Kasus kecelakaan truk di jalan raya terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Yang paling baru di Jakarta tepatnya di traffic light Slipi, Jakarta Barat pada Selasa, 26 November 2024.
Dalam kejadian tersebut setidaknya melibatkan sejumlah kendaraan yang merenggut satu korban jiwa. Disebutkan bahwa truk bermuatan kardus yang terlibat dalam kecelakaan tersebut diakibatkan pengemudi yang mengalami microsleep atau kondisi ketika seseorang tertidur secara tiba-tiba tanpa disadari, bukan dari kerusakaan pada kendaraan.
“Kita ketahui satu bulan ke belakang banyak sekali kecelakaan yang penyebab utamanya adalah angkutan barang. Yang terakhir di Slipi truk, dan itu secara kendaraan di sistem kami dalam kondisi aktif untuk KIR-nya dan layak jalan. Secara kualitas kendaraan baik, dan ternyata setelah investigasi kecelakaan terjadi karena supirnya mengantuk,” ujar Afrinda Tri Wardhani, Kepala Seksi Angkutan Barang dan Kendaraan Bermotor di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Lebih lanjut Afrinda menyatakan, setiap kendaraan umum berpenumpang dan barang yang beroperasi di Indonesia wajib dilakukan uji KIR bukanlah tanpa alasan.
Baca juga: Selain Beresiko Kecelakaan, Ini Alasan Jika Doyan Ngebut Saat Mengemudi di Jalan Raya
Tujuan dari uji KIR untuk memastikan bahwa kendaraan yang membawa barang atau penumpang layak dikendarai secara aman dan nyaman. Pengujian sendiri dilakukan dari beberapa aspek, baik fisik, lampu, reflektor, ban, sisi rem, emisi gas buang apakah di bawah ambang batas yang diizinkan untuk beroperasi di jalan raya.
"Oleh karena itu sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009, kami wajibkan semua pemilik kendaraan barang dan umum berpenumpang melakukan uji KIR setiap 6 bulan sekali untuk memastikan kendaraan layak dikendarai di jalan,” tambahnya.
Semakin berkembangnya zaman, uji KIR kini tidak lagi menggunakan bukti uji dan buku induk melainkan Smart Card dan barcode. Jadi, setiap kendaraan yang telah lulus uji KIR akan mendapatkan sertifikat data teknis kendaraan, stiker berhologram dengan barcode serta terdapat nomor ujinya.
“Output dari pengujian KIR kini dalam bentuk barcode yang ditempelkan di kaca depan. Fungsinya untuk pengawasan kami apabila ada pengecekan di lapangan secara fluktuatif ataupun berkala. Pengecekan melalui barcode itu terhubung secara nasional dan terdata di Kementrian Perhubungan yang menandakan bahwa kendaraan tersebut telah lulus uji KIR,” jelas Afrinda.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang Sering Terjadi, Ini Saran Pengamat
Menekan angka terjadinya kecelakaan truk di jalan raya selain fisik pengemudi, juga fisik kendaraan. Truk dalam kondisi optimal juga membuat pengendara lain merasa nyaman dan tidak merasa khawatir saat berkendara didekatnya.
Truk jarang dilakukan perawatan yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan biasanya dikarenakan perusahaan atau pemilik tidak melakukan pengecekan dan perbaikan secara periodik. Jarangnya melakukan perbaikan atau pengecekan secara berkala umumnya dikarenakan minimnya sistem pengelola.
Dengan begitu McEasy menghadirkan sebuah terbososan berupa fitur Spare Part Solutions, sebuah fitur berbasis IoT (Internet of Things) dalam ekosistem McEasy Platform. Fitur ini menjadi yang pertama di Indonesia dengan McEasy Spare Part Solutions mendigitalisasi sebagai cara perusahaan melakukan manajemen perawatan armada secara efektif.
Pengelolaan suku cadang yang tidak tepat, dianggap dapat menyebabkan peningkatan downtime dan resiko kecelakaan yang berdampak terhadap peningkatan biaya operasional dan kehilangan potensi penghasilan.
"McEasy Spare Part Solutions memberikan solusi perawatan armada secara preventif melalui pengelolaan kondisi suku cadang secara real time. Solusi ini diprediksi dapat meningkatkan umur ban hingga 20% dan penghematan biaya operasional sampai 16%,”ungkap William Firman, Director of Business Expansion, McEasy.
Dengan menggunakan algoritma digital, McEasy Spare Part Solutions memberikan informasi kondisi suku cadang kendaraan, rekomendasi dalam pemilihan suku cadang yang sesuai, dan memberikan pengingat jadwal maintenance. Salah satu informasi suku cadang yang bisa didapatkan adalah kondisi ban dan oli mengingat lebih dari 50% biaya suku cadang berasal dari ban dan oli.
McEasy Spare Part Solutions dapat memberikan data kondisi ban dan detil posisi ban di tiap poros dari setiap armada sehingga memudahkan dalam proses pengelolaan dan rotasi posisi ban. Hal ini akan membantu fleet manager dalam manajemen perawatan suku cadang.
“Pertama, kami melakukan preventive maintenance, yaitu aktivitas pemeliharaan armada yang tepat waktu dan terjadwal sesuai buku panduan setiap jenis kendaraan. Kedua, kami biasanya melakukan pengecekan rutin pada armada yang akan beroperasi. Hal ini diperlukan untuk memastikan armada terpelihara dalam kondisi baik sehingga aman, dapat diandalkan, dan bertahan lebih lama di jalan,”kata Afif Afianto, Direktur, PT RABA.
PT RABA sendiri adalah bengkel spesialis truk yang mampu memberikan pemeriksaan menyeluruh, mendeteksi masalah potensial sebelum menjadi serius, dan memastikan armada truk beroperasi dengan efisiensi tinggi.
Spare part dan lubricant, seperti filter, bushing dan oli termasuk dalam kategori preventive items yang paling sering diganti saat servis berkala. Kondisi operasi kendaraan yang berat dan tidak standar seringkali menyebabkan parts ini sering mengalami keausan lebih cepat dari target.
"Melalui inovasi McEasy, kita dapat melakukan perencanaan yang lebih baik terkait kebutuhan parts dan lubricant sehingga meminimalisir risiko terjadinya kerusakan mendadak atau unscheduled breakdown di kemudian hari," timpal Mirza Hendrawan, After Sales Development Manager, PT Gaya Makmur Mobil, perusahaan Pemegang Merek resmi untuk penjualan unit dan suku cadang truk.
Dengan McEasy Spare Part Solutions, perusahaan dapat menghemat biaya suku cadang. Contoh, jika sebuah truk CDD akan mengeluarkan biaya sebesar Rp12.000.000 setiap penggantian seluruh ban. Pengelolaan ban menggunakan McEasy Spare Part Solutions dapat menambah umur ban sampai dengan 20% kilometer.
Peningkatan ini akan membuat frekuensi penggantian ban dari 2,5x per tahunnya menjadi 2,08x sehingga biaya tahunan akan berkurang sebesar Rp5.040.000 per armada.
Baca juga: Beberapa Faktor Penyebab Kecelakaan di Jalan Tol Cipularang Kerap Terjadi