Kepergok Uji Coba di Bandung, Ini Beda Tampilan Daihatsu Rocky 2021 Versi Indonesia dan Jepang
Enda · 18 Mar, 2021 06:00
0
0
Berberapa waktu lalu jagat dunia maya diramaikan dengan sebuah postingan gambar yang mencirikan wujud dari Daihatsu Rocky 2021 tertutupi dengan kamuflase sedang jalan-jalan di Bandung. Meski berkamuflase cukup tebal, bentuknya terlihat dengan jelas memperlihatkan sebuah SUV kompak terbaru Daihatsu ini dari beberapa sudutnya.
Daihatsu Rocky 2021 ini dipastikan akan melakukan debut pertamanya di Tanah Air sebentar lagi. Selain terlihat dari spyshoot yang beredar, pemberitaan tersebut semakin kuat setelah Rocky berhasil masuk dalam salah satu model kendaraan roda empat yang mendapatkan insentif PPnBM pada awal Maret hingga beberapa bulan ke depan.
Sebelumnya, Daihatsu Rocky dengan nama Perodua Ativa D55L berhasil diluncurkan di Negari Jiran pada awal Maret 2021. Di sana terlihat bahwa Ativa D55L memiliki tampilan yang berbeda dari Rocky yang lebih dulu melantai di Jepang.
Perbedaan paling jelas terlihat dari wajahnya, yang mana fascia Ativa D55L mempunyai bentuk grille lebih besar dibagi menjadi dua bilah, yang menghubungkan lampu di kedua sisinya. Bentuk grille yang digunakan pada Ativa D55L ini mengingatkan kita pada tampilan depan Toyota Innova 2021.
Selain itu, housing fog lamp keduanya juga memiliki perbedaan. Dimana Daihatsu Rocky 2021 mempunyai bentuk lebih besar dengan garis heksagonal yang dilengkapi LED DRL. Sedangkan Perdoua Ativa D55L disematkan fog lamp dengan rumah lampu yang terlihat lebih semampai.
Melihat bagian samping dari keduanya, sepertinya tidak ada perbedaan. Hanya saja pada bagian buritannya, terdapat update bentuk pada Ativa D55L serta garnishnya yang justru membuatnya terlihat lebih kalem.
Daihatsu Rocky 2021 di Indonesia Akan Mendapat Tampilan yang Sama Seperti di Jepang
Perusahaan pemegang merek Daihatsu di Malaysia, Perodua mempunyai ciri khas tertentu yakni tampilan luarnya untuk menyesuaikan selera konsumen lokal. Seperti Perodua Nautica atau yang kita tahu merupakan Daihatsu Terios, Nautica memiliki bumper dan grille yang berbeda.
Di Jepang, Daihatsu Terios atau dengan nama lain Be-go memiliki tampilan yang sama seperti di Indonesia. Dengan begitu bisa dipastikan Daihatsu Rocky 2021 untuk pasar Indonesia akan mempunyai bentuk yang sepadan seperti di negara asalnya.
Dari gambar yang beredar di media sosial, handle pintu dan desain velg berukuran 16 dan 18 inci juga terlihat mirip dengan Rocky di Jepang. Namun begitu, yang membedakan adalah cover spionnya.
Terlihat bahwa spion yang melekat pada pilar A Daihatsu Rocky, menggunakan model seperti kepunyaan Avanza-Xenia dan Rush-Terios. Hal ini kemungkinan besar dilakukan PT Astra Daihatsu Motor untuk menekan biaya produksi dan mudahnya mencari suku cadang jika nantinya mengalami kerusakan.
Daihatsu Rocky 2021 Mendapatkan Pilihan Mesin dengan Cita Rasa Lokal
Daihatsu Rocky pada bulan lalu ramai diperbincangkan karena masuk dalam data Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB). Berbeda dengan Perodua Ativa D55L di Malaysia yang hanya mendapat mesin 1.0L turbo, dalam data NJKB Tertulis bahwa Rocky mendapatkan dua pilihan mesin, 1.0L turbo dan 1.2L Naturally Aspirated (NA).
Dimana varian 1.000 cc nya ini menggunakan jantung pacu berkodekan 1KR-VET 3-silinder, Turbocharger, VVT-i berkubikasi 996 cc, yang dapat meletupkan tenaga 98 PS @6.000 Rpm serta torsi 140 Nm @2.400 - 4.000 Rpm. Sebenarnya mesin 1KR yang digunakan Rocky ini sama seperti jantung mekanik Daihatsu Ayla 1.0L yang tanpa embel-embel ‘T’ untuk menunjukan penggunaan turbo.
Begitu juga varian 1.200 cc nya, diramalkan memakai jantung mekanik Sigra 1.2L dengan kode 3NR-VE 4-silinder naturally aspirated, DOHC, Dual VVT-i berkapasitas 1.197 cc yang mampu merilis tenaga hingga 88 PS @6.000 Rpm dengan torsi 107 Nm @4.200 Rpm.
Daihatsu Rocky Indonesia Mendapatkan Transmisi CVT Versi Jepang?
Menggali informasi seputar Daihatsu Rocky 2021 salah satunya dari data pada NJKB, SUV Kompak ini tidak hanya mendapatkan transmisi manual saja. Transmisi otomatis berteknologi CVT menjadi opsinya.
Transmisi CVT memiliki perbedaan yang cukup mendasar dengan transmisi otomatis 4AT. Jika pada transmisi otomatis 4AT sistem perpindahan gigi menggunakan planetary gear set, maka transmisi otomatis jenis CVT menggunakan puli atau driven pulley dan sabuk baja sebagai komponen utama penggerak transmisi.
Kemajuan teknologi tentu sifatnya akan lebih baik dari sebelumnya. Dengan kemampuan melakukan perubahan rasio gigi menyesuaikan dengan putaran mesin, CVT dipastikan bisa memberikan sensasi berkendara yang lebih halus saat perpindahan kecepatan. Hal ini membuat pengendara mobil bertransmisi CVT tidak merasakan perpindahan gigi.
Selain itu, pada teknologi CVT, rentang rasio roda gigi juga telah diperpanjang pada sisi rendah dan tinggi, hingga memungkinkan akselerasi yang bertenaga dan mulus pada kecepatan rendah, serta kinerja yang hemat bahan bakar dan senyap pada kecepatan tinggi. Kelebihan lainnya, CVT bisa mentransfer tenaga dari mesin dengan lebih effektif, sehingga di putaran rendah pun bisa mendapatkan tenaga yang cukup besar.
Beberapa produk Daihatsu di Jepang yang sudah menggunakan transmisi model ini adalah Tanto, Move, Taft, Mira, Copen, Cast dan Boon. Bicara mengenai Daihatsu Rocky di Jepang, varian transmisi otomatisnya sudah mengusung teknologi Dual Mode CVT.
Dual Mode CVT dikembangkan melalui platform DNGA (Daihatsu New Global Architecture) dan mengadopsi teknologi roda gigi terpisah. Dengan Dual Mode CVT, Daihatsu telah berhasil mengembangkan teknologi pertama di dunia yang menggabungkan penggerak sabuk dan penggerak roda gigi untuk meningkatkan efisiensi transmisi, efisiensi bahan bakar, akselerasi lebih baik, dan lebih hening.
Kesimpulan
Bisa dipastikan tampilan Daihatsu Rocky 2021 dengan kembarannya, yakni Perodua Ativa D55L akan memiliki tampilan yang berbeda. Di Indonesia, Rocky akan menganut desain yang sama seperti di negara asalnya. Hanya saja dari segi eksteriornya, bentuk spion Daihatsu Rocky 2021 menggunakan kepunyaan Avanza-Xenia dan Rush-Terios saat ini.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.