Toyota Raize pertama kali diluncurkan di Jepang. Mobil ini dinilai cocok untuk konsumen di Indonesia. Akhirnya, pada April 2021, PT Toyota Astra Motor (TAM) meluncurkannya juga di Indonesia. Peluncurannya bersamaan dengan Daihatsu Rocky. Tak hanya tampilannya yang sangat mirip, produksinya sendiri memang dilakukan oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

Toyota Raize hadir di pasar nasional menawarkan beragam keunggulan, mulai dari dimensi yang kompak, fitur yang cukup lengkap, mesin yang bertenaga, konsumsi BBM yang irit, dan harganya juga cukup terjangkau.

Toyota Raize sendiri masuk di kelas low sport utility vehicle (LSUV) alias SUV murah. Di kelas ini cukup banyak pemainnya. Selain Daihatsu Rocky, Toyota Raize juga harus bersaing dengan Kia Sonet, Nissan Magnite, Renault Kiger, termasuk Daihatsu Terios dan Toyota Rush juga.

Jika melihat dimensinya, mobil di kelas LSUV tidak terlalu besar. Sehingga, banyak digunakan untuk berkendara harian di perkotaan. Jarak terendah ke tanah yang cukup tinggi juga menjadi alasan mobil di kelas ini diminati, mengingat jalan di perkotaan terkadang terdapat genangan air yang cukup tinggi.

Secara dimensi, Nissan Magnite yang paling besar, mulai dari panjang, lebar, hingga tingginya. Tapi, untuk jarak sumbu roda, paling panjang adalah Toyota Rush dan Daihatsu Terios. Sedangkan jarak sumbu roda paling pendek, dimiliki Honda WR-V. Untuk jarak terendah ke tanah, paling tinggi adalah Toyota Rush dan Daihatsu Terios dan paling rendah adalah Honda WR-V.

Soal spesifikasi mesin, persaingannya juga cukup ketat. Tapi, kapasitas mesin yang dimiliki tidak jauh berbeda, mulai dari 1.000 cc hingga 1.500 cc. Sebagian ada yang sudah dilengkapi dengan turbo, sebagian lainnya percaya diri tanpa turbo.

Untuk penggunaan turbo, baru diaplikasikan oleh Toyota Raize, Daihatsu Rocky, Nissan Magnite, dan Renault Kiger. Maka itu, kapasitas mesinnya hanya 1.000 cc. Sedangkan pesaing lainnya yang mengandalkan mesin 1.200 cc dan 1.500 cc, tidak dilengkapi dengan turbo.

Dilihat dari data spesifikasi yang dikeluarkan oleh masing-masing pabrikan, untuk tenaga maksimumnya, lebih unggul Honda WR-V dengan 121 PS pada 6.600 rpm, yang menggunakan mesin 1.5 L non turbo. Tenaga yang paling rendah dihasilkan oleh Toyota Raize dan Daihatsu Rocky dengan mesin 1.2 L non turbo, yakni 88 PS pada 6.000 rpm.

Sementara untuk torsi maksimumnya, yang paling unggul adalah Renault Kiger dengan 152 Nm pada rentang 2.200 rpm hingga 4.400 rpm. Untuk torsi yang paling rendah, dihasilkan oleh Nissan Magnite dengan 96 Nm pada 3.500 rpm.

Soal fitur, beberapa mobil sudah dibekali dengan teknologi Advanced Driver Assistance System (ADAS). Toyota Raize, Daihatsu Rocky, Hyundai Creta, dan Honda WR-V termasuk LSUV yang memiliki fitur keselamatan aktif cukup lengkap.

Soal harga, rata-rata LSUV dipasarkan dengan harga Rp 300 jutaan. Banderol paling terjangkau dimiliki oleh Daihatsu Rocky dengan Rp 270,1 juta (on the road Jakarta). Sedangkan yang termahal, dipegang oleh Hyundai Creta, harganya tembus Rp 408,3 juta (on the road Jakarta).

Kesimpulan

Dimensi paling besar dipegang Nissan Magnite, sedangkan yang paling kompak ukurannya adalah Renault Kiger. Jarak sumbu roda paling panjang dimiliki Toyota Rush dan Daihatsu Terios. Sedangkan jarak sumbu roda paling pendek, dimiliki Honda WR-V. Soal performa, mobil yang tenaganya paling besar adalah Honda WR-V dan yang paling rendah adalah Toyota Raize dan Daihatsu Rocky bermesin 1.2 L non turbo. Torsi paling besar dipegang oleh Renault Kiger dan torsi terendah dimiliki Nissan Magnite. Terkait harga, paling mahal adalah Hyundai Creta dan yang paling terjangkau Rp Daihatsu Rocky.