'Toyota Ertiga' di Afrika Selatan Dinamai Rumion, Jadi LMPV Adik Avanza
Adit · 12 Okt, 2021 10:45
0
0
Kolaborasi Suzuki dan Toyota kembali menetaskan mobil baru. Tak sepenuhnya baru sebenarnya, melainkan produk rebadge dari masing-masing merek. Paling baru ada Suzuki Ertiga yang diganti identitas mereknya menjadi Toyota Rumion.
Toyota Rumion berbasis Suzuki Ertiga telah meluncur di Afrika Selatan. Ini sesuai dengan pembarian kesepakatan antara Suzuki dan Toyota yang diteken keduanya pada Maret 2019 lalu. Suzuki India memproduksi Ertiga beremblem Toyota dan dinamakan Rumion untuk dijual di Afrika.
Modelnya berbasis Ertiga generasi kedua yang telah melakoni debut globalnya di Indonesia pada 2018 lalu. Tak ada ubahan mesin pada Rumion, alias masih pakai mesin milik Suzuki berkode K15B 1.462 cc yang bertenaga 104 PS pada 6.000 rpm dan torsi maksimum 138 Nm di 4.400 rpm.
Daya maksimumnya itu dikawinkan dengan transmisi manual 5-percepatan atau otomatis, dan disalurkan ke roda penggerak depan. Pabrikan mengklaim konsumsi BBM mobil tersebut 6,2 liter per 100 km, atau sekitar 16,1 km/liter.
Toyota Rumion di Afrika Selatan tersedia atas 5 varian meliputi: S M/T sebagai model standar yang pakai velg kaleng, SX M/T, SX A/T, TX M/T, dan TX A/T. Harga Toyota Rumion mulai dari Rp 232,1 hingga Rp 301 jutaan.
Konfigurasi joknya masih sama seperti Ertiga, maksimal bisa angkut 8 penumpang. Hanya saja sebagai pembeda ada beberapa ubahan tampang yang agar tak begitu terlihat Suzuki banget. Misalnya desain grille dari semula model garis putus-putus menjadi 3 bilah horizontal, tak lupa dipasang emblem 3 oval.
Selebihnya plek ketiplek Suzuki Ertiga baik desain keseluruhan maupun interiornya pakai kombinasi warna hitam dan panel kayu. Tapi lagi-lagi untuk mempertegas identitas, lingkar kemudi dan velgnya pakai emblem Toyota.
Dijual Bersama dengan Toyota Avanza
Sebelum Toyota Rumion, Toyota Afrika Selatan juga telah menjual LMPV Toyota Avanza yang diproduksi di pabrik Astra Daihatsu Motor (ADM) Indonesia. Namun secara kasta, Toyota Avanza ditempatkan lebih tinggi karena harga jualnya mulai dari Rp 252,2 sampai Rp 325,5 jutaan.
Bagi yang belum tahu, sejak 2016 Suzuki dan Toyota sudah menjalin kemitraan. Kemudian akhir 2017, telah menandatangani nota kesepahaman untuk berkolaborasi mengembangkan mobil listrik bersama di India. Dalam perjanjiannya, Suzuki akan memproduksi mobil listrik dan memasok beberapa unitnya ke Toyota.
Sedangkan Toyota akan memberi dukungan teknis berupa ketersediaan suku cadang, perawatan, sharing informasi. Keduanya menjadi aliansi lantaran Suzuki memiliki pengalaman menggarap pasar di India sehingga sebagian besar modelnya merupakan mobil terlaris di sana.
Adapun Toyota, memiliki kekuatan di teknologi elektrifikasi. Besar harapannya dengan menyatukan masing-masing keahlian pabrikan, dapat tercapai pertumbuhan yang berkelanjutan, serta membangun lalu memperdalam teknologi dan produk sesuai spesialisasi masing-masing demi hubungan kerja sama sambil terus bersaing.
Pada 2018, hubungan kedua pabrikan makin intens. Kemudian melahirkan beberapa kesepakatan termasuk Toyota Kirloskar Motor dapat memproduksi model yang dikembangkan Suzuki, untuk dijual di India baik dalam naungan merek Suzuki dan Toyota (model rebadge).
Kemudian pada 2019, lahir lagi beberapa poin perjanjian baru. Intinya adalah penjelasan lebih rinci model apa yang di-rebadge dan negara mana saja model tersebut dijual. Selain itu, keduanya juga berkomitmen mengembangkan mobil berbasis listrik bersama.
Secara global, Toyota akan menyuplai teknologi Toyota Hybrid System kepada Suzuki. Lalu bisa menggunakan platform mobil hybrid Toyota seperti RAV4 dan Corolla Wagon dijual dengan emblem Suzuki di Eropa.
Toyota juga berhak me-rebadge beberapa mobil Suzuki seperti Baleno, Vitara Brezza, Ciaz, dan Ertiga untuk pasar Afrika dan beberapa di India. Sejauh ini sudah ada Toyota Glanza dari Baleno, Toyota Urban Cruiser dari Vitara Brezza, dan Toyota Belta dari Ciaz.