Bye-bye Bensin, Nissan Susul Hyundai Hentikan Pengembangan Mesin Bakar, Gaspol ke Mobil Listrik
Adit · 11 Feb, 2022 11:09
0
0
Nissan berencana hentikan pengembangan mesin bensin, fokus ke mobil listrik.
Susul Hyundai, Nissan akan hentikan pengembangan mesin bensin
Kecuali di Amerika Serikat, Nissan masih akan buat mesin baru secara terbatas untuk model pikap
Nissan berencana untuk menghentikan pengembangan mesin bensin konvensional baru untuk semua market, kecuali Amerika Serikat dan fokus pada pembuatan mobil listrik, demikian mengutip Reuters. Sebelumnya Hyundai terlebih dulu mengumumkan hal ini dan berlaku secara global.
Khusus Nissan, masih akan terus meriset secara terbatas mesin yang menenggak oli untuk pasar AS. Dalam strateginya, hal itu demi mengembangkan truk pikap sebagai model yang paling banyak terserap pasar.
Nissan Livina yang dijual di Indonesia saat ini apakah juga akan dihentikan?
Melansir Asia Nikkei, walaupun Nissan akan sepenuhnya menghentikan pembuatan mesin bensin termasuk untuk Jepang dan China, pabrikan memastikan bahwa tidak ada pemutusan hubungan kerja, karena proses produksi mesin masih terus beroperasi.
Bukan tanpa sebab, jenama Jepang ini telah memilik rencana secara bertahap mengalihkan pekerja yang terlibat dalam pengembangan maupun produksi mesin bensin, ke penggerak motor listrik, hybrid, maupun divisi lain sesuai visi perusahaan ke depannya.
Mobil listrik konsep Nissan di masa depan
Keputusan penghentian pengembangan mesin mobil telah diakui oleh COO Nissan Ashwani Gupta dalam sebuah wawancara media. Dirinya menjelaskan, Nissan menghentikan riset mesin terbaru untuk pasar Eropa karena berkaitan dengan regulasi standar emisi Euro 7 yang berlaku di sana pada 2025 mendatang.
Ashwani mengatakan, standar emisi baru itu bakal mewajibkan mobil dilengkapi teknologi terbaru, yang kemungkinan besar berdampak pad kenaikan harga kendaraan. "Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah, apakah pelanggan bersedia membayar biaya teknologi tersebut?" katanya.
Konsep chill out dari Nissan untuk pengembangan kendaraan baru di masa depan
Daripada harus membayar kendaraan yang masih memiliki emisi gas buang, Ashwani menyebut konsumen akan cenderung memilih kendaraan listrik. Ini juga didukung pada kenyataan bahwa biaya kepemulikan kendaraan setrum lebih rendah daripada mobil yang masih pakai mesin setelah Euro 7 berlaku.
Langkah strategis ini tidak terlepas dari ambisi Nissan di 2050 untuk mencapai karbon netral untuk setiap siklus produknya. Demi mengejar itu, selama 10 tahun ke depan, Nissan berkomitmen menghadirkan kendaraan listrik dan inovasi teknologi sembari memperluas operasinya secara global.
CEO Nissan Makoto Uchida dan COO Nissan Ashwani Gupta
"Dengan Nissan Ambition 2030, kami mendorong era baru elektrifikasi, memajukan teknologi untuk mengurangi jejak karbon, dan mengejar peluang bisnis baru. Kami ingin mengubah Nissan menjadi perusahaan berkelanjutan yang benar-benar dibutuhkan masyarakat," terang CEO Nissan Makoto Uchida dalam siaran resmi.
Nissan yang mengklaim sebagai pelopor kendaraan listrik, telah berinvestasi besar demi strategi jangka panjangnya itu. Nissan Ambition 2030 yang telah disebutkan, bertujuan mengakselerasi elektrifikasi selama beberapa tahun ke depan.
Nissan akan luncurkan 23 mobil listrik baru hingga 2030
Realisasinya Nissan akan mengenalkan 23 model kendaraan listrik baru, termasuk 15 mobil listrik pada tahun fiskal 2030 nanti, yang akan menyasar brand Nissan maupun Infiniti. Untuk itu, pabrikan optimis bisa meningkatkan penjualan kendaraan elektrifikasinya dibanding mobil konvensional di beberapa pasar penting pada 2026 mendatang, termasuk:
Eropa lebih dari 75 persen
Jepang lebih dari 55 persen
China lebih dari 40 persen
Amerika Serikat 40 persen di 2030
"Dengan ambisi baru, Nissan terus memimpin dalam mempercepat peralihan alami ke kendaraan listrik melalui pendekatan yang atraktif bagi pelanggan, sehingga tercipta pengalaman berkendara baru dan membuat dunia yang lebih baik," tuntas Ashwani.