Duit Pas-Pasan, Bolehkah Beli Ban Beda Merek di Mobil?
Ilham · 23 Feb, 2022 15:02
0
0
Pakai ban beda merek selalu jadi pertanyaan setiap pemilik mobil.
Saat hendak membeli mobil perhatikan ukuran dan peruntukannya.
Boleh membeli ban beda merek tapi untuk satu poros.
Anda tentu setuju jika ban mobil punya peran sangat penting. Aspek yang diembannya mulai dari kenyamanan, keselamatan hingga tampilan.
Contohnya seperti menopang berat mobil, melajukan dan menghentikan mobil, juga mengendalikan arah mobil di jalan. Bahkan bersama sistem suspensi, ban juga mempunyai peran dalam meredam getaran yang diterima oleh kendaraan.
Untuk itu, melakukan perawatan ban seperti memeriksa tekanan angin, melakukan rotasi secara rutin dan menggantinya saat aus perlu dilakukan.
"Ban merupakan komponen kendaraan yang sangat penting dalam menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara di jalan. Oleh karena itu, segera ganti ban yang telapak bannya sudah aus atau ada indikasi kerusakan fisik,” kata Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000, dealer resmi Toyota.
Kapan Waktunya Mengganti Ban?
Kondisi ban bisa dilihat mata secara langsung. Dan mengganti ban yang sudah aus bisa dipantau langsung melalui indikator. Dimana indikatornya, bukan dilihat dari bentuk telapaknya saja, tapi dilihat lewat batas Tread Wear Indicator (TWI) di telapak ban.
Jika sudah melewati batas TWI tersebut, sebaiknya ban mobil segera diganti. Ada juga kondisi yang mengharuskan ban diganti sebelum batas TWI aus.
Misalnya saat ban mengalami kerusakan, seperti sobek, benjol atau telapak ban aus tidak merata. Secara usia pakai, rata-rata waktu penggantian ban adalah antara 2-4 tahun tergantung pemakaian.
Jika sudha waktunya untuk diganti, ternyata tidak semua pengguna mobil mengganti keempat bannya secara bersamaan. Biasanya akibat budget terbatas atau ingin mencoba ban yang lain membuat pengguna mengganti dengan ban beda merek.
Dari sisi kenyamanan dan keamanan berkendara, sebaiknya langkah tersebut dihindari. Pasalnya, tiap merek ban pasti berbeda performanya karena proses desain dan manufaktur yang berbeda.
Pun demikian pada peruntukannya. Semisal antara ban basah dan kering, ban SUV dan sedan, atau ban penumpang dan ban niaga tentu berbeda-beda bentuk dan dimensinya.
Bukan hanya itu, terkait material dan konstruksi ban yang tidak sama, meskipun ukurannya bisa saja sama persis karena terkait kebutuhan penggunaan ban. Detail ukuran pun bisa dipengaruhi oleh penggunaan pelek, batas kecepatan maksimal,dan load index.
Selain itu, pattern atau pola telapak ban yang berbeda sedikit saja bakal mengganggu stabilitas saat mobil melaju. Nantinya, perbedaan performa ban akan sangat terasa ketika kecepatan mobil cukup tinggi semisal di jalan tol.
Belum lagi daya cengkeram ban yang digunakan akan berbeda. Mobil bakal sulit dikendalikan karena perbedaan karakter ban kiri dan kanan sehingga membahayakan.
Memang, jika mau mengganti ban, sebaiknya berasal dari merek yang sama. Walaupun tidak semuanya baru, tapi secara spek tidak akan jauh berbeda.
Tetapi jika masih ingin memaksakan untuk menggunakan ban yang beda merek, ada sejumlah catatan yang perlu Anda perhatikan. Mulai dari mengganti ban yang sama dalam satu poros roda.
Misalnya, mobil milik Anda masih menggunakan ban standar yakni ban A dari produsen ban X dan ternyata ban belakang kanan rusak. Dengan pertimbangan budget, Anda mau mengganti kedua ban belakang dengan merek yang harganya lebih terjangkau. Hal ini masih bisa dilakukan.
Asalkan ukurannya sama dan sesuai rekomendasi pabrikan mobil, pilihan ini masih diperbolehkan. Termasuk jika Anda mau mengganti dengan ban merek lain. Contohnya Toyota Avanza lawas dengan ban 165/70-14 boleh diganti dengan merek apa pun.
Yang penting, ukuran dan peruntukannya sesuai serta berada di poros roda yang sama. Misalnya dua ban yang diganti sama-sama untuk poros roda depan atau belakang. Jangan ganti ban lain merek dengan poros berbeda, seperti ban kanan depan dan kiri belakang. Itu perlu dihindari.