Hanya Ada Satu di Indonesia, Ini Keistimewaan Bus Mercedes Benz OH 1632 yang Dimiliki Blue Star
Enda · 2 Jan, 2022 14:02
0
0
Bus Mercedes Benz OH 1632 cuma ada satu unit di Indonesia
Hanya Blue Star yang pakai bus berkapasitas 60 penumpang ini
Jangan ngaku Bismania kalau belum tau bus Mercedes Benz OH 1632. Sosok kendaraan besar dengan daya tampung 60 penumpang asal Negeri Bavaria berlogokan bintang bersegi tiga tersebut, pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 2003.
Tak seperti model OH 1521, OH 1525, OH 1526 dan OH 1626 yang mudah kalian jumpai di Tanah Air, bus berlabelkan OH 1632 terbilang sangat amat jarang bisa kalian temui.
Bagaimana tidak, di Indonesia PT Mercedes-Benz Indonesia (MBI) saat itu hanya memboyong satu unit OH 1632 guna kepentingan coaching clinic di central training departemen Mercy yang berada di Ciputat, Tangerang. Selain itu, masuknya seri ini juga bagian dari rencana MBI untuk menghadirkan bus modern dengan teknologi elektrik, fitur suspensi udara, sekaligus bus dengan tenaga besar.
Hal tersebut dilakukan karena pada saat itu, bus yang dipakai Perusahaan Otobus (PO) di Indonesia umumnya masih menggunakan sistem kelistrikan konvensional. Selain itu, untuk perdam kejutnya juga masih mengandalkan per daun serta mesin dengan kapasitas yang tidak teralu besar.
Setelah dijadikan bahan training, Mercedes Benz OH 1632 sempat dioperasikan oleh Perum Damri. Karena dibekali mesin besar serta fitur kelas atas di zamannya, pada tahun 2011 PT Safari Eka Kapti, selaku operator bus pariwisata Blue Star membelinya dari tangan perusahaan plat merah tersebut.
Dari Zaman Body Old Setra, Mercedes Benz OH 1632 Masih Eksis
Di tangan Blue Star, sosok Mercedes Benz OH 1632 terbilang sangat terawat. Yang awalnya dipakai bus pariwisata dengan diselimuti body Old Setra garapan Adi Putro, Malang, OH 1632 kini digunakan sebagai bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang melayani trayek Matesih-Ciputat dan sebaliknya.
Supaya terlihat lebih menarik, OH 1632 milik PO yang bermarkas di Kota Salatiga, Jawa Tengah tersebut mengalami rombakan secara keseluruhan di bengkel body builder yang sama beberapa tahun lalu dengan model Jetbus SHD 2+.
Dalam melayani trayek AKAP Matesih-Ciputat PP, informasi yang kami dapat untuk tiket kondisi normal bus Mercedes Benz OH 1632 milik Blue Star ini dipatok Rp180 ribu dengan kelas Vip 34 seat.
Bermodalkan Mesin 7.200 Cc, Mercedes Benz OH 1632 Mampu Memeras Tenaga Hingga 320 Hp!
Memakai sasis model space frame dan sempat turut serta meramaikan ajang Indonesia International Bus & Truck Exhibition (IIBT) 2016, Mercedes Benz OH 1623 dibekali mesin berkodekan OM 926 LA. Sebagai informasi, OH sendiri merupakan singkatan dari Omnibus Heckmotor yang artinya bus bermesin belakang.
Menggunakan struktur RR (Rear Engine Rear Drive), yakni kendaraan dengan mesin yang terletak pada bagian belakang dengan roda belakang sebagai penggerak, diketahui jantung pacu yang disematkan telah memenuhi standar emisi Euro2.
Melihat spesifikasi melalui data di atas kertas, mesin diesel 6-Cylinder in-line, direct injection with a turbo charger and intercooler berkubikasi 7.200 cc yang disematkan mampu memeras tenaga hingga 320 Hp serta torsi puncak sebesar 1.200 Nm. Mengenai tingkat percepatannya, jantung pacunya dikawinkan dengan transmisi manual 6-percepatan.
Oh iya, untuk kalian ketahui, mesin di seri OH 1632 ini sama persis dengan jantung pacu yang tersematkan di varian OH 1830. Dari keduanya, yang membedakannya hanya pada standar emisinya saja.
Sebagai ciri khasnya, Mercedes Benz OH 1623 memiliki overhang yang panjang di bagian depan dan belakang. Untuk sistem pengeremannya, bus ini masih terbilang konvensional dengan masih mengandalkan drum brake seperti bus Mercy keluaran lama lainnya.
Keistimewaan lain yang dimiliki Mercedes Benz OH 1632, bus ini sudah bulit in air suspension yang tentunya mampu memberikan kenyamanan kepada setiap penumpangnya selama perjalanan. Tidak hanya itu, berbekal sasis model space frame, ruang bagasi yang diterimanya juga cukup luas sehingga mampu menampung barang dengan jumlah yang lebih banyak.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.