Hatchback Bekas Rp60 Jutaan, Pilih Honda Jazz GD3 atau Toyota Yaris Bakpau?
Enda · 9 Jul, 2021 17:30
0
0
Mencari mobil bekas di angka Rp60 jutaan untuk kelas city car hatchback, di Indonesia terdapat dua model yang sering diburu, yaitu Honda Jazz GD3 dan Toyota Yaris Bakpau (NCP91).
Sedikit melihat sejarahnya, Jazz ini dihadirkan di Indonesia pertama kali oleh PT. Honda Prospect Motor (HPM) pada 2004 yang secara utuh didatangkan dari Thailand. Begitupun Yaris Bakpau, hatchback kompak ini diperkenalkan pertama kali pada 2006 melalui PT Toyota Astra Motor (TAM) yang mana juga diimport secara utuh dari Negeri Gajah Putih.
Bingung antara memilih Honda Jazz GD3 atau Toyota Yaris Bakpau (NCP91) sebagai mobil idaman? Sebaiknya simak ulasan berikut ini.
Style Toyota Yaris Bakpau Lebih Pantas Digunakan Oleh Orang Tua
Meski sama-sama bermain di segmen hatchback kompak, nyatanya Honda Jazz GD3 dari dulu hingga kini lebih banyak diminati para kaula muda. Sedangkan Toyota Yaris Bakpau sendiri lebih banyak digunakan oleh orang tua.
Hal ini dikarenakan Jazz memiliki eksterior yang lebih sporty dan atraktif berkat garis tajam serta bentuk body yang sedikit membulat.
Berbeda dengan Yaris, mobil ini mempunyai tampilan luar yang lebih membulat serta terlihat lebih kalem. Tak ayal apabila kawula muda lebih tertarik memilih Jazz generasi pertama sebagai tunggangannya sehari-hari.
Tampang Mungil, Tapi Honda Jazz GD3 Lebih Lega Dibandingkan Toyota Yaris Bakpau
Seperti yang diinformasikan, Honda Jazz GD3 memiliki panjang 3.830 mm, lebar 1.693 mm, dan tinggi 1.485 mm. Melihat rival terdekatnya, Yaris NCP91 mempunyai panjang 3.750 mm, lebar 1.695 mm serta tinggi 1.530 mm.
Melihat dari keduanya, secara konklusi Yaris ini memiliki dimensi yang lebih besar. Namun bicara soal kenyamanan, Honda Jazz jauh lebih unggul.
Bagaimana tidak, seperti yang kami informasikan sebelumnya, Jazz GD3 berhasil disematkan fitur ultra seat. Fleksibilitas fitur ultra seat pada mobil ini benar-benar revolusioner, dimana pengguna bisa mengatur pelipatan kursi untuk menyesuaikan kebutuhan.
Selain itu sandaran kursi penumpang belakang juga bisa ditarik ke arah belakang (reclining) dengan 2 posisi untuk menciptakan kenyamanan maksimal bagi penumpang.
Bukan cuma memberikan kenyamanan berkendara, dengan adanya fitur ini juga dapat menyuguhkan dimensi kabin yang lebih luas. Ultra seat pada generasi Honda Jazz pertama ini terdiri dari 4 mode, yaitu; Utility Mode, Long Mode, Tall Mode dan Refresh Mode.
1. Utility Mode
Lipat kedua kursi belakang hingga rata dengan lantai untuk memaksimalkan area kargo. Bahkan barang besar bisa masuk dengan mudah ke dalam kargo.
2. Long Mode
Lipat kursi depan dan belakang untuk menciptakan ruang simpan yang super panjang
3. Tall Mode
Lipat kursi belakang untuk menciptakan ketinggian ekstra pada ruang simpan, memungkinkan untuk membawa barang berdimensi tinggi seperti furniture atau tanaman.
4. Refresh Mode
Lipat penuh kedua kursi depan untuk menghadirkan sebuah kelapangan ruang depan yang maksimal, sangat ideal untuk bersantai sejenak di sela kesibukan aktivitas sehari-hari.
Toyota Yaris Bakpau Punya Tenaga Lebih Besar Dibandingkan Honda Jazz GD3
Melihat jantung pacu yang digunakan Yaris Bakpau, mobil ini berhasil diematkan mesin 1.5L berkodekan 1NZ-FE DOHC VVT-i 4 in-line cylinder, 16 valve yang mampu melecutkan tenaga 109 PS @6000 rpm serta torsi mencapai 142 Nm @4200 rpm.
Secara data di atas kertas, Yaris memiliki jumlah tenaga yang lebih besar dibandingkan Jazz generasi pertama bermesin i-DSI (intelligent Dual & Sequential Ignition).
Dimana mesin berkode L15A 4 silinder SOHC berkubikasi 1.496 cc i-DSI yang dibenamkan pada Jazz generasi pertama ini mampu menghasilkan tenaga 87 PS @5.500 rpm dengan torsi 128 Nm @2.700 rpm. Mesin dengan teknolgi i-DSI yang dianutnya diketahui memiliki 8 valve, serta buah 2 busi pada setiap silinder yang berfungsi untuk meningkatkan performa serta pembakaran yang lebih sempurna.
Perawatan Transmisi Matic Honda Jazz GD3 Mahal, Namun Tarikannya Halus
Seperti yang diketahui, Honda Jazz generasi pertama mendapatkan dua pilihan jenis transmisi, yakni manual 5-percepatan serta otomatis CVT 7 speed Steermatic. Di Indonesia, Honda Jazz GD3 bisa dikatakan sebagai pionir hatchback dengan transmisi CVT.
Karena di zamannya, keberadaan city car hatchback yang sudah menganut teknologi CVT pada pilihan transmisi otomatisnya belum bisa dapat kalian jumpai. Bukan cuma itu saja, ternyata transmisi otomatisnya yang ada pada mobil ini juga sudah menggunakan fitur paddle shift atau tombol pada setir, yang bisa digunakan untuk menambah dan menurunkan percepatan.
Tidak seperti Jazz, Toyota Yaris Bakpau mendapatkan transmisi manual 5-percepatan serta matic konvensional 4-percepatan. Perlu kalian ketahui, varian matic-nya ini belum dilengkapi dengan fitur paddle shift.
Meski begitu, perpindahan gigi secara otomatisnya juga tidak kalah nyaman dan responsif bila dibandingkan rival utamanya tersebut. Mengetahui biaya perawatannya, transmisi matic Yaris juga lebih terjangkau karena tidak memerlukan perawatan khusus. Selain itu, penggunaan oli maticnya juga lebih murah karena tidak harus menggunakan oli CVT yang diketahui memiliki harga lebih mahal.
Kesimpulan
Baik Honda Jazz GD3 lansiran 2004 serta Toyota Yaris Bakpau (NCP91) produksi 2006, pasaran harga bekasnya kini berada di angka Rp60 jutaan. Memiliki harga bekas yang sama, menurut kami Yaris Bakpau sangat pantas dipilih untuk kalian yang menginginkan sebuah hatchback kompak nyaman dengan biaya perawatan lebih terjangkau.
Berbeda apabila kalian lebih mengutamakan tampilan serta gaya berkendara yang lebih sporty, Honda Jazz generasi pertama ini bisa menjadi pilihan tepat.
Setelah mengetahui perbedaan daripada keduanya melalui ulasan di atas, kami harapkan kalian sudah tidak lagi bingung ketika diharuskan untuk memilih Honda Jazz GD3 atau Toyota Yaris Bakpau (NCP91) sebagai mobil idaman.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.