Keunggulan Toyota Kijang Innova Bensin 2.7, Varian Langka Incaran Kolektor Bikin Harganya Gelap
Enda · 6 Jan, 2025 18:03
0
0
Toyota Kijang Innova 2.7 pernah menghiasi panggung otomotif di Indonesia. Ini adalah satu dari beberapa varian dari Kijang Innova generasi pertama yang diproduksi di dalam negeri.
Selang beberapa bulan setelah peluncuran Kijang Innova, PT Toyota Astra Motor pada awal 2005 menghadirkan Toyota Kijang Innova 2.7 atau yang biasa disebut dengan Kijang Arab.
Namun sayang, keberadaan Kijang Innova bermesin bensin 2.700 cc di Indonesia ini hanya seumur jagung, tercatat usia mobil ini hanya mampu bertahan dua tahun saja. Hal tersebut dikarenakan varian ini dianggap lebih boros dalam hal konsumsi bahan bakarnya.
Karena populasinya tidak begitu banyak dibandingkan 2.0 bensin, Toyota Kijang Innova 2.7 kini kerap kali diburu para kolektor. Melihat pasaran harga bekasnya untuk sekarang ini, varian termahal sekaligus termewah Kijang Innova di zamannya saat ini dibandrol Rp150 jutaan.
Sempat dikucilkan dibanding varian lain, berikut keunggulan Toyota Kijang Innova 2.7 yang unit bekasnya kini malah jadi incaran di Indonesia.
1. Toyota Kijang Innova 2.7 Punya Tenaga Lebih Besar Dibandingkan Varian Innova Mesin Diesel
Mesin berkodekan 2TR-FE pada Toyota Kijang Innova 2.7
Toyota Kijang Innova 2.7 yang sempat meramaikan kancah otomotif Tanah Air ini dibenamkan mesin yang sama persis dengan Fortuner varian bensin. Jantung pacu berkodekan 2TR-FE ini diketahui memiliki kubikasi 2.694 cc 4 silinder segaris 16 valve berteknologi VVT-i.
Secara data di atas kertas, mesin pada MPV andalan Toyota ini mampu memuntahkan tenaga 166 PS pada 5.200 rpm serta torsi maksimal 245 Nm pada 4.000 rpm.
Bila dibandingkan dengan varian diesel di tahun yang sama, tenaga dan torsi yang diraih Kijang Innova 2.7 juga lebih besar. Dimana mesin 2KD-FTV D-4D direct injection 4-stroke diesel turbocharger common rail tanpa intercooler ini hanya mampu melecutkan tenaga 102 PS dengan torsi 200 Nm.
2. Kijang Innova 2.7 Hanya Mendapat Transmisi Otomatis dengan Teknologi ECT
Toyota Kijang Innova 2.7 hanya memperoleh transmisi matic dengan teknologi Super ECT 4 percepatan
Mesin 2TR pada Kijang Innova 2.7 ini hadir dengan transmisi otomatis Super ECT 4 percepatan. Transmsisi matic konvensional garapan Aisin Warner yang ada pada mobil ini diketahui tidak hanya halus dalam setiap perpindahannya, ternyata juga responsif.
ECT adalah transmisi otomatis yang memanfaatkan teknologi elektronik untuk mengontrol kerja dari transmisi, sehingga pada ECT terdapat komponen elektronik seperti sensor, ECU dan beberapa actuator. Secara prinsip bentuk dasar transmisi kontrol elektronik sama dengan transmisi otomatis biasa, perbedaannya hanya ada atau tidaknya speed sensor.
Transmisi otomatis biasa menggunakan governor valve sementara ECT menggunakan speed sensor. Adapun komponen Planetary Gear Unit berfungsi sebagai media pengubah gear rasio sesuai dengan kombinasi roda gigi. Termasuk mekanisme kopling untuk memutus dan menghubungkan putaran gear.
Meski hanya memperoleh transmisi matic, menurut data Toyota Kijang Innova 2.7 mampu berlari 0-100 km/jam hanya dalam waktu 9,8 detik saja.
3. Konsumsi BBM Toyota Kijang Innova 2.7 Ternyata Tidak Begitu Boros
Konsumsi BBM Innova 2.7 sebenarnya tidak terlalu boros seperti yang diisukan banyak orang
Banyak yang beranggapan bahwa konsumsi BBM Toyota Kijang Innova 2.7 ini terbilang boros. Menurut beberapa sumber menyebutkan, penggunaan dalam kota mobil ini dapat menempuh jarak 8 km/liter.
Sedangkan untuk penggunaan luar kota, konsumsi BBM jenis bensin yang digunakannya mampu memperoleh angka 13 km/liter.
4. Fitur Unggulan Toyota Innova Arab Termewah di Zamannnya
Tampilan interior Kijang Innova 2.7
Melihat bagian dalam Innova 2.7, kalian tidak hanya menemukan wood panel yang melekat dibeberapa bagian mobil ini untuk menyuguhkan kesan mewah. Pasalnya, sebagai varian termahal sekaligus termewah Kijang Innova di zamannya, tipe ini sudah dilengkapi head unit jenis compact disc yang mampu menyimpan 6 keping CD dengan sekaligus.
Selain itu, head unitnya ini juga sudah mendukung musik dengan format radio bahkan mp3. Dibawahnya, kalian bisa menjumpai tombol pengaturan AC secara digital yang mana juga kalian bisa gunakan untuk mengatur arah hembusan angin.
Oh iya, pada tombol pengaturan ini, kalian juga bisa menemukan switch on/off untuk mematikan atau menghidupkan defogger di kaca belakangnya.
Melihat ke bagian lingkar kemudi, tampilan setir Innova 2.7 seperti kepunyaan Alphard yang tidak hanya terlihat mewah, namun juga dilengkapi beberapa tombol pengaturan. Seperti yang diketahui, setir pada Kijang Innova 2.7 ini berhasil disematkan tombol pengaturan audio pada sisi sebelah kiri dan MID dikanannya.
Untuk memberikan perlindungan lebih terhadap pengemudi dan penumpangnya, Toyota Kijang Innova 2.7 sudah mendapatkan dual airbag pada bagian depan.
Kalian juga tidak perlu khawatir tergelincir atau terkunci ketika menginjak rem secara tiba-tiba. Pasalnya, mobil ini juga berhasil disematkan rem ABS (Anti-lock Braking System) dan juga LSPV (Load Sensing Proportioning Valve) yang berguna untuk membagi tekanan minyak rem pada roda belakang ketika beban bertambah.
5. Satu-satunya Kijang Innova yang Mendapatkan Fitur Captain Seat Saat Itu
Jok penumpang belakang sudah menganut model captain seat
Seperti yang diketahui, Kijang Innova 2.7 ini ditawarkan hanya dengan satu varian saja, yaitu V. Tidak seperti varian V pada Kijang Innova bermesin bensin 2.0 ataupun diesel 2.5, Kijang Innova 2.7 sudah mendapatkan jok model captain seat di baris keduanya.
Dengan begitu punumpang di baris kedua tidak akan mudah lelah ketika melakukan perjalan jauh. Di sisi lain, penumpang pun akan merasa lebih nyaman karena masing-masing jok sudah dilengkapi dengan arm rest serta busa yang tebal.
Begitupun pada penumpang baris ketiganya, mereka juga bebas dengan mudah keluar masuk mobil melalui celah lorong ditengahnya tanpa harus mengganggu penumpang lainnya.
Toyota Kijang Innova 2.7 dikenal sebagai salah satu varian terbaik di jajaran Kijang Innova generasi pertama, dengan mesin bertenaga besar yang menjadi daya tarik utama. Mesin ini mampu menghasilkan performa luar biasa di berbagai kondisi jalan, baik untuk perjalanan dalam kota maupun perjalanan jauh.
Meskipun memiliki tenaga besar, konsumsi bahan bakar dari Innova 2.7 masih tergolong bisa ditolerir. Ini memberikan keseimbangan antara performa dan efisiensi. Meskipun tidak bisa dipungkiri, soal efisiensi masih kalah jauh dibanding varian Innova diesel.
Di sisi lain, Kijang Innova 2.7 juga menawarkan fitur termewah di kelasnya. Berbagai fitur modern dan premium, mulai dari sistem hiburan canggih hingga fitur keselamatan terbaik, menjadikannya unggul dibandingkan kompetitor. Kenyamanan kabin yang mewah dan berkelas juga mendukung pengalaman berkendara yang menyenangkan bagi seluruh penumpang.
Namun, keterbatasan hadir pada pilihan transmisi yang hanya tersedia dalam matic. Bagi pengguna yang mengutamakan kenikmatan berkendara di lalu lintas luar kota, absennya transmisi manual bisa menjadi kelemahan signifikan.
Toyota Kijang Innova 2.7 di Indonesia tahun berapa?
Selang beberapa bulan setelah peluncuran Kijang Innova, PT Toyota Astra Motor pada awal 2005 menghadirkan Toyota Kijang Innova 2.7 atau yang biasa disebut dengan Kijang Arab. Namun sayang, keberadaan Kijang Innova bermesin bensin 2.700 cc di Indonesia ini hanya seumur jagung, tercatat usia mobil ini hanya mampu bertahan dua tahun saja.
Innova 2.7 pakai mesin apa?
Kijang Innova 2.7 dibenamkan mesin yang sama persis dengan Fortuner varian bensin. Jantung pacu berkodekan 2TR-FE ini diketahui memiliki kubikasi 2.694 cc 4 silinder segaris 16 valve berteknologi VVT-i. Secara data, mesin ini mampu memuntahkan tenaga 166 PS pada 5.200 rpm serta torsi maksimal 245 Nm pada 4.000 rpm. Bila dibandingkan dengan varian diesel di tahun yang sama, tenaga dan torsi yang diraih Kijang Innova 2.7 juga lebih besar.
Berapa harga Toyota Kijang Innova Reborn terbaru?
Toyota Kijang Innova saat ini masih dijual oleh TAM, baik untuk varian mesin bensin 2.0 maupun mesin diesel 2.4. Berikut rincian harga terbarunya 2025:
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.
