Kenali Teknik Spooring Mobil, Kalau Salah Setting Bisa Bikin Ban Botak Sebelah
Ilham · 16 Feb, 2022 17:03
0
0
Spooring mobil perlu dilakukan rutin secara berkala.
Pengaruh spooring ban cukup signifikan pada kenyamanan berkendara.
Jarang spooring mobil bisa jadi penyebab ban botak sebelah.
Sebagian pengguna mobil mungkin kerap merasakan jika kondisi bannya mengalami keausan yang tidak rata. Ternyata penyebab kondisi yang secara awam dikenal dengan ban 'botak' sebelah ini salah satunya karena kurangnya perhatian pada wheel alignment atau yang kerap disebut spooring.
Spooring mobil sendiri merupakan langkah penyetingan keselarasan ban di mobil. Bermacam kondisi seperti melaju di kecepatan tinggi dan melewati jalan jelek atau berlubang bisa mengubah settingan tersebut. Apalagi roda yang tidak selaras juga dapat mempengaruhi suspensi dan kondisi keausan ban.
Menurut Hariadi, Asst. to Service Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), spooring mobil berfungsi memastikan stabilitas suspensi kendaraan agar bekerja dengan baik dan membuat usia roda lebih awet. Sehingga perlu dilakukan pengaturan spooring secara berkala. Diantaranya untuk memastikan kondisi roda sudah selaras dan seimbang.
“Pentingnya melakukan pemeriksaan wheel alignment atau spooring adalah untuk menghindari kondisi mobil yang tidak seimbang atau tidak berjalan lurus dan sangat penting dilakukan setidaknya enam bulan sekali,” tutur Hariadi.
Saat melakukan pemeriksaan spooring, yang perlu diperhatikan adalah Camber, Caster, Toe dan Kingpin Inclination. Seluruh bagian itu harus dipastikan agar sudut ban dapat terpasang dengan baik.
Sebab settingan tersebut dapat mempengaruhi cara ban bersentuhan dengan jalan. Seperti apa detailnya? Berikut pengertian mengenai Camber, Caster, Toe dan Kingpin Inclination.
Salah satu bagian yang perlu disetting pada wheel alignment adalah camber. Bagian tersebut adalah tingkat kemiringan roda pada bagian atas apabila dilihat dari sudut vertikal.
Pemeriksaan camber tersebut untuk memastikan sudut ban tidak miring ke dalam atau ke luar. Apabila camber tidak sejajar, mungkin dipengaruhi kerusakan pada bantalan yang aus, suspensi roda atau sambungan joint.
Dalam pengaturannya camber memiliki dua jenis sudut, yaitu positif dan negatif. Pada camber positif, bagian atas memiliki kemiringan ke arah luar. Sedangkan camber negatif, bagian atas roda kemiringannya ke arah dalam yang berfungsi untuk mengupayakan kendaraan stabil dan juga lurus.
Caster
Selanjutnya ada pengaturan caster. Penyetelan caster adalah sudut dari garis simetri kingpin dan garis vertikal di bidang datar. Sudut tersebut berfungsi menyeimbangkan kemudi, memberikan stabilitas serta menyeimbangkan kendaraan ketika di jalanan menikung.
Caster diatur agar sudutnya tetap di tengah, agar sumbu kemudi tetap lurus dan seimbang, karena apabila tidak seimbang maka mobil akan mengarah ke satu sisi saja.
Kemudian ada Toe yang merupakan sudut berbelok ke dalam atau ke luar apabila dilihat dari atas. Untuk melihatnya dilakukan menggunakan alat ukur khusus. Nah, ini biang keladi keausan yang tidak rata pada ban apabila terjadi kesalahan.
Berbeda dengan caster dan camber, pengukuran toe menggunakan satuan inci. Untuk pengaturannya, terbagi menjadi dua jenis yaitu toe in dan toe out. Pemeriksaan ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa sudut ban tidak terlalu belok ke dalam atau ke luar.
Kingpin Inclination
Terakhir ada Kingpin Inclination yang merupakan sudut terhadap garis vertikal dan bisa dilihat dari bagian depan kendaraan. Hal ini disebut juga Steering Axis Inclination yang dapat menimbulkan jarak offset semakin kecil.
Pemeriksaan tersebut berfungsi untuk mengetahui kestabilan kemudi ketika menggelinding di sekitar kingpin. Pengaturan di bagian ini turut mempengaruhi beratnya beban setir saat berbelok.