Kenapa Ban Mobil Kiri dan Kanan Tidak Boleh Beda Merek? Ini Alasannya
Enda · 11 Mar, 2022 08:00
0
0
Ban kiri dan kanan beda merek bisa mengurangi kestabilan berkendara
Salah satu bagian terpenting pada mobil adalah ban. Dengan begitu kalian diwajibkan selalu memperhatikan kondisinya sebelum melakukan perjalanan.
Bicara mengenai ban mobil, di Indonesia terdapat banyak merek dan model yang ditawarkan. Apabila menggunakan ban dengan merek berbeda tapi memiliki ukuran yang sama, apa tetap diperbolehkan?
Pakai Ban Beda Merek di Bagian Kanan dan Kiri Bisa Mengurangi Kestabilan Berkendara
Meski ukuran sama, ban beda merek punya desain corak berbeda
Dalam pembuatan ban mobil, setiap pabrikan memiliki desain, konstruksi serta penggunaan material yang berbeda meskipun secara ukuran sama. Begitu juga jenisnya apakah ban yang dijajakan masuk dalam kategori ban basah atau kering. Termasuk juga kategorinya untuk kendaraan jenis sedan, SUV atau mobil niaga.
Dikutip dari Auto2000, pattern atau pola telapak ban yang berbeda bisa mengganggu keseimbangan saat mobil berlari dalam kecepatan cukup tinggi. Apalagi ketika melaju di jalan yang hancur, licin karena hujan, atau sedang membawa muatan banyak.
Hal tersebut dikarenakan mobil bisa mengalami hilang keseimbangan karena perbedaan grip tiap merek ban yang digunakan di bagian kiri dan kanan. Menggunakan ban yang berbeda merek, juga bisa mengurangi daya cengkram ban saat melakukan deselerasi maupun akselerasi.
Maka dari itu jika mengganti ban mobil, pastikan bagian kanan dan kirinya menggunakan merek dan tipe ban yang sama, dan pastikan material, konstruksi, serta telapak ban juga sama. Dengan begitu pengemudi akan terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan.
Jika mempunyai ban yang berbeda merek, dari sisi keamanan dan keselamatan sebaiknya gunakan pada bagian depan dan belakang saja. Meskipun ban yang berbeda merek dianjurkan penggunaannya untuk bagian depan dan belakang, pastikan tapak atau kembangan roda masih cukup tebal.
Hal ini bertujuan supaya ban dapat memecah tabrakan angin serta memberikan caya cengkram baik sehingga mobil tetap terasa stabil ketika dipacu dalam kecepatan tinggi.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.