Nama Kia Carnival bukanlah jadi model yang asing bagi kita. Sebab MPV bongsor ini sudah hadir sejak tahun 2000, setelah Kia berdiri sendiri tak lagi di bawah bayang-bayang Timor. Dengan harga bekas yang cukup terjangkau, apakah kelebihan dan kelemahan Kia Carnival generasi pertama ini sepadan?
Sebelum lebih jauh melangkah ke pembahasan tersebut, kita bahas terlebih dahulu secara singkat sosok Kia Carnival generasi pertama untuk flashback. Saat pertama hadir, Carnival hanya dibekali pilihan transmisi otomatis dengan konfigurasi bangku tujuh penumpang. Carnival menjadi pilihan bagi kaum kelas atas untuk mobil keluarga jauh sebelum Toyota Alphard hadir di Indonesia.
Mobil ini ditawarkan dengan dua pilihan mesin yang berkapasitas besar. Opsi pertama yaitu mesin bensin 2.500 cc V6 dan mesin turbodiesel 2.900 cc 4 silinder yang menenggak solar. Kemudian pada kisaran 2003 hingga 2004 hadir Carnival dengan pilihan transmisi manual dan bangku untuk delapan penumpang.
KIA Carnival generasi pertama memiliki desain mewah dan juga modern dengan wujudnya yang bongsor. Untuk interiornya sendiri, KIA Carnival sudah dilengkapi dengan material yang cukup nyaman.
Sebagai mantan mobil mewah, Carnival ditawarkan dengan kisaran harga antara Rp 40-70 jutaan di berbagai situs jual beli mobil. Cukup terjangkau, tapi rupanya ada beberapa kelemahan yang membuat harga bekasnya terjun bebas.
Punya Body Bongsor, Carnival Butuh Mesin Besar
Carnival bensin dibekali mesin bensin KV6 dengan konfigurasi V6 DOHC 24 valve berkapasitas 2500cc. Mesin lisensi Rover, Inggris tersebut menghasilkan tenaga sebesar 187 Hp yang disalurkan ke roda depan.
Opsi lainnya yaitu Carnival diesel. sesuai dengan namanya, mobil ini menggunakan mesin 4 silinder diesel CRDi dengan turbo dan intercooler. Mesin diesel common rail ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 144Hp yang juga lolos standar emisi Euro 2.
Ciri fisik yang membedakan antara Carnival bensin dengan Carnival diesel adalah adanya air scoop besar pada kap mesin. Air scoop ini menangkap aliran udara untuk diarahkan ke intercooler Carnival diesel.
Nah, sekarang kita akan membahas soal kelebihan maupun kelemahan Kia Carnival generasi pertama.
Kelebihan Kia Carnival Generasi Pertama, MPV yang Tetap Nyaman di Usia Tua
Sebagai mantan flagship, jelas Kia Carnival masih menyisakan banyak poin kemewahan yang bisa kita rasakan dengan usia mobil yang telah 20 tahun. Hal inilah yang masih dicari orang yang berburu Kia Carnival, misalnya saja fitur captain seat atau sunroof.
Pada awal kemunculannya, Carnival hadir dalam tipe LS serta GS. Pada tipe GS, Carnival sudah dilengkapi dengan beragam fitur mewah seperti sunroof, setir dengan tombol audio, wood panel, kursi elektrik berlapis kulit, spion elektrik, kursi baris kedua dapat diputar 180 derajat, AC untuk semua baris termasuk baris ketiga, heater di bawah jok, head unit 2 din, sampai fitur keselamatan berupa dual SRS airbag dan ABS. Tipe LS sendiri fiturnya sama dengan GS hanya saja tanpa jok kulit serta velg kaleng dengan dop.
Fitur keselamatan di Kia Carnival juga tergolong bagus dan tidak ketinggalan zaman. Konstruksi unibodi (monocoque) yang dilengkapi dengan Side Impact Beams, ABS Brakes System, Dual Air Bags dan 3-titik sabuk pengaman di tiap bangku semakin memberikan perlindungan lengkap untuk seluruh penumpang.
Pada pertengahan 2005, Kia Mobil Indonesia melakukan facelift kepada Carnival yang mengganti nama Carnival menjadi Kia Sedona. Mesin yang ditawarkan hanyalah bensin 2500cc V6 saja karena varian diesel sudah tidak lagi ditawarkan.
Beberapa fiturnya hilang seperti misalnya sunroof yang tujuannya untuk memangkas harga jualnya. Konon Carnival dibuat dengan spesifikasi Eropa sementara Sedona sudah dibuat dengan spesifikasi Indonesia.
Kelemahan Kia Carnival, Bikin Pemiliknya Sering Galau
Dengan harga bekas yang cukup merosot, kita harus sedikit curiga soal kondisi Kia Carnival. Sebab, kelemahan yang ada tak jarang membuat pemiliknya galau.
Kelemahan Kia Carnival ini paling sering terjadi pada varian bermesin bensin. Bahkan, masalahnya sering dikeluhkan pada forum otomotif Seraya Motor.
"Bensinnya boros banget. Terus banyak kasus oli merembes masuk radiator, mesin jadi overheat. Mending cari yang diesel deh, lebih jarang rewel," tulis akun luciferbit di forum Seraya Motor.
Berdasarkan pengalaman para pemilik Carnival bensin, mobil bongsor ini sering bermasalah pada komponen berbahan karet. Kualitas karetnya kurang kuat untuk wilayah tropis dan panas seperti di Indonesia. Karet lumer, getas, atau pecah jadi hal yang sering terjadi.
"Selang power steering yang keluar dari pompa power steering rembes melulu. Karet pintu sering lengket kalau habis parkir di bawah matahari, pernah saking susahnya buka pintu, sampai handle pintu tengah patah. Selang radiator (output dari radiator) pernah robek dan selang originalnya mahal banget," jelas akun ween di Seraya Motor.
Berbagai kelemahan yang ada di Kia Carnival generasi pertama ini diatasi saat peluncuran Sedona. Meskipun downgrade fitur, tapi kualitas komponennya membaik.
"Actually, kalo mau ambil versi bensin A/T gw lebih rekomendasikan ambil Sedona aja. Kualitas Sedona jauh lebih bagus dari Carnival. Dashboard, interior jok dan door trim lebih bagus buatannya," tulis akun DigitALL.