Toyota Vios merupakan sebuah small sedan yang eksistensinya tergolong panjang umur. Walau di tengah isu harga dan pajak mobil jenis sedan yang tak ekonomis, Toyota tetap konsisten menjual Vios dengan beragam improvisasi.
Padahal secara penjualan, Vios tentu tidak selaris model SUV atau MPV Toyota. Namun mobil ini cukup 'beruntung' karena masih bisa survive di pasaran, tidak seperti sejumlah lawannya seperti Suzuki Ciaz yang lebih dahulu stop dijual.
Padahal, walau posisinya sebagai sedan dengan harga paling terjangkau di line up Toyota Indonesia namun Vios menjanjikan kenyamanan berkendara. Mesinnya yang 1.500 cc dan dipadu penerus daya jenis CVT (continuously variable transmission) tentu bakal kesenangan mengemudi bakal mudah didapat dengan Vios.
Untuk itu dalam artikel ini kami akan bahas mengenai apa yang ditawarkan dalam kabin terutama dalam sisi kelegaan dan kepraktisan. Hal tersebut cukup penting, karena pada sebuah sedan tentu penunjang selama berkendara diharap memuaskan pengemudi dan seluruh penumpang.
Namun harapan itu banyak disebut akan terbentur dengan harga Vios yang ekonomis. Apakah benar sedan ekonomis ini juga memberi kelegaan kabin yang apa adanya?
Pertanyaan tersebut langsung terjawab saat pertama kali masuk kabin Vios. Dengan nuansa kabin yang didominasi warna krem cerah dan gelap di beberapa titik bukan cuma menciptakan kesan lega, tapi juga mewah. Kendati demikian, panel-panel dasbor masih terbuat dari bahan plastik keras.
Dan semua pembungkus jok menggunakan bahan fabric. Warna cerahnya memang membuat kesan lega dan mewah, namun Anda harus ekstra waspada saat ada makanan atau minuman jatuh karena akan sulit membersihkannya.
Pada sisi pengemudi, layaknya mobil harga ekonomis, penyetelan bangku dilakukan dengan cara manual. Maju-mundur dan kemiringan sandaran bisa dilakukan untuk mendapat posisi mengemudi ideal. Namun untuk kemudi hanya bisa disetel tilt alias naik atau turun saja.
Namun kepraktisan sudah tampak pada kolom setir, sebab tersedia tombol untuk mengatur audio. Hal itu tentu membuat mudah pengemudi jika sedang mengemudi sendirian. Untuk lingkar kemudinya sendiri cukup menarik, sebab bahan pembungkusnya sudah berupa kulit sintetik yang enak untuk digenggam.
Pada sektor depan ini kepraktisan juga bisa didapat berkat kehadiran berbagai wadah penyimpanan terbuka maupun tertutup. Sayangnya pada glove box di antara pengemudi dan penumpang ukurannya sangat kecil, sepertinya hanya cocok untuk menyimpan handphone.
Untuk jok penumpang depan, fleksibilitasnya sama seperti dengan jok pengemudi. Penyetelan manualnya bisa untuk mengatur kemiringan sandaran dan posisi duduk maju atau mundur.
Penumpang di Bangku Belakang
Lantas bagaimana dengan kelegaan dan kepraktisan untuk penumpang belakang? Walau sandaran bangkunya tak bisa disetel kemiringannya namun posisinya tidak terlalu tegak. Harusnya tak membuat penumpang cepat pegal saat perjalanan jauh.
Tak ada penyetelan maju mundur juga untuk mengatur leg room ideal. Namun sebenarnya kabin Vios ini untuk penumpang berpostur 190 cm sekalipun tak terlalu sempit. Dengan catatan bangku belakang hanya diisi dua penumpang.
Jika hanya ada dua atau satu penumpang di belakang, tersedia arm rest lipat dengan dua cup holder yang bisa dimanfaatkan. Namun jika mengangkut tiga penumpang, sedan ini sudah menyediakan sabuk pengaman tiga titik di bagian tengah lengkap dengan head rest adjustable.
Vios juga tergolong ramah akan penumpang bayi, sebab di bangku belakang sudah tersedia pengait ISOFIX. Anda tinggal menyediakan booster seat sendiri dan mengaitkan pada ISOFIX.
Secara keseluruhan Vios memang sangat menarik untuk menunjang kepraktisan di kabin. Untuk ukuran small sedan, kabin Vios juga tak bisa dikatakan sempit.
Saat ini Vios dijual dalam tiga tipe, harga termurahnya adalah Rp 327 juta on the road Jakarta untuk Vios G bertransmisi manual. Sedangkan Vios G CVT sebagai tipe tertinggi dibanderol Rp 343,65 juta on the road Jakarta.