Pemilik Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid Wajib Tahu, Bagian Ini Tidak Boleh Tertutup Benda Apapun!
Enda · 21 Des, 2023 19:00
0
0
Toyota Kijang Innova Zenix tercatat resmi diluncurkan di Indonesia pada 21 November 2022, inilah generasi ketiga dari Toyota Innova, sekaligus jadi Toyota Kijang generasi ketujuh.
Innova Zenix dibangun menggunakan platform TNGA (Toyota New Global Architecture) tepatnya TNGA-C berkonstruksi unibody dan berpenggerak roda depan.
Ini berbeda dibanding Innova generasi kedua yang menggunakan platform Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV) seperti yang dipakai pada Toyota Hilux dan Fortuner.
Selain itu, Innova Zenix juga tak lagi seperti Innova Reborn yang menggunakan sistem penggerak roda belakang (RWD), termasuk ditinggalkannya pula penggunaan mesin diesel.
Innova Zenix hadir dengan varian G transmisi otomatis (A/T), V A/T, G hybrid (HV) A/T, V HV AT, dan Q HV AT.
Untuk mesinnya dua varian yaitu bensin 2.0L dan hybrid 2.0L, lantas ada juga varian yang sudah dilengkapi aksesoris Modellista.
Zenix hadir dengan membawa serangkaian teknologi canggih dan modern satu diantaranya adalah mesin sistem hybrid generasi kelima dari Toyota yang menggabungkan antara Internal Combustion Engine (ICE) dengan motor listrik plus baterai.
Baterai tipe Ni-MH dipilih karena durabilitasnya yang lebih baik dalam kondisi cuaca panas dibandingkan baterai lithium-ion.
Selain itu, Innova Zenix juga jadi mobil hybrid pertama Toyota yang dibuat secara lokal, tepatnya di Karawang, Jawa Barat.
Namun dengan membawa banyak teknologi baru, ternyata ada beberapa hal yang wajib diketahui dari pemilik Innova Zenix utamanya yang tipe hybrid.
Sebab jika salah dalam hal perawatan, bisa saja kendaraannya mengalamai mal fungsi dan berujung pada kerusakan cukup serius.
Dimensi Toyota Kijang Innova Zenix:
Panjang: 4.755 mm
Lebar: 1.850 mm
Tinggi: 1.795 mm
Jarak sumbu roda: 2.850 mm
Jarak ke tanah: 185 mm
Ukuran ban: 205/65/R16 (tipe G, V, dan G HV) dan 215/60/R17 (tipe V HV)
Mengenal Sistem Kerja Mesin Hybrid di Toyota Innova Zenix
Berbeda dengan Toyota Kijang Innova Reborn, Zenix juga ditawarkan dalam varian mesin hybrid yang sumber tenaganya berasal dari kombinasi mesin bensin 2.0-liter dengan motor elektrik dan baterai.
Mesin bensin yang digunakan berkode M20A-FXS 1.987 cc 4 silinder yang sudah memakai teknologi DOHC chain drive Dual VVT-i direct injection D-4S system.
Saat bekerja secara mandiri, mesin ini mampu menghasilkan daya puncak 152 PS pada 6.000 rpm dengan torsi 187 Nm di rentang 4.400 - 5.200 rpm.
Tetapi untuk Zenix Hybrid selain punya mesin bensin juga diperkuat motor listrik berdaya 113 PS dan torsi 205 Nm.
Untuk menggerakan motor listrik, mobil ini mendapat asupan daya dari baterai Ni-MH (nickel–metal hydride) berkapasitas 1,31 kWh yang diletakan di bawah jok penumpang depan.
Listrik yang tersimpan pada baterai sendiri diperoleh dari mesin pembakaran yang berfungsi sekaligus sebagai generator.
Pada mode EV, energi listrik dari baterai ini disalurkan ke motor listrik melalui generator yang nantinya bisa menggerakkan roda depan.
Pada saat baterai mulai kekurangan daya listrik maka mesin bensin dan motor listrik akan bekerja simultan, namun daya dari mesin bensin cuma untuk mengisi daya baterai lewat generator.
Manakala pengemudi menginginkan akselasi dan kecepatan penuh, mesin M20A-FXS dengan siklus Atkinson yang gantian bertugas.
Tetapi pada saat mesin bensin ini bekerja, selain bisa menghasilkan untuk menggerakkan roda depan juga sekaligus mengisi daya baterai lewat generator.
Bicara tempat penyimpanan daya listrik yang diletakan di bawah jok penumpang depan, ada baiknya pemilik Innova Zenix diharuskan untuk memperhatikannya dengan baik-baik.
Pasalnya dengan melakukan modifikasi ringan atau penambahan aksesoris tertentu dapat menyebabkan kejadian fatal.
Karenanya di bawah jok penumpang depan Innova Zenix Hybrid terdapat ventilasi.
"Jangan sampai ventilasi tersebut tertutup, apakah itu karena penambahan aksesoris atau hal lainnya,” kata Ali Rosyadi, Service Technical - Aftersales Business Division Auto2000 melalui keterangan resminya.
Untuk baterai yang digunakan pada Innova Zenix Hybrid menggunakan sistem pendingin yang digunakan berbasis udara (air cooled).
Sistem ini bekerja dengan cara mengalirkan udara dari kabin ke HV baterai untuk mempertahankan temperatur penggerak motor listrik, supaya selalu berada pada kondisi normal.
Selain itu juga terdapat motor blower yang berfungsi menyalurkan udara dari kabin melalui saluran pendingin (air intake duct) dalam bentuk kisi udara yang terletak di bawah jok penumpang depan.
Alhasil, jika air intake duct tertutup, maka udara yang dialirkan sebagai pendingin HV baterai akan terhambat.
Ventilasi Baterai Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid yang Tertutup Dapat Menyebabkan Overheat
Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, ventilasi yang tertutup oleh suatu benda mengakibatkan sistem pendinginan tidak dapat berkeja dengan baik.
Selain itu juga dapat memicu timbulnya indikator peringatan HV baterai pada panel instrumen yang menyala.
"Kalau dibiarkan tertutup ventilasinya, pendinginan HV baterai akan terganggu dan suhunya meningkat.
Kondisi ini menyebabkan HV baterai menjadi overheat dan kinerjanya juga akan menurun, baik pada saat charge maupun discharge," ungkapnya.
Apabila baterai rusak yang disebabkan overheat atau kerusakan lain, maka baterai tidak dapat menyimpan listrik yang dihasilkan oleh motor generator saat kondisi charging.
Ketika kondisi SOC (State of Charge/pengisian) berada di bawah nilai yang ditetapkan oleh sistem, maka mesin bensin akan hidup secara terus menerus sebagai sumber tenaga utama kendaraan.
"Pastikan air intake duct HV baterai yang ada di bawah jok penumpang depan Innova Zenix Hybrid dalam kondisi baik dengan melakukan pengecekan secara berkala," serunya.
Cara yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi dari baterai yakni, pembersihan secara berkala saringan saluran pendingin dan cooling blower filter sebagai penyaring udara yang akan dialirkan untuk mendinginkan HV baterai, serta cairan pendingin inverter.
Termasuk juga hindari tertutupnya air intake duct dan cooling blower filter dari benda maupun aksesoris apapun.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.