Platform TNGA-B Hadapi Masalah Pengembangan, Toyota Yaris 2021 Gagal Diluncurkan Tahun ini
Dhoni · 5 Mar, 2021 19:00
0
0
Toyota Yaris yang menggunakan TNGA-B baru saja meraih sebagai European Car of The Year 2021. Keberhasilan tersebut diperoleh setelah 59 jurnalis otomotif di Eropa sepakat memilih Toyota Yaris menjadi pemenangnya. Kemenangan ini diperoleh setelah 21 tahun yang lalu sejak generasi pertama mendapatkan penghargaan yang sama.
Para juri menilai, teknologi hybrid pada Toyota Yaris dapat meghasilkan pergerakan yang mulus, emisi rendah dan harga yang terjangkau. Selain itu, Toyota GR Yaris dianggap mengembalikan gairah pasar hatchback.
Di Indonesia, Toyota GR Yaris yang dibanderol Rp800 sampai Rp850 juta dengan jumlah jumlah 125 unit telah habis dipesan. Dengan harga yang lebih tinggi banding versi standar, Toyota GR Yaris menggunakan mesin berkodekan G16E-GTS 1.6L DOHC Turbocharged yang dapat menghasilkan tenaga 261 PS pada putaran 6.500 Rpm dengan torsi maksimal mencapai 360 Nm di putaran 3.000-4.600 Rpm.
Walau telah mendapatkan penghargaan, Toyota Yaris dengan platform TNGA-B akan mengalami penundaan dalam peluncurannya. Hal tersebut dipastikan oleh para eksekutif tertinggi dari Toyota yang memutuskan menunda peluncuran Toyota Yaris secara global hingga satu tahun. Alasannya yang muncul adalah karena biaya produksi.
Masalah biaya dalam produksi Toyota Yaris sesuai dengan yang diungkapkan Akio Toyoda sebagai Presiden Toyota setelah mendapatkan laporan tentang produksi platform TNGA-B. Disebutkan bahwa biaya produksi platform TNGA-B tidak sesuai target. Memang platform TNGA-B pada Toyota Yaris berukuran lebih besar dan premium.
Selain biaya pembuatan, hambatan lain yang hadir saat pengembangan adalah bobot hingga ukuran tidak memenuhi target yang telah ditentukan sejak awal. Untuk ukuran pada platform TNGA-B memang menjadi konsentrasi yang cukup penting.
Hal ini agar komponen dari platform lama dapat digunakan kembali. Memanfaatkan komponen lama untuk platform terbaru menjadi hal yang sangat umum dilakukan.
Namun terlepas dari kendala yang dihadapi oleh Toyota dalam menyiapkan platform TNGA-B, keputusan besar untuk menunda peluncuran Toyota Yaris akan sangat berpengaruh dalam berbagai hal. Toyota Yaris dianggap sebagai model yang cukup penting bagi Toyota dalam memperebutkan pasar di segmen dengan konsumen potensial, terlebih di Eropa. Tentu saja ini dapat mengurangi pendapatan Toyota secara global.
Toyota Yaris Ditunda Demi Hasil Maksimal
Dalam menghadapi permasalah tersebut, Akio Toyoda mengatakan pada timnya, “Kita harus kembali ke awal. Kami harus bersatu sebagai sebuah perusahaan dan mempertimbangkan kembali apa yang perlu kami lakukan untuk membuat 'mobil yang lebih baik' dengan memanfaatkan waktu tambahan yang kami miliki.”
Dengan pertimbangan tersebut, dipastikan Toyoda tidak ingin membuat mobil yang setengah jadi hanya karena menyesuaikan jadwal. Keinginannya harus menciptakan produk yang benar-benar bagus, jadi masalah jika harus melakukan penundaan pada peluncuran Toyota Yaris ber platform TNGA-B.
Walau pada dasarnya Toyoda tetap ingin dapat menyesuaikan dengan rencana peluncuran, namun prioritas terbesar dalam kehadiran Toyota Yaris berplatform TNGA-B adalah kepuasan pelanggan. Dengan demikian, kehadiran Toyota Yaris dipastikan akan ditunda hingga tahun depan.
Penundaan Toyota Yaris Untuk Hasilkan Mobil yang Memuaskan
Berbekal dengan penghargaan European Car of The Year (ECoty), yang diperoleh Toyota Yaris dan berbagai sambutan positif. Dapat dipastikan pihak Toyota ingin memberikan produk terbaik bagi konsumennya dengan melakukan penundaan dalam peluncurannya.
Langkah besar yang telah dipilih Toyota, namun semua sangat bergantung demi mendapatkan hasil. Bukan sekedar mengejar target waktu. Istilahnya buat apa terburu-buru tapi hasilnya seadanya. Menunda justru dapat meningkatkan penjualan karena menjadi produk yang sangat dinantikan. Semoga saja Toyota Yaris yang akan dihadirkan telah sesuai dengan ekspektasi konsumennya.
Telah menjadi jurnalis sejak 2008 dengan mengkhususkan diri ke dunia sepeda, namun mulai 2015 mulai menjalani karir sebagai wartawan di dunia otomotif. Namun lebih memilih motorsports sebagai prioritas. Dia tertarik pada teknologi mobil - mobil 4WD.
Instagram: dhoni_bima