Premium Segera Dihapus, Pemilik Mobil Pribadi Toyota Avanza Cs Jadi Pupus
Yongki Sanjaya · 17 Nov, 2020 15:06
0
0
PT Pertamina (Persero) terus menggencarkan penjualan produk bahan bakar minyak (BBM) berkualitas tinggi. Salah satu kebijakan yang ditempuh ialah menghapus penjualan Premium di kawasan Jawa-Madura-Bali (Jamali). Kebijakan ini mendorong pengguna mobil pribadi seperti Toyota Kijang Innova didorong memakai Pertalite non subsidi.
Untuk meringankan beban operasional masyarakat, Pertamina pun memberikan harga khusus bensin jenis Pertalite dengan nilai oktan (Research Octane Number/ RON) 90. Kini Pertalite menjadi seharga Premium dengan nilai oktan 88 yaitu Rp 6.450 per liter.
Menyusul setelah diberlakukan di Kabupaten Serang dan Kota Cilegon, Banten, Mulai Minggu (15/11/2020), Pertamina juga memberlakukan harga khusus Pertalite di DKI Jakarta. Program ini berlaku di SPBU wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara yang bisa kita beli seharga Premium.
Sebagai informasi, harga normal Pertalite yakni sekitar Rp 7.650 per liter, sedangkan harga Premium yaitu Rp 6.450 per liter. Untuk harga khusus ini ada penurunan sekitar Rp 1.200 per liter. Bagi kalian yang ingin membeli Pertalite harga khusus ini akan diarahkan ke dispenser yang berbeda dengan Pertalite harga normal.
Harga khusus Pertalite di DKI Jakarta ini berlaku di 29 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Ini terdiri dari 11 SPBU di Jakarta Pusat dan 18 SPBU di Jakarta Utara. Kita dapat mengenali SPBU tadi dengan adanya pemasangan spanduk di SPBU.
Program Harga Khusus Pertalite Bukan Untuk Pengguna Toyota Avanza Dkk
Pemerintah kabarnya mulai tahun depan akan menghapus bahan bakar jenis Premium dan mengganti dengan Pertalite yang kualitasnya lebih baik. Nah, untuk penerapan kebijakannya ini akan memakai dua skema harga.
Program ini hanya berlaku untuk konsumen kendaraan bermotor roda dua dan roda tiga, angkutan umum kota (angkot) serta taksi plat kuning yang merupakan transportasi publik. Untuk pemilik mobil pribadi seperti Toyota Avanza Cs akan dikenakan harga normal yaitu Rp 7.650. Artinya, pemilik taksi online pun harus membeli Pertalite harga normal.
Awalnya, harga khusus Pertalite ini berlaku di Denpasar, Bali dan Tangerang Selatan. Pertamina lantas memperluas ke sejumlah wilayah di Jawa, Bali, dan Sumatera. Penurunan ini menjadi langkah awal di tengah rencana penghapusan BBM jenis Premium pada 1 Januari 2020.
Namun, Pertamina sampai waktu tersebut masih tetap menjual BBM jenis Premium termasuk di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 serta Kepmen ESDM Nomor 1851 K/15/MEM/2018. Sementara untuk keputusan menghapus Premium merupakan kewenangan Pemerintah.
Untuk tahap pertama, penghapusan BBM jenis premium akan dilakukan mulai dari Pulau Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Setelah itu, akan diikuti oleh kota-kota lainnya hingga ke seluruh Indonesia.
Penghapusan Premium Menyulitkan Pemilik Motuba
Mobil-mobil keluaran terbaru biasanya sudah memakai kompresi cukup tinggi, yaitu 9.0:1 ke atas demi mengejar performa dan efisiensi bahan bakar. Dengan angka kompresi tersebut, sudah bisa memakai bahan bakar RON 90 supaya menghasilkan pembakaran yang lebih baik. Namun, penghapusan Premium ini akan jadi persoalan yang sedikit merisaukan pemilik mobil tua.
Sebab, mobil berusaha 20 tahun ke atas angka kompresinya belum begitu tinggi. Artinya, mobil ini lebih cocok meminum bahan bakar dengan RON 88 saja. Agak sulit bila memakai bahan bakar dengan RON lebih tinggi pada jenis mesin kompresi rendah.
Apabila dipaksakan, maka mesin mobil akan ngelitik, sama seperti bila mesin kompresi tinggi memakai bensin oktan rendah. Efeknya akan ada sisa bahan bakar yang tidak terbakar, kemudian mengendap dan jadi kerak karbon di ruang bakar.
Satu-satunya cara yaitu setel ulang timing pengapian (menyesuaikan dengan bbm). Tujuannya untuk meminimalkan sisa BBM yang tidak terbakar dan menjaga kebersihan ruang bakar.
Dengan melakukan penyesuaian tersebut, busa sedikit membantu jika pertalite atau pun premium benar-benar hilang dari pasaran. Pemilik kendaraan tetap bisa menggunakan bensin oktan tinggi seperti Pertamax.
Kesimpulan
Kebijakan pemerintah yang ingin menghapus bahan bakar jenis Premium dan menggantinya dengan Pertalite sebenarnya cukup tepat sasaran. Sebab dalam penerapan ini akan ada diferensiasi harga untuk mobil pribadi seperti Toyota Avanza dan mobil penumpang umum.
Pengguna sepeda motor pun masih bisa merasakan dampak positif karena dengan harga yang setara Premium akan dapat kualitas bahan bakar yang lebih baik. Ini membuat performa motor pun jadi semakin optimal karena rata-rata motor jaman sekarang kompresinya sudah di atas 9.0:1.
Persoalan hanya muncul dari pemilik motuba karena mobil mereka tidak bisa langsung nenggak Pertalite atau Pertamax. Mobil lawas perlu mengatur ulang pengapian dan emisi supaya mesinnya siap bila mengkonsumsi bensin dengan oktan tinggi.
Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Autofun Indonesia. Penghobi mobil lawas dan anak 90-an banget.
FB:Yongki Sanjaya Putra