Toyota Fortuner Legender menjadi sosok SUV yang fenomenal, pasalnya Legender mengisi varian tertinggi. Sebagai tipe termahal, Fortuner Legender yang sudah dijual sejak 2020 di Thailand tidak masuk ke Indonesia. Dengan harga yang berkisar Rp 800 jutaan, apakah Toyota Fortuner Legender ini punya banyak kelemahan?

Kini untuk pasar Indonesia, PT Toyota Astra Motor selaku agen pemegang merek hanya menyediakan pilihan VRZ saja sebagai tipe termahal. Secara spesifikasi, Fortuner Legender juga pakai mesin yang berbeda daripada unit yang dijual di Indonesia.

Sebagai tipe termahal, tentunya banyak masyarakat yang menantikan sosok Legender supaya datang ke Indonesia. Namun, pihak TAM tentunya punya pertimbangan lain mengapa Legender belum dibawa masuk ke sini. Mungkin, ada beberapa aspek pada Fortuner Legender yang belum sesuai dengan selera kebanyakan konsumen. 

Konsep Toyota Fortuner Legender, Kombinasi Sporty dan Mewah yang Kurang Singkron

Toyota Fortuner telah melakukan facelift model ini sejak 2015, dan yang terbaru meluncurkan Minor Change pada tahun 2020. Untuk pasar Thailand, Toyota menambahkan sub-model Legender, yang eksklusif dan mengisi model teratas keluarga Fortuner.  

Pada Toyota Fortuner Legender ini punya desain yang sedikit beda, yaitu pada grill yang ramping dibuat dengan warna hitam gloss.  Kemudian, rongga di bemper depan begitu menganga, seperti memiliki mulut yang jauh lebih lebar. 

Bila dibandingkan dengan Fortuner standar, maka Fortuner Legernder penampilannya keluar dari gaya sporty dan maskulin yang sedang trendy. Mungkin tujuannya ingin tampil elegan, tapi desain mulut mengaga ini malah jadi seperti Toyota Yaris yang bukan terkesan mewah. 

Biaya Perbaikan Body Jadi Semakin Mahal dan Prosesnya lama

Apabila Legender punya desain yang serupa dengan Fortuner standar, dan hanya diperlengkap dengan aksesoris, maka akan mudah mencari part body bila mengalami kerusakan pasca kecelakaan. Namun Legender dengan statusnya sebagai lini teratas malah membuat desainnya sedikit berbeda.

Artinya, ketersediaan part body seperti bumper, grill, headlamp, dan beberapa body panel lainnya tidak begitu banyak. Ingat, Fortuner termasuk mobil mewah sehingga part body harganya juga cukup mahal. Dan inilah jadi kelemahan Toyota Fortuner Legender andaikata masuk ke Indonesia. 

Pemilik Fortuner Legender harus inden cukup lama dan perlu merogoh kocek yang tidak sedikit. Karena unitnya tidak banyak, maka akan sulit mencari alternatif beli di kampakan mobil.

Kelemahan Toyota Fortuner Legender: Rancangan Kursi Baris Kedua dan Ketiga Tidak Akomodatif

Kelemahan lain yang terdapat pada Toyota Fortuner Legender ialah pada desain kursinya. Untuk kursi belakang, tidak bisa dilipat rata lantai. Sebab, rancangan kursinya hanya bisa dilipat dan digantung di sisi kiri dan kanan.

Desain kursi seperti ini memang kurang praktis saat kita butuh ruang lebih besar di bagian belakang. Kita perlu usaha lebih mengangkat dan melipat kursi baris ketiga. Untuk kaum hawa, jelas sangat ribet dan buang energi. 

Lebih repot lagi, desain kursi tengahnya juga tidak rata lantai. Kalau kita ingin membawa benda berukuran panjang maka posisinya akan miring saat masuk di mobil.

Kelemahan Toyota Fortuner Legender: Mesin Besar yang Rakus BBM

Sudah jadi hal yang umum bila semakin besar kapasitas mesin, maka tenaga yang dihasilkan semakin perkasa. Namun konsekuensi yang harus ditanggung, ialah konsumsi bahan bakar yang semakin rakus. Inilah yang terjadi pada Toyota Fortuner Legender.

Fortuner Legender didukung mesin turbo berkode 1GD-FTV. Kemampuan turbocharger dan ECU ditingkatkan supaya bisa menghasilkan tenaga 204 tenaga kuda dan torsi 500 Nm. Selain itu, transmisi yang digunakan ialah otomatis 6 kecepatan sehingga lebih kuat dari sebelumnya.  

Kekurangannya mesin 2,8 liter adalah konsumsi bahan bakar lebih tinggi. Toyota Thailand mengklaim bila rata-rata konsumsi BBM berkisar 14,7 km/liter. Namun pada kenyataannya, diketahui rata-rata hanya berkisar 10 km/liter.

Bila melihat fakta seperti ini, konsumen Indonesia bisa balik kanan cari Fortuner diesel biasa dengan mesin 2,4 liter. Walaupun tidak terlalu besar tenaganya, namun lebih ramah di kantong.

Fitur Keselamatan Kurang Lengkap, Tidak Sebanding dengan harga yang Mahal

Toyota Fortuner Legender menjadi SUV yang sudah dibekali fitur keselamatan aktif Toyota Safety Sense untuk pertama kalinya. Namun dengan harga di atas Rp 800 jutaan ini, fitur keselamatan yang tersedia masih kurang lengkap.

Pasalnya, Toyota Fortuner Legender cuma mengandalkan blind-spot alert system. Padahal dengan harga yang mahal itu semestinya Fortuner sudah memakai fitur kamera 360 supaya bisa memantau bagian mobil. Fitur tadi jelas dibutuhkan karena ukuran mobilnya yang bongsor supaya bisa memonitor sudut mobil terutama bagian belakang.

Kelemahan Lain di Toyota Fortuner Legender

Kelemahan lain dari Toyota Fortuner Legender adalah ketidakmampuannya untuk terhubung ke Android Auto, hanya mendukung konektivitas dengan Apple CarPlay. 

Namun ada kekhawatiran lain, yaitu isu seputar booster rem yang bermasalah.  Ini sudah terjadi di Malaysia, Australia dan Jepang. Kondisi ini membuat jarak pengereman yang lebih jauh, dan di Thailand masih belum ada recall terkait masalah ini.

Kesimpulan

Melihat beberapa fakta di atas, tentunya bisa membuat calon konsumen Toyota Fortuner Legender akan berpikir ulang membeli mobil ini. Sebagai tipe termahal, semestinya Legender membawa segala kelebihan keluarga Fortuner dan ditambah soal performa maupun kelengkapan fitur yang lebih baik.

Saat beli Toyota Fortuner Legender kita harus merogoh kocek di atas Rp 800 jutaan. Namun dengan berbagai kelemahan tadi malah semakin repot saat pemakaian sehari-hari. Semestinya, Fortuner Legender bisa jadi sosok SUV medium yang paling komplit.

Untuk saat ini, Toyota Fortuner tipe VRZ dan TRD Sportivo dinilai sudah cukup memenuhi kebutuhan konsumen SUV. Sebab, masalah kemudahan perawatan juga jadi salah satu faktor utama yang jadi pertimbangan saat beli mobil, selain kelengkapan fitur.