Review: Mitsubishi Xpander Cross, Racikan Tepat untuk Keluarga Petualang
Budi · 27 Feb, 2021 15:00
0
0
Mitsubishi Xpander bisa disebut sebagai salah satu model Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) fenomenal. Bayangkan, saat pertama kali diperkenalkan pada 2017, mobil ini langsung diserbu pemesanan hingga laku 30.000 unit dalam sekejap.
Larisnya Mitsubishi Xpander di pasar LMPV tampaknya tak membuat PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) langsung berpuas diri. Pasar SUV yang juga menggoda menjadikan Mitsubishi melihat ada celah antara pasar LMPV dan SUV yang juga dapat diisi oleh Xpander sebagai crossover MPV. Apalagi di kala itu, di pasar yang sama hanya ada Honda menawarkan Honda BR-V sebagai salah satu produk crossover MPV.
Hingga pada akhir tahun 2019, Mitsubishi Indonesia akhirnya secara resmi memperkenalkan varian tertinggi Mitsubishi Xpander dengan gaya crossover MPV yaitu Mitsubishi Xpander Cross. Beberapa sentuhan ala SUV diberikan pada sosok Xpander, termasuk ground clearance yang lebih tinggi sepabag salah satu ciri khas SUV. Alhasil tak hanya Honda BR-V yang kemudian dihadapi oleh Xpander Cross, namun juga model Low Sport Utility Vehicle (LSUV) yang sudah ada sebelumnya, yaitu Toyota Rush dan Daihatsu Terios.
Mitsubishi Xpander Cross hadir dengan tiga pilihan varian, yaitu Mitsubishi Xpander Cross M/T, Xpander Cross A/T dan Xpander Cross Premium Package A/T. Berikut ini harga Mitsubishi Xpander Cross yang ditawarkan di Indonesia:
Varian dan Harga Mitsubishi Xpander Cross
Varian
Harga
Mitsubishi Xpander Cross M/T
Rp276.500.000
Mitsubishi Xpander Cross A/T
Rp286.500.000
Mitsubishi Xpander Cross Premium Package A/T
Rp299.500.000
Kali ini kami mendapatkan kesempatan untuk mencoba langsung Xpander Cross Premium Package bertransmisi otomatis (A/T) yang merupakan varian tertinggi. Seperti apa mobil ini dapat memenuhi ekspektasi konsumen Tanah Air yang mendambakan MPV yang nyaman sekaligus tangguh layaknya SUV? Kita lihat saja.
Saat pertama kali Mitsubishi Xpander hadir, tampilan eksteriornya seakan mendobrak nilai-nilai desain sederhana yang ditawarkan oleh para pemain di segmen LMPV sebelumnya seperti Toyota Avanza dan Honda Mobilio. Wajah Xpander Cross pun tak kalah mewah, dibandingkan Xpander standard, mobil ini mendapatkan grill model baru serta bumper yang terkesan lebih kokoh.
Fascia dynamic shield yang menjadi ciri khasnya semakin dipertegas dengan desain bumper bagian bawah yang berkesan lebih tebal, plus ada ornament layaknya skid plate berwarna perak di bagian bawah. Meski posisi lampu senja, lampu utama dan fog lamp masih sama, yang membedakannya hanyalah penggunaan lampu LED pada fog lamp.
Dari samping, tampilan sebagai sebuah SUV terasa lebih kuat karena penggunaan aksen overfender plastik berwarna hitam pada seluruh lingkar roda. Selain itu, di bagian samping bawah mobil juga terdapat aksen plastik berwarna perak yang seakan memperkuat kesan tangguh. Secara dimensi, Xpander Cross ini lebih panjang 25 mm dan lebih lebar serta lebih tinggi 50 mm dibandingkan Xpander standard. Tak heran jika ground clearance yang dimiliki oleh Xpander Cross menjadi 225 mm.
Perbedaan Dimensi Mitsubishi Xpander Cross
Dimensi
Xpander
Xpander Cross
Panjang
4.475mm
4.500mm
Lebar
1.750mm
1.800mm
Tinggi
1.700mm
1.750mm
Wheelbase
2.775mm
2.775mm
Ground Clearence
205mm
225mm
Bobot
1.780 kg
1.840 kg
Naiknya jarak badan mobil dari permukaan tanah ini juga disebabkan penggunaan velg yang berukuran lebih besar, yaitu 17 inci. Velg berdesain palang lima dengan dua warna dan memiliki desain yang menarik ini, berbalut ban Dunlop Enasave 205/55 R17.
Nah yang patut disayangkan, penambahan overfender ini tidak diikuti dengan perubahan lebar jarak pijak ban, sehingga jika dilihat lebih dekat, bagian muka velg dan ban tidak rata dengan bagian bibir fender, hal ini membuat tampilannya seakan kurang proper.
Di bagian belakang, bumper juga mendapatkan lebih banyak “daging” berkat penggunaan aksen plastik yang berdesain kaku. Hal ini memperkokoh kesan tangguh, plus aksen perak serupa skid plate layaknya di bagian depan yang membuatnya lebih keren.
Masuk ke dalam kabin, interior Mitsubishi Xpander Cross langsung memberikan kesan nyaman. Balutan kombinasi warna hitam dan coklat tua membuat nuansa terasa hangat, tak terasa sempit karena begitu duduk di tempat duduknya, jendela depan yang besar justru membuat kabin terasa lapang.
Material yang digunakan juga tak terasa murah, karena empuk saat disentuh. Sangat minim penggunaan plastik keras, kecuali di beberapa bagian konsol tengah, namun tak memberikan kesan murahan. Penggunaan tombol putar pada pengaturan AC cukup mudah dicapai dan mempermudah pengoperasian.
Pada varian Premium Package yang kami coba, tempat duduknya telah dilapisi bahan kulit, sehingga lebih nyaman saat diduduki. Selain itu, material ini juga lebih mudah dibersihkan saat terkena noda. Paduan warna serupa dengan bagian trim pintu dan dashboard membuat interiornya tampil serasi.
Lingkar kemudi berbalut kulit nyaman digenggam. Sayang tak ada pengaturan kemudi teleskopik, hanya ada tilt, sehingga pengaturan posisi mengemudi cukup terbatas. Beruntung pengaturan tempat duduk mudah berkat adanya pengatur ketinggian bangku. Duduk di balik kemudinya menyuguhkan visibilitas yang dapat dibilang luas.
Salah satu hal menyenangkan pula pada Mitsubishi Xpander Cross ini adalah sistem hiburan yang berpusat pada head unit dengan layar sentuh 7 inci di dashboard. Head unit ini sudah dapat terkoneksi dengan ponsel pintar melalui Bluetooth, termasuk konektivitas Apple CarPlay maupun Android Auto. Saat kami mencoba menggunakan Android Auto, head unit ini benar-benar memberikan layanan istimewa, baik untuk navigasi hingga menjawab pesan WhatsApp via layanan text-to-speech dan sebaliknya.
Sementara soal kepraktisan di dalam kabin, Xpander Cross menyuguhkan kelebihan karena dimensinya yang cukup bongsor. Semua baris menyuguhkan legroom yang memadai, kursi yang lebar dan cukup empuk diduduki, termasuk pada baris ketiga yang begitu leluasa bagi anak-anak. Lokasi ruang penyimpanan juga berlimpah, mulai dari laci, cup holder, ruang tertutup di bagian tengah, tempat botol di sisi pintu, hingga saku di belakang bangku depan.
Konfigurasi kursi dapat diatur dengan mudah, bahkan bangku belakang dapat dilipat rata dengan lantai bagasi untuk menambah kapasitas ruang simpan. Di bagasi juga masih ada ruang penyimpanan tambahan di balik lantainya.
Mengusung mesin serupa Mitsubishi Xpander standard, tampaknya memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap performa yang dimiliki oleh Mitsubishi Xpander Cross. Di balik kap mesinnya ada mesin 4-silinder 1,5 liter berteknologi MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve timing and lift Electronic Control) yang mampu menghasilkan tenaga 104 PS pada 6.000 rpm dan torsi puncak 141 Nm pada 4.000 rpm.
Namun jangan lupa, ada beberapa penambahan bagian bodi dan kelengkapan pada Xpander Cross yang membuat bobotnya juga bertambah jika dibandingkan Xpander biasa. Secara total bobot Xpander Cross mencapai 1.840 kg, atau bertambah 60 kg dari Xpander biasa yang hanya 1.780 kg. Hal ini jelas menambah rasio tenaga terhadap bobotnya yang kini menjadi 56,5 PS/ton dibandingkan 58,4 PS/ton.
Dalam kenyataannya, saat dikendarai mobil ini memang harus cukup berjuang jika harus berakselerasi, apalagi di medan yang menanjak. Saat kami mencobanya berakselerasi 0 – 100 km/jam di medan datar, kami hanya dapat meraih waktu tercepat 14,71 detik.
Saat melintasi medan menanjak di daerah pegunungan Bandung Selatan, mencoba menyusul mobil yang berjalan lebih lambat di depan benar-benar membutuhkan perhitungan yang matang. Akselerasi menengahnya yang terasa berat juga dipengaruhi lambatnya transmisi otomatis 4-speed yang digunakan untuk menurunkan gear.
Spesifikasi dan Hasil Pengujian Mitsubishi Xpander Cross
Mesin
4-silinder, MIVEC, DOHC, 16 Valve
Kapasitas
1.499 cc
Tenaga Maks.
104 PS @ 6.000 rpm
Torsi Maks.
141 Nm @ 4.000 rpm
Bore x Stroke
75,0 mm x 84,8 mm
Transmisi
Otomatis 4-speed
Hasil Uji Performa
0 - 60 km/jam
6,46 detik
0 - 100 km/jam
14,71 detik
60 - 100 km/jam
8,01 detik
0 - 402 m
20,04 detik, 114,3 km/jam
100 - 0 km/jam
2,9 detik
Putaran mesin @ 100 km/jam
2.400 rpm
Putaran mesin @ 120 km/jam
2.900 rpm
Namun penting pula untuk kembali menyadari bahwa ini adalah mobil keluarga, dimana performa bukanlah yang terpenting. Saat menghadapi medan berliku, pengendaliannya cukup baik, lingkar kemudi memberikan respon yang sigap, dan dalam kecepatan normal mobil tak terasa limbung.
Penggunaan ban dengan tapak yang lebar (205/55 R17) tampaknya cukup membantu pengendalian mobil ini. Apalagi, Mitsubishi juga sempat menyebutkan bahwa racikan suspensi pada Xpander Cross ini juga telah mendapatkan penyempurnaan jika dibandingkan Xpander biasa.
O’ya, dalam uji pengereman, mobil ini juga bisa dibilang cukup memuaskan mengingat untuk berhenti dari kecepatan 100 km/jam hingga benar-benar berhenti hanya membutuhkan 2,9 detik dalam 40 meter. Kinerja pengereman Xpander Sport juga terbantu berkat kehadiran Anti-lock Brake System (ABS) dan Electronic Brake Distribution (EBD) sebagai kelengkapan standard.
Soal pengendaraan bisa dibilang menjadi nilai keunggulan Mitsubishi Xpander Sport. Seperti yang disebutkan oleh Mitsubishi saat perkenalan mobil ini, ada beberapa hal yang membuat Xpander unggul dalam hal ini, salah satunya adalah penggunaan peredam kabin yang lebih baik.
Tak dapat disangkal memang, mobil ini menyuguhkan pengendaraan yang senyap. Pada kecepatan 60 km/jam, kebisingan di dalam kabin tercatat hanya 61,1 dB sementara di kecepatan lebih tinggi, suara angin mulai terdengar. Kebisingan yang tercatat pada kecepatan 100 km/jam hanya 66,9 dB. Secara umum, suara gesekan roda dan mesin tidak mengganggu kenyamanan berkendara.
Hasil Uji Kesenyapan Kabin
Idle, AC off
41,3 dB
Idle, AC on
44,4 dB
Melaju 60 km/jam
61,1 dB
Melaju 80 km/jam
63,6 dB
Melaju 100 km/jam
66,9 dB
Suspensi MacPherson strut di bagian depan dan Torsion Beam di belakang menyuguhkan kenyamanan saat melintasi berbagai permukaan jalan. Hanyalah lubang-lubang besar dan beberapa polisi tidur yang tak dibuat dengan benar yang menjadi pengganggu kenyamanan saat mengendarai Xpander Cross. Saat berkendara di jalan tol, mobil ini mengikuti kontur jalan dengan baik dan terasa tenang.
Kami menguji konsumsi bahan bakar dalam dua tahap, yaitu konsumsi bahan bakar di dalam kota, dan konsumsi bahan bakar luar kota dengan rute yang didominasi oleh jalan tol. Dalam pengujian yang dilakukan di dalam kota, kami melintasi rute tipikal Ibu Kota yang variatif dengan sesekali melintas tol dalam kota dengan kecepatan 60 km/jam namun juga sesekali menemukan rute macet dengan stop and go.
Setelah menempuh jarak di dalam kota sejauh 80,9 km kami mengisi bahan bakar sebanyak 6,25 liter yang artinya konsumsi bahan bakar mencapai 12,9 km/liter. Sementara pada layar Multi Information Display (MID) tercatat 14,4 km/liter.
Sedangkan saat menguji dalam perjalanan ke luar kota melalui tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), tol Jakarta-Cikampek Elevated dan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang sejauh 101,3 km, kami mengisi bahan bakar sebanyak 5,634 liter. Hal ini menjadikan konsumsi bahan bakar Mitsubishi Xpander Sport tercatat 17,9 km/liter. Pada MID tercatat konsumsi bahan bakar 19,0 km/liter dan kecepatan rata-rata 66 km/jam. Dalam beberapa kesempatan, fitur Cruise Control juga kami gunakan pada kecepatan 100 km/jam.
Segmen crossover MPV dimana Mitsubishi Xpander Cross berada memang menjadi salah satu jembatan bagi konsumen LMPV untuk menuju segmen SUV. Mudahnya, mereka yang belum mampu meminang SUV sejati, maka segmen inilah yang bisa mengakomodasi kebutuhan mereka. Dan tampaknya Mitsubishi cukup jeli melihat “modal” yang kuat pada sosok Mitsubishi Xpander mereka untuk memasuki segmen ini.
Sebelumnya, Toyota telah memiliki Toyota Rush yang memang lebih memiliki DNA sebagai SUV. Namun dengan kehadiran crossover MPV ini, maka Toyota Rush sudah tak bisa melenggang sendirian mengingat dari sisi harga, mereka sebanding. Di segmen serupa ini, selain Xpander Cross juga ada Honda BR-V dan rival terbaru, Suzuki XL7.
Salah satu kekurangan Mitsubishi Xpander Cross Premium Package yang kami coba ini adalah harganya yang tertinggi di antara rivalnya. Dengan angka yang nyaris menyentuh Rp300 juta, fitur-fitur yang ditawarkan oleh Xpander Cross ini serupa dengan apa yang ditawarkan oleh rival-rivalnya. Bahkan Toyota Rush menawarkan enam buah airbag dibandingkan Xpander Cross yang hanya menghadirkan dual airbag di depan.
Mitsubishi Xpander Cross vs rivals
Model
Mitsubishi Xpander Cross
Toyota Rush
Honda BR-V
Suzuki XL7
Dimensi
Panjang
4.500mm
4.435mm
4.456mm
4.450mm
Lebar
1.800mm
1.695mm
1.735mm
1.775mm
Tinggi
1.750mm
1.705mm
1.666mm
1.710mm
Wheelbase
2.775mm
2.685mm
2.662mm
2.740mm
Ground Clearence
225mm
220mm
201mm
200mm
Mesin
Tipe
4-silinder, MIVEC, DOHC
4-silinder, Dual VVT-i, DOHC
4-silinder, i-VTEC, SOHC
4-silinder, VVT, DOHC
Kapasitas
1.499 cc
1.496 cc
1.497 cc
1.462 cc
Tenaga maks.
104 PS @ 6.000 rpm
104 PS @ 6.000 rpm
120 PS @ 6.600 rpm
104 PS @ 6.000 rpm
Torsi maks.
141 Nm @ 4.000 rpm
136 Nm @ 4.200 rpm
145 Nm @ 4.600 rpm
138 Nm @ 4.400 rpm
Transmisi
Otomatis 4-speed
Otomatis 4-speed
CVT
Otomatis 4-speed
Harga
Rp299,5 juta (Premium Package A/T)
Rp279,1 juta (1.5 S A/T TRD)
Rp296 juta (Prestige)
Rp273,5 juta (Alpha A/T)
Meski begitu, Xpander Cross menyuguhkan keleluasaan kabin dan kenyamanan pengendaraan yang tepat sebagai mobil keluarga. Didukung juga oleh kepraktisan yang disuguhkan di dalam kabinnya, mobil ini memberikan manfaat yang dibutuhkan keluarga saat melakukan perjalanan jauh. Selain itu, dengan ground clearance yang paling tinggi, menghadapi jalur pedesaan atau menembus pegunungan teh berbatu juga tetap memberikan ketenangan.
Saran kami, jika Anda emang menginginkan sebuah Mitsubishi Xpander Cross karena keunggulan-keunggulannya, tak perlu memilih varian tertinggi. Karena keleluasaan, kepraktisan, kenyamanan, dan konsumsi bahan bakar yang relatif irit juga bisa Anda dapatkan pada varian di bawahnya. Bahkan jika Anda memang petualang sejati, varian bertansmisi manual 5-speed tampaknya dapat lebih memuaskan Anda saat menjelajah ke lokasi-lokasi menarik di Tanah Air.
Berpengalaman sebagai jurnalis otomotif sejak lebih dari 15 tahun, Ia telah mencicipi berada di beberapa sisi industri, PR, agency dan media, baik cetak maupun online. Kegemarannya berkendara membawa Ia mencoba berbagai jenis mobil, mulai single seater di lintasan sirkuit hingga off-road di lintasan salju bersuhu -15 derajat Celsius.
Facebook: budityas
Instagram: budityasbebe