**Artikel ini adalah pengalaman pribadi dari pemilik Mitsubishi Xpander dan artikel ini dari situs Vietnam, ini tidak mencerminkan pendapat AutoFun.
Tarto
Mitsubishi Xpander ini dikendarai rata-rata lebih dari 100 km/hari. Alasan pemiliknya, mobil ini dibeli pada awalnya untuk keperluan keluarga, namun kemudian fungsi mobil ini bertambah sebagai pengangkut barang.
Bagi kebanyakan orang Indonesia, membeli mobil pertama sangatlah penting. Karena jika Anda membuat pilihan yang salah, Anda harus menimbang bagaimana menjualnya dan berharap agar harganya tidak turun terlalu banyak. Namun, jika Anda membuat pilihan yang tepat di awal, itu akan mengurangi banyak masalah.
Kali ini, kami mengundang Tarto untuk berbagi cerita mengenai Mitsubishi Xpander. Tarto, pria kelahiran 1993 ini adalah seorang kepala akuntan dan manajer gudang di sebuah perusahaan produksi dan distribusi pengemasan. Mobil yang ia gunakan adalah Mitsubishi Xpander AT.
Mitsubishi Xpander adalah mobil pertama yang saya miliki. Sampai saat ini sudah lebih dari 3 bulan saya menggunakannya. Jarak tempuhnya sudah kurang lebih 10.000 km.
Pada awalnya, saya berencana membeli mobil keluarga 7-Seater dengan kisaran harga Rp400 jutaan. Sebagai pebisnis, saya juga membutuhkan mobil dengan tampilan yang baik saat bertemu dengan partner bisnis.
Awalnya, kebanyakan kerabat menyarankan untuk memilih mobil Toyota karena menurut mereka keren dan biaya perawatannya murah. Saya ke showroom Toyota untuk lihat Toyota Avanza dan Toyota Rush tapi rasanya kurang puas. Avanza tidak cukup menarik, terlihat seperti sebuah mobil servis, begitu juga dengan Toyota Rush. Toyota Innova lebih cocok, tapi harganya di atas budget saya.
Karena tidak terlalu suka dengan mobil, jadi saya jarang mencari informasi tentang mobil. Saya tanpa sengaja mengetahui Mitsubishi Xpander melalui seorang teman, lalu saya pergi ke showroom Mitsubishi untuk melihatnya. Desain, interior dan eksterior, dan harga membuat saya terkesima dan saya langsung pesan 1 unit, meski tidak ada mobil untuk test drive. Sales-nya membuat janji untuk mengantarkan mobil setelah 1 bulan dan saya menerima Mitsubishi Xpander ini tepat pada waktunya sehingga seluruh keluarga bisa naik mobil baru.
Q1: Bagaimana kesan pertama Anda dengan Mitsubishi Xpander?
Saat pertama kali membaca tentang spesifikasi mobil yang diberikan salesman kepada saya, saya tidak berharap banyak tentang keleluasaan Mitsubishi Xpander karena mobilnya lebih pendek dan sempit dari pada Toyota Innova. Namun, ketika saya duduk di kursi pengemudi, pendapat saya hampir berubah. Saat berada di kursi baris ke-2, saya bahkan lebih terkejut. Mobil ini memiliki cukup ruang untuk 7 orang dewasa, bisa duduk dengan nyaman. Secara pribadi saya memiliki tinggi sekitar 1,73 m tapi kursi baris ke-3 masih sangat nyaman.
Saya sering nyetir sendiri, dan beberapa kali mengajak 7 orang ke kota luar, bahkan berjalan sampai ratusan kilometer. Tapi, tidak ada yang mengeluh tentang kursi atau ruang kakinya. AC-nya sangat dingin, bahkan hingga baris terakhir di belakang.
Suatu saat mobil ini juga digunakan untuk mengirimkan barang. Meski tujuan awalnya adalah membeli mobil untuk melayani keluarga, tetapi ketika saya menyadari bahwa kabinnya luas, apalagi joknya mudah dilipat, saya memutuskan untuk menggunakannya dalam mengirimkan barang jika situasi mendesak.
Q2: Bagaimana fitur Mitsubishi Xpander?
Itu adalah kejutan lainnya. Apalagi saya sempat meremehkan Mitsubishi Xpander pada awalnya. Mesin 1,5 liter dengan tenaga maksimum 104 PS, transmisi otomatis hanya memiliki 4-percepatan, mobil ini seharusnya berkeliling di perkotaan saja. Apalagi ketika saya membeli mobilnya, saya belum melakukan test drive.
Saya pernah mengangkut 7 orang, dan melewati tanjakan dan turunan dalam perjalanan, namun Mitsubishi Xpander sepenuhnya responsif dan tidak terasa kurang sama sekali. Berat total 7 penumpang yang mencapai sekitar 400kg, tidak mempengaruhi performanya. Meski hanya ada 4-percepatan, mobil ini tidak terasa lemah saat dikendarai. Jika menginjak pedal gas secara ringan, mobil ini dapat meluncur mulus, dan saya tidak merasakan proses perpindahan giginya.
Selain itu, mobil ini juga memiliki ground clearance yang relatif tinggi dibandingkan MPV lain di segmen yang sama, ini memberikan rasa aman.
Visibilitas juga cukup jelas, pilar-A cukup kecil, membantu saya terbiasa dengan mobil pada hari pertama berkendaranya. Bagian depan mobil pendek sehingga lebih mudah dikendarai di dalam kota.
Konsumsi bahan bakarnya yang hemat juga menjadi poin yang saya hargai. Di tengah kepadatan ibukota, jika tidak ada kemacetan lalu lintas, Mitsubishi Xpander mencatatkan konsumsi bahan bakar sekitar 7 liter/100 km. Itu adalah konsumsi bensin yang saya anggap ideal dengan tenaga mesin seperti itu.
Q3: Bagaimana penilaian Anda terhadap Mitsubishi Xpander?
Saat pertama kali melihat tampilan Mitsubishi Xpander, saya rasa mobil dengan garis-garis yang tajam dan agresif seperti Mitsubishi Xpander, pengendaraannya mungkin tidak cukup fleksibel. Namun ternyata, mobil ini mudah dikendarai, tanpa perlu keluar banyak energi, sehingga dikendarai wanita pun tidak akan terasa sulit. Mulai dari menutup pintu, memindahkan gigi, naik/turun rem tangan hingga memutar setir, semuanya terasa mudah.
Pada awalnya, saya merasa agak kecewa karena saya suka kemudi yang sedikit lebih berat dan mantap, rem tangan juga harus sedikit lebih kencang. Tapi kemudian ternyata saya terbiasa, dan mulai jatuh cinta. Karena kapanpun saya melewati kemacetan di jam-jam sibuk, stres saya akan berkurang. Pengendaraan yang ringan ini sangat cocok untuk pekerja kantoran, setelah seharian bekerja, mereka hanya berpikir untuk beristirahat.
Q4: Menurut Anda, apa kekurangan dari Mitsubishi Xpander?
Saya kurang puas dengan jok kulit Mitsubishi Xpander. Saat duduk di dalam mobil, di jok bagian depan terasa sejuk, sementara di bagian belakang agak panas. Namun, itu masih bisa diterima karena bahan kulit ini tidak mudah kotor.
Setelah beberapa minggu menerima mobil, anak-anak saya suka berdiri di kursi dan bermain-main, noda hitam yang sulit dibersihkan muncul di beberapa tempat. Saya harus memasang penutup pelindung hitam di kursi. Meskipun pada awalnya saya menyukai warna krem karena terlihat berkelas. Di rumah dengan banyak anak, sulit menggunakan kursi berwarna seperti itu. Membersihkannya adalah mimpi buruk.
Q5: Apakah Anda berencana mengganti Mitsubishi Xpander dengan yang lain?
Semua mobil miliki kekurangan dan kelebihan. Yang terpenting adalah apakah mobil tersebut sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan pemiliknya. Bagi saya, Mitsubishi Xpander adalah pilihan sempurna di kisaran anggaran lebih dari Rp300 juta. Kabin besar, AC dingin, mesin kuat, kekedapan suara yang dapat diterima adalah poin-poin yang membuat saya senang dengan mobil ini.
Kalau untuk mengangkut barang, Mitsubishi Xpander memang kurang cocok, namun hal ini membuktikan kemampuan dan keleluasaan kabinnya. Kedepannya, saya mempertimbangkan untuk membeli lebih banyak pickup agar perusahaan saya dapat menyediakan layanan transportasi kargo yang lebih profesional dan lebih aman. Mungkin saya akan membeli Mitsubishi Triton
Kembali ke apa yang saya katakan di awal, memang banyak teman yang menyarankan agar saya membeli Toyota untuk mobil pertama. Karena mobil Toyota sangat awet dan harga jual kembali yang lebih tinggi. Tapi saya rasa Mitsubishi Xpander akan tahan lama seperti mobil Toyota, saya tidak terlalu peduli dengan harga jual kembali karena saya akan terus mengemudinya setidaknya untuk 10 tahun ke depan.