Yuli Kridiawan, Kepala Bengkel Auto2000 cabang Yos Sudarso, Jakarta Utara menuturkan, saat dilakukan uji emisi, maka mobil akan dilihat kandungan gas buang dari lubang knalpotnya melalui alat ukur khusus yang sudah tersertifikasi.
Alat uji emisi
"Uji emisi itu kan sebenarnya dibagi dua, buat yang kendaraan mesin bensin dan diesel, keduanya sudah ada kadar gas buang yang diukur masing-masing," kata Yuli saat ditemui di Jakarta, Minggu (10/09/2023).
Iya menjelaskan untuk mobil bermesin bensin, yang diukur ada beberapa poin utama yaitu kadar karbonmonoksida dan HC, sementara untuk mobil mesin diesel yang diperhatikan adalah tingkat Opasitas.
Berikut batas emisi gas buang kendaraan roda empat:
Mobil Bahan Bakar Bensin tahun pembuatan di bawah 2007: CO 3 persen dan HC 700 PPM
Mobil Bahan Bakar Bensin tahun pembuatan di atas 2007: CO 1,5 persen dan HC 200 PPM
Mobil Diesel tahun pembuatan di bawah 2010 dengan bobot kurang dari 3,5 ton wajib memiliki opasitas minimal 50 persen HSU
Mobil Diesel tahun pembuatan di atas 2010 dengan bobot kurang dari 3,5 ton wajib memiliki opasitas minimal 40 persen HSU
Mobil Diesel tahun pembuatan di bawah 2010 dengan bobot lebih dari 3,5 ton wajib memiliki opasitas minimal 60 persen HSU
Mobil Diesel tahun pembuatan di atas 2010 dengan bobot lebih dari 3,5 ton wajib memiliki opasitas minimal 50 persen HSU.
Tak Merawat Kendaraan Penyebab Tidak Lulus Uji Emisi
Mobil hybrid juga perlu uji emisi
Menurut Yuli, penyebab mobil tidak lulus saat dilakukan uji kandungan gas buang adalah faktor dari pemilik kendaraan itu sendiri.
"Biasanya sih karena kurang rutin perawatan berkala, atau pakai bahan bakar yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan," kata dia.
Sementara untuk mobil modifikasi, baik yang sudah dioprek bagian mesin atau mengganti knalpot standar, Yuli meyakinkan masih bisa lulus uji emisi.
Pastikan merawat mesin secara berkala
"Selama kondisi mesinnya sehat, dirawat, gak ada kebocoran di knalpot, gas buangnya pasti bagus," katanya.
Lantas bagaimana jika tidak lulus saat pengujian emisi gas buang? Yuli menyarankan untuk melakukan servis terlebih dulu serta tune up mesin dan mengganti bahan bakar yang sesuai rekomendasi.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.