Tidak Pantas Disebut LCGC, Ini Perbandingan Wuling Baojun 310 2021 Vs Daihatsu Sirion
Enda · 24 Nov, 2020 11:00
0
0
Wuling Baojun 310 2021 hingga saat ini masih menjadi buah bibir para pegiat otomotif Tanah Air. Mengingat mobil mungil yang memiliki bentuk hatchback kompak ini disajikan dengan tampilan yang fun to drive, serta ditawarkan fitur melimpah.
Sampai dengan detik ini, jika disinggung soal Baojun 310, PT. SGMW Motor Wuling Indonesia selaku Agen Pemegang Merek Wuling di Indonesia masih belum ingin angkat bicara mengenai kapan mobil ini hadir mermaikan kancah otomotif Tanah Air.
Namun, kabar yang beredar mobil ini akan masuk ke sini pada tahun depan. Untuk lebih jelasnya, kita tunggu kabarnya mobil ini 2021 mendatang.
Mencoba menggali informasi mengenai Wuling Baojun 310 2021 lebih mendalam, rasanya hatchback jenama China ini tidak pantas dimasukan ke dalam kategori LCGC. Dengan begitu, Wuling Baojun 310 2021 akan lebih menarik jika diadu bersama Daihatsu Sirion yang bertengger di segmen City Car.
Berikut perbandingan antara Wuling Baojun 310 2021 vs Daihatsu Sirion.
Dimensi Wuling Baojun 310 2021 lebih panjang dibanding Diahatsu Sirion
Masuk dalam segmen hatchback kompak, bukan berarti diwajibkan mempunyai dimensi yang kecil.
Seperti yang diketahui, menurut data di atas kertas, Wuling Baojun 310 2021 memiliki dimensi panjang 4.032 mm, lebar 1.680 mm dan tinggi 1.450 mm.
Sedangkan Daihatsu Sirion terbaru menurut informasi yang didapat dari situs resminya, mempunyai panjang 3.895 mm, lebar 1.735 mm dan tinggi 1.525 mm.
Dengan begitu, secara ukuran panjang Wuling Baojun 310 2021 lebih unggul. Jadi jangan heran jika nantinya jarak antara baris kedua dengan baris pertama terasa lebih lega.
Tampilan luar Daihatsu Sirion lebih atraktif dibandingkan Wuling Baojun 310 2021
Melihat wajah keduanya, beberapa orang setuju bila Daihatsu memilki tampilan yang lebih atraktif. Daihatsu Sirion juga lebih sporty dengan aero kit baru, didukung oleh beragam fitur modern yang melimpah.
Pada bagian sistem pencahayaan, Headlamp Daihatsu Sirion sudah menggunakan lampu LED, dilengkapi dengan follow me home, yakni lampu dapat menyala setelah mesin mati guna menerangi area di depan mobil, dan headlamp levelling adjuster sehingga memudahkan penyesuaian arah lampu mobil.
Berbeda dengan Wuling Baojun 310 2021, mobil besutan negeri Tirai Bambu ini terlihat sangat sederhana, berkat tampilan yang terkesan biasa saja.
Pada bagian sistem pencahayaan, pihaknya masih mengandalkan lampu halogen untuk lampu utama. Selain itu fog lamp juga masih menggunakan lampu dengan model yang sama.
Interior Daihatsu Sirion lebih ergonomis dibanding Wuling Baojun 310 2021
Melihat tampilan dalam Daihatsu Sirion maupun Wuling Baojun 310 2021 khususnya pada bagian dashboard, terlihat bahwa hatchback besutan pabrikan asal Jepang terbilang unggul dalam hal ini.
Terlihat dashboard Daihatsu Sirion seolah dibuat lebih mengarah ke pengemudi, sehingga terbilang lebih ergonomis. Ditambah dengan adanya pengaturan ac secara digital membuat pengoperasiannya semakin mudah.
Akan tetapi ketika bicara tentang kemewahan, bentuk dashboard yang disuguhkan Wuling Baojun 310 2021 ini terkesan lebih premium.
Ketika kalian memandangi bagian tengahnya, seketika pandangan dipaksa untuk memfokuskan pikiran pada layar entartaiment yang dinobatkan memiliki ukuran paling besar di kelasnya.
Memiliki ukuran 8 inci, layar tersebut bisa menampilkan sistem navigasi GPS dan Bluetooth yang sangat dibutuhkan ketika melakukan perjalanan.
Wuling dianggap tidak pernah pelit akan fitur untuk sebagian besar produk yang dijualnya. Seperti yang berhasil disematkan pada Wuling Baojun 301 2021 ini.
City Car terjangkau ini di negara asalnya sudah dilengkapi dengan Sunroof. Di Indonesia, hatchback kompak dengan harga terjangkau belum ada yang memakai fitur ini. Jadi, semua mobil yang bermain di segmen ini harap hati-hati jika Wuling menghadirkan Baojun 310 2021 pada tahun depan.
Fitur Wuling Baojun 310 2021 vs Daihatsu Sirion
Hatchback kompak garapan Wuling ini pada tipe taratas berhasil dilengkapi fitur yang terbilang cukup lengkap. Diantaranya, anti lock braking system, electronic brake distribution, brake assist front dual airbag, front side airbag, child anchor (ISO FIX), auto door lock, electrical alarming system, engine immobilizer, rear defooger window, reverse radar, rear view camera system.
Sedangkan Daihatsu Sirion memiliki Beberapa fitur lainnya yang mendukung kenyamanan kabin adalah fitur keyless entry dan tombol start/stop engine untuk menyalakan/mematikan mesin mobil, juga penyematan phone screen mirroring yang dapat menampilkan layar handphone pada head unit mobil.
Dalam hal keselamatan, Daihatsu Sirion juga dilengkapi dengan fitur keamanan lengkap, seperti VSC (Vehicle Stability Control), traction control, ABS (Anti-Lock Braking System), dan EBD (Electronic Brakeforce Distribution) untuk memaksimalkan performa bermanuver dan pengereman, sehingga berkendara menjadi semakin aman dan nyaman.
Selain itu, Sirion juga memiliki 4 buah air bag, sensor parkir depan dan belakang, kamera parkir, ISOFIX, dan seatbelt 3 titik bagi seluruh penumpang.
Perbandingan mesin Wuling Baojun 310 2021 dan Daihatsu Sirion
Wuling Baojun 310 2021 dipersenjatai mesin 1.2L. Jantung pacu B-Engine ini memiliki kubikasi 1.206 cc yang mampu mengahsilkan tenaga hingga 60.3 Kw (80 Hp) @5.600 Rpm di angka torsi maksimal mencapai 116 Nm @3.600-4.000 Rpm.
Daihatsu Sirion sendiri ditanamkan mesin berkodekan 1 NR-VE, DOHC Dual VVT-i, 4-silinder segaris 1.329 cc. Tenaga yang dihasilkan sebesar 95 PS (93 Hp) @6.000 Rpm serta torsi maksimal 12,2 kgm @4.200 Rpm.
Wuling Baojun 310 2021 kalah soal pilihan transmisi
Wuling Baojun 310 2021 diketahui hanya disediakan satu pilihan transmisi saja, yakni 5-percepatan. Berbeda dengan Daihatsu Sirion yang ditawarakan dua pilihan transmisi, manual 5-percepatan serta otomatis 4-percepatan.
Kesimpulan
Wuling Baojun 310 2021 bukan lagi pesaing LCGC jika melihat dari data spesifikasi yang dimilikinya. Mobil buatan Wuling ini akan menjadi City Car yang akan melawan Daihatsu Sirion, bila prinsipalnya secara serius menghadirkannya ke sini.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.