Toyota Agya irit bahan bakar, mungkin itu yang dipikirkan oleh pemiliknya. Tapi benarkah seperti itu? Adakah mobil kecil dari merk lain yang bisa menyamai Toyota Agya. Memang dalam membahas mobil kecil atau yang lebih dikenal dengan city car di Indonesia ada satu variabel penting yang dipilih saat memilih mobil ini. Yakni efisiensi bensin.
Selain Toyota Agya di pasar otomotif nasional juga terdapat mobil kecil lainnya yaitu Honda Brio. Lalu mana yang paling irit antara Honda Brio dan Toyota Agya.
Mesin Toyota Agya
Mesin 1.0L kali ini ditingkatkan menjadi Variable Valve Timing dengan teknologi Intelligence (VVT-i) DOHC three-cylinder in-line (in-line), yang mampu menghasilkan tenaga hingga 67 PS @ 6.000 dengan torsi 9,1. kgm @ 4,000rpm.
Sedangkan untuk mesin 1.2L pada Toyota Agya dibekali mesin dual VVT-I empat silinder segaris dengan kemampuan mencapai 88 PS @ 6.000 rpm dengan torsi 11.0 kgm @ 4.200rpm. Kedua mesin tersebut diklaim memiliki efisiensi bahan bakar yang lebih baik dari sebelumnya.
Penggunaan mesin 3NR juga diklaim oleh Toyota Indonesia membuat Agya terbaru memiliki suara yang halus dan minim getaran. Fitur Keselamatan Toyota juga sudah mulai menyematkan komponen keamanan, dengan tambahan empat fitur seperti immobilizer, sabuk pengaman 3 titik untuk seluruh penumpang, serta khusus sistem pengereman anti-lock (ABS) 1.2L TRD, dan bagian belakang ada sensor (varian G & TRD).
Mesin
|
Toyota Agya
|
Honda Brio
|
Tipe Mesin
|
1200 cc 3NR-VE dengan Dual VVT-i
|
L12 B 1.2L SOHC 4-silinder segaris i-VTEC + DBW
|
|
|
Isi Silinder
|
1.197 cc
|
1.199 cc
|
|
Tenaga Maksimal
|
86.5 hp @ 6.000 rpm
|
88.5 dk @ 6.000 rpm
|
|
Torsi Maksimal
|
108 Nm @ 4.200 rpm
|
110 Nm @ 4.800 rpm
|
|
Rasio Kompresi
|
10.3:1
|
11,5:1
|
|
Transmisi
|
Manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan
|
Manual 5-percepatan dan CVT otomatis
|
|
Performa Toyota Agya
Mesin 3NR-VE bukan untuk kecepatan tetapi dirancang untuk efisiensi bahan bakar. Rasio kompresi 11.5: 1 sangat tinggi sehingga juga membutuhkan bahan bakar oktan tinggi. Meski konsumsi bahan bakarnya belum diuji, saya yakin lebih baik dari Calya dan Sigra.
Bagian perencanaan produk Toyota Indonesia menjelaskan tentang akselerasi 0-100 km / jam Toyota Agya 1.2 MT yang dicapai dalam waktu 12,6 detik. Angka yang lebih baik dari mesin 1.0 liter yang membutuhkan waktu 13,7 detik.
Namun, sekencang apa pun akselerasinya, sulit menemukan sisi menyenangkan dari mobil ini. Yang paling basic datang dari posisi berkendara yang kurang stabil, perpindahan gigi manual yang hambar dan karakter mesin itu sendiri. Sekali lagi, mobil ini hanyalah salah satu alat transportasi perkotaan yang memiliki akomodasi kabin luas dan hemat bahan bakar.
Injak kopling perlahan, lalu masukkan gigi satu dengan karakter tuas tidak berubah. Respon pedal gas mengalami sedikit jeda karena digerakkan oleh kabel alias pedal gas tanpa kabel. Torsi pada kecepatan rendah relatif lemah jika dibandingkan dengan mesin 3 silinder.
Oleh karena itu, untuk mengimbangi arus lalu lintas stop-n-go, mesin 1,0 liter pada Toyota Agya memiliki waktu yang lebih mudah untuk memasang torsi pada rpm rendah. Namun, saat putaran mesin tinggi, tenaga mesin 1,2 liter mulai bersuara. Karakter yang sama seperti yang ditawarkan Calya. Mesin 4 silinder kecil tipikal dengan kapasitas lemah pada kecepatan rendah.
Pengembangan yang dilakukan membuat Agya semakin nyaman dan juga semakin mirip Calya. Hingga saat ini belum ada lagi pemain baru di kelas city car yang menawarkan fitur lebih lengkap, kualitas lebih baik, di luarLCGC dan harganya hanya selisih sedikit.
Efisiensi Bensin Toyota Agya VS Honda Brio
Dari segi mesin, kedua mobil ini menggunakan mesin yang sama berkapasitas 1.2 L. Toyota Agya mengandalkan mesin 1.197 cc NR dengan tenaga 88 tenaga kuda dan torsi 108 Nm. Sedangkan Honda Brio dibekali mesin 1.199cc L12B bertenaga 90 tenaga kuda dan torsi 100 Nm.
Dari segi transmisi, Honda Brio sudah memiliki teknologi CVT. Sementara Toyota Agya [ada varian tertinggi menggunakan transmisi otomatis 4 percepatan. Cek data uji dan review mendalam kedua mobil ini, sehingga diketahui informasi dari masing-masing model. Dari keduanya, Honda Brio memiliki mesin paling irit bahan bakar.
Dalam pengetesan tersebut terungkap bahwa Honda Brio memiliki efisiensi hingga 16,6 km / liter untuk rute dalam kota, dan 22,6 km / liter untuk rute jalan raya. Hebatnya, selain irit bahan bakar, mesin L12B Brio yang berteknologi i-VTEC dan berkapasitas 1.199 cc juga menjadi yang paling bertenaga di antara para rivalnya.
Sedangkan Toyota Agya berada di urutan kedua dengan konsumsi bahan bakar 15,1 km / liter untuk jalur dalam kota dan 20,7 km / liter untuk jalur tol.
Konsumsi Bensin
|
Toyota Agya
|
Honda Brio
|
Pemakaian BBM di Tol
|
20,7 Km/Liter
|
22,6 Km/Liter
|
Pemakaian BBM Dalam Kota
|
15,1 Km/Liter
|
16,6 Km/Liter
|
Kesimpulan
Sebagai catatan, konsumsi bahan bakar yang hanya 20 km / liter sebenarnya sudah sangat irit. Jadi tidak perlu takut selisih 2 km / liter membuat Agya jauh lebih boros dibanding Honda Brio. Toyota Agya memiliki varian tertinggi yaitu Toyota Agya G TRD A / T.
Sedangkan Honda Brio memiliki varian tertinggi di seri E yaitu Honda Brio Satya E CVT. Kedua mobil tersebut bersaing di kisaran harga yang sama yakni Rp 170 juta. Sekarang, pilihan mobil kembali ke Anda.
Jadi, menurut kalian apakah efisiensi/ keiritan bahan bakar menjadi poin utama Anda dalam memilih sebuah mobil ?