Toyota Hilux Rangga Vs Mitsubishi L300, Selisih Rp17 Jutaan Mending Mana?
Enda · 17 Okt, 2024 14:02
0
0
Kehadiran Toyota Hilux Rangga di Tanah Air mengisi segmen kendaraan niaga muatan ringan yang berhadapan langsung dengan Mitsubishi L300. Tidak seperti L300 yang hanya mengandalkan mesin diesel, Hilux Rangga ditawarkan dua pilihan mesin, yaitu bensin 2.0L dan diesel 2.4L.
Untuk mesin diesel, varian Hilux Rangga Pick Up 2.4L Dsl Standard MT dibandrol Rp249.600.000. Dibandingkan dengan L300 Pick Up Flat Deck, selisih harga barunya mencapai Rp17.100.000.
Seperti yang diketahui harga L300 Pick Up Flat Deck saat ini ditawarkan Rp232.500.000. Baik Hilux Rangga maupun L300 masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Namun dengan selisih harga baru mencapai Rp17 jutaan, antara keduanya mending pilih yang mana? Untuk mengetahui lebih dekat, simak perbandingan Toyota Hilux Rangga vs Mitsubishi L300 di bawah ini.
Bak Mitsubishi L300 Lebih Besar Ketimbang Toyota Hilux Rangga
Secara dimensi kargo, untuk panjang bak Mitsubishi L300 berada di angka 2.630 mm dengan lebar mencapai 1.600 mm. Bicara Toyota Hilux Rangga, panjang ruang kargo barang untuk model pick up di 2.385 mm dan lebar 1.785 mm.
Sedikit menarik kesimpulan, untuk ukuran bak L300 lebih besar ketimbang Hilux Rangga. Dengan bak yang lebih besar, tentu L300 lebih menguntungkan pengguna lantaran dapat memuat barang bawaan lebih banyak.
Meski Hilux Rangga memiliki ukuran bak lebih kecil, untuk decknya terdapat 8 hook pada tutup bak kiri dan kanan, serta 4 hook di pintu belakang untuk mengikat barang bawaan secara ringkas. Memudahkan pengguna ketika membutuhkan tempat untuk menaruh barang bawaan, di bagian atap kabinnya terdapat roof rack mounting point dengan kekuatan daya tampung mencapai 75 kg.
Sebagai informasi, untuk dimensi keseluruhan L300 mempunyai panjang 4.370 mm, lebar 1.700 mm, tinggi 1.985 mm dan wheelbase 2.350 mm. Sedangkan rivalnya, Hilux Rangga memiliki panjang 4.970 mm, lebar 1.785 mm, lebar 1.740 mm, serta wheelbase 2.750 mm.
Hilux Rangga punya dimensi lebih besar dari L300 lantaran mobil niaga pabrikan berlogo tiga oval tersebut memiliki moncong di bagian depan. Dengan posisi mesin yang diletakan di depan, kelebihan pada Hilux Rangga dibandingkan L300 yakni ruang kabin yang lapang, posisi duduk pengemudi tidak berada di atas sumbu roda, sehingga membuat penggunanya merasa nyaman dan aman.
Dengan adanya moncong depan, Hilux Rangga disebut-sebut juga minim akan guncangan dan lebih senyap lantaran berkurangnya suara mesin, kemudi, dan suspensi.
Selain itu secara tampilan Hilux Rangga juga lebih modern dengan menerapkan desain yang begitu ikonik bergaya retro modern, dimana banyak menggunakan garis tegas menonjolkan kesan agresif, kekar, dan tangguh.
Mengenai bentuk, L300 terlihat seperti pertama kali meluncur pada 1981 dengan desain mengotak, hanya grill serta bumper yang berubah.
Dimensi Bak Toyota Hilux Rangga Vs Mitsubishi L300
Keterangan
Hilux Rangga
L300
Panjang
2.385 mm
2.630 mm
Lebar
1.785 mm
1.600 mm
Dimensi Keseluruhan Toyota Hilux Rangga Vs Mitsubishi L300
Keterangan
Hilux Rangga
L300
Panjang
4.970 mm
4.370 mm
Lebar
1.785 mm
1.700 mm
Tinggi
1.740 mm
1.985 mm
Wheelbase
2.750 mm
2.350 mm
Fitur Hilux Rangga Lebih Komplit
Hilux Rangga memiliki fitur lebih lengkap dibandingkan L300. Seperti yang dapat dilihat Hilux Rangga Pick Up 2.4L Dsl Standard MT di bagian dalamnya sudah dilengkapi blower.
Kehadiran blower ini memudahkan pemiliknya ketika ingin menambahkan AC lantaran tidak perlu melakukan banyak ubahan. Pada L300, mobil ini hanya terdapat kisi-kisi AC sehingga membutuhkan biaya lebih banyak apabila ingin menambahkan sistem pendingin udara.
Selain itu, Hilux Rangga dilengkapi tilt steering guna memudahkan pengguna ketika ingin mengatur posisi berkendara yang pas.
Lebih ergonomis, Hilux Rangga memiliki glove box serta kompartemen penyimpanan terbuka di bagian penumpang. Terdapat pula cup holder pada console tengahnya yang diletakan di depan tuas transmisi.
Bicara L300, untuk kompartemen penyimpanan barangnya mobil ini hanya mengandalkan glove box. Terkesan jadul, untuk tuas transmisi diletakan di balik sistem kemudi.
Hilux Rangga Pick Up 2.4L Dsl Standard MT dipersenjatai mesin 2.393 cc berkodekan 2GD-FTV 4-silinder segaris, 16 valve DOHC with VNT Intercooler dengan standar Euro 4. Menurut data yang tercantum di atas brosur, untuk tenaga yang dihasilkan sebesar 150 PS di 3.400 rpm dan torsi mencapai 343 Nm pada putaran 1.200 – 2.600 rpm yang dikawinkan transmisi manual 5-percepatan.
Sedangkan L300, mobil ini dibekali mesin diesel 4N14 berkapasitas 2.268 cc 4-silinder segaris, Direct Injection, Inter Cooler Common Rail Turbocharger Euro 4, yang dapat memeras tenaga hingga 99,25 PS di 3.500 rpm dengan torsi puncak mencapai 200 Nm pada putaran 1.000-3.500 rpm.
Seperti pesaingnya, L300 dipadukan menggunakan transmisi manual 5-percepatan.
Mesin Toyota Hilux Rangga Vs Mitsubishi L300
Keterangan
Hilux Rangga
L300
Tipe
2GD-FTV
4N14
Kapasitas
2.393 cc
2.268
Konfigurasi
4-silinder segaris, 16 valve DOHC with VNT Intercooler Euro 4
4-silinder segaris, Direct Injection, Inter Cooler Common Rail Turbocharger Euro 4
Tenaga
150 PS @3.400 Rpm
99,25 PS @3.500 Rpm
Torsi
343 Nm @1.200 – 2.600 Rpm
200 Nm @1.000-3.500 Rpm
Transmisi
Manual 5-percepatan
Manual 5-percepatan
Perawatan Hilux Rangga Vs L300, Gampang Mana?
Mesin diesel 2GD-FTV yang digunakan Hilux Rangga dan jantung pacu 4N14 pada L300 sudah menggunakan timing chain. Timing chain merupakan komponen utama mesin yang menghubungkan crankshaft dengan camshaft secara selaras.
Ketika mesin dihidupkan, timing chain akan menggerakkan camshaft sehingga katup mesin dapat terbuka dan tertutup secara tepat. Karena sudah menggunakan timing chain, keduanya lebih mudah dari segi perawatan.
Berbeda dengan timing chain, mesin yang masih menggunakan timing belt memakai material utama berbahan karet. Seperti halnya pada Hilux lama dan L300 lama, keduanya masih menggunakan timing belt sehingga diharuskan mengganti setiap pemakaian 100.000 kilometer.
Penggantian dilakukan guna menghindari timing belt putus ketika digunakan. Timing belt yang putus tentunya dapat merusak komponen penting di dalam mesin.
Kembali ke Hilux Rangga diesel maupul L300, keduanya sudah menggunakan turbo. Maka dari itu keduanya wajib dipanaskan sebelum melakukan perjalanan paling tidak 5 menit.
Tujuan mesin dipanaskan suapaya oli naik melumasi as turbin guna menghindari keausan dengan cepat. Bukan cuma itu, untuk menjaga keawetan setelah mobil digunakan berpergian jauh ada baiknya membiarkan mesin dalam keadaan RPM idle 1-2 menit seblum dimatikan.
Hal ini ditujukan supaya suhu panas pada turbo berkurang sehingga memperpanjang usia turbo itu sendiri. Apabila ingin terasa mudah, pengguna bisa menambahkan turbo timer yang dapat distel menyesuaikan kemauan.
Memiliki standar Euro 4, pemilik Hilux Rangga maupun L300 wajib melakukan penggantian filter solar setiap pemakaian 10.000 kilometer apabila selalu menggunakan solar dengan kandungan sulfur tinggi. Penggantian filter solar dilakukan secara berkala bertujuan agar endapan lumpur yang terdapat pada solar tidak ikut masuk ke dalam ruang mesin.
Jika filter solar telat dilakukan penggantian, maka lumpur bisa saja ikut terbawa dan menyangkut di injector. Injector yang tersumbat dengan lumpur atau kotoran tidak dapat menyemprotkan bahan bakar secara maksimal.
Kesimpulan
Setelah mengetahui perbandingan antara Hilux Rangga Pick Up 2.4L Diesel Standard MT dengan Mitsubishi L300 Pick Up Flat Deck melalui ulasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa L300 memiliki bak lebih besar.
Dengan selisih harga baru mencapai Rp17.100.000, dari segi berkendara Hilux Rangga lebih nyaman dan aman berkat mesin yang diletakan di depan. Selain itu posisi mengemudi juga lebih nyaman, kompartemen penyimpanan barang lebih banyak, serta fitur lebih komplit.
Juga memiliki tampilan jauh lebih modern, Hilux Rangga punya tenaga dan torsi lebih besar ketimbang L300 sehingga terasa mudah ketika sedang membawa beban berat.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.