Toyota Yaris GR Sport Eropa Dijual Tahun Depan, Mending Mana Sama Versi Indonesia?
Prasetyo · 10 Des, 2021 12:04
0
0
Toyota Yaris GR Sport versi Eropa telah diumumkan. Namun unitnya baru akan dijual kuratal kedua tahun depan. Pakai nama sama, apa bedanya Toyota Yaris GR Sport versi Indonesia dengan yang bakal dijual di Benua Biru?
Sedikit kilas balik, Toyota Indonesia memperkenalkan lima varian GR Sport pada 9 Agustus 2021. Nuansa Toyota Gazoo Racing ini melekat pada Agya, Yaris, Rush, Fortuner, dan Avanza Veloz. Keberadaannya menggantian lini varian TRD Sportivo pada model-model tersebut. Namun tetap ada beberapa penambahan aksesoris atau fitur.
Balik lagi membahas soal Toyota Yaris GR Sport, baik yang ada di dalam negeri maupun yang bakal beredar di Eropa tahun depan, keduanya bukan unit dari GR Yaris. Namun ini adalah versi tampilan sporty dari Toyota Yaris reguler dengan penambahan sejumlah aksesoris.
Secara Fisik Toyota Yaris di Indonesia Beda Jauh dengan Eropa
Kalau melihat secara sepintas saja, model Yaris Eropa jauh beda dengan yang diedarkan PT Toyota Astra Motor (TAM). Unitnya lebih membulat tapi punya paras yang cukup agresif. Bentuk gril depan, bemper, serta model lampu utamanya juga jauh berebda.
Masuk kategori Supermini, mobil yang dijuga rencananya akan dijual sebagai Mazda 2 Eropa itu memang punya dimensi snagat ringkas. Meski demikian kabinnya tetap sanggup dimasuki empat orang penumpang dewasa dengan cukup lapang.
Sementara Yaris di Indonesia yang sekarang ada di dealer-dealer resmi Toyota, dijuluki sebagai Yaris Lele. Ini adalah generasi kedua Toyota Yaris yang sudah diperkenalkan sejak 2013 silam. Modelnya tak pernah berganti, hanya perlakukan facelift saja.
Oke kita bahas dulu Yaris GR Sport ala TAM. Dibagian depan mobil ini pakai bemper yang masih senada dengan bemper depan Yaris TRD Sportivo. Hanya saja semuanya pakai nuansa hitam termasuk gril dan spoiler. Begitupun dengan gril Yaris GR Sport Eropa yang pakai warna hitam. Bedanya ada emblem GR Sport di dekat tempat dudukan plat nomor.
Lanjut ke samping, Yaris GR Sport Indonesia diberi decal sticker GR Sport. Namun velg dan side skirt tetap serupa model TRD Sportivo. Beda dengan versi Eropa-nya yang ternyata dilesakkan velg multi-spoke 18 inci dengan bubuhan aksen merah. Selain itu bodinya juga pakai tema dua warna. Bagian bawah Dynamic Grey dan di atasnya hitam.
Lanjut ke interior, Yaris GR Sport yang akan diedarkan di Eropa memiliki banyak logo GR Sport. Antara lain pada setir, sandaran kepala jok pengemudi dan penumpang depan, dan tampilan awal meter cluster. Jok dengan tampilan lebih sporty dibalut material Ultrasuede juga disediakan sebagai paket optional. Tak lupa ada sejumlah aksen silver gunmetal termasuk pada pedalnya untuk tampilan lebih premium.
Sementara nuansa kabin Yaris GR Sport versi lokal masih begitu mirip dengan Yaris TRD Sportivo. Penambahan logo GR Sport cuma ada di tombol Start/Stop Engine, dan tampilan awal monitor headunit.
Toyota Yaris GR Sport Eropa Pakai Suspensi Baru
Kalau di Indonesia versi GR Sport hanya sekedar kosmetik, beda dengan negara lain. Termasuk Yaris GR Sport versi Eropa ini. Toyota rupanya telah melakukan pengaturan suspensi khusus untuk meningkatkan kekauan bodi.
Pabrikan juga telah mengoptimalkan sistem damper guna meningkatkan respon kemudi meski saat berkendara di kecepatan rendah. Rear springs juga disetel ulang untuk bisa melakukan koreksi kemiringan bodi saat kendaraan melakukan akselerasi atau pengereman mendadak.
Yaris GR Sport ini juga dilengkapi sistem penyangga tambahan di kedua sisi bagian bawah bodinya. Lantas ada pula plat tambahan di fender yang menurut Toyota ini bisa mengurangi hambatan angin. Terakhir sistem electronic power steering juga di tuning ulang untuk menghasilkan pengendaraan lebih responsif.
Harga Yaris di Eropa Lebih Mahal dari Indonesia?
Toyota Eropa memang belum merilis harga Yaris GR Spot ini. Kemungkinan informasi itu baru disebar tahun depan atau menjelang waktu peluncurannya. Namun diprediksi banderol model ini akan jadi yang paling mahal dibanding lini Toyota Yaris tipe lain.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.