Wajib Tahu, Ini Bedanya Cara Kerja Hybrid Suzuki Ertiga dan Toyota Corolla Cross
Adit · 18 Jun, 2022 09:09
0
0
Wajib tahu, ini bedanya sistem hybrid Suzuki Ertiga dan Toyota Corolla Cross.
Keduanya punya sistem kerja yang berbeda tapi sama-sama bisa bikin bensin lebih irit.
Sistem hibrida pada Toyota Corolla Cross menjanjikan benefit lebih besar.
Pilihan mobil hybrid semakin bertambah lewat produk baru Suzuki Ertiga Hybrid. Ini juga merupakan kendaraan hybrid terjangkau. Banderolnya masih di bawah Rp300 juta, beda jauh dengan produk lain seperti Toyota Corolla Cross Hybrid dengan harga Rp519 jutaan.
Perbedaan harga yang signifikan ini juga karena sistem hibrida yang diusung dari keduanya berbeda jauh. Jadi meskipun sama-sama menyandang kata mobil hybrid, sistem kerjanya berbeda dan benefit yang ditawarkan juga tidak sama. Mari kita bahas bersama.
Sistem hibrida pada varian Suzuki Ertiga Hybrid tergolong mild hybrid atau mudahnya sebagai hybrid ringan. Mesin bensin tetap disandingkan baterai dan motor listrik. Tapi sebagai catatan, peran motor listriknya digantikan oleh komponen Integrated Starter Generator (ISG), berupa starter motor dan alternator di mesin bakar.
Nah ISG ini tidak tersambung dengan sistem penggerak. Output ke roda tetap dihasilkan dari mesin utama K15B. Maka dari itu pengguna mobil ini tidak akan merasakan feeling mobil listrik, yang hening ketika dihidupkan atau saat berakselerasi. Jangan heran kalau perasaan menyetirnya tidak ada perubahan dengan Ertiga reguler.
Adapun untuk baterainya, sistem isi ulang dayanya menggunakan teknologi regenerative braking, yang memanfaatkan putaran dari roda ketika deselerasi kemudian dikonversi menjadi daya listrik yang disimpan di baterai. Nggak besar kapasitasnya, profilnya hanya 6Ah 12V.
Lalu buat apa dijejali sistem hybrid ringan ini? Istilah lain yang tepat menggambarkan teknologi ini adalah motor assist, sistem serupa yang diterapkan di motor hybrid seperti Honda PCX atau Yamaha Fazzio.
Fungsi mild hybrid ini menambah tenaga atau assist ketika hendak berakselerasi dari diam atau kecepatan rendah. Ketika daya listrik di dalam baterai cukup, akan menyokong kerja ISG memberi tenaga lebih ke mesin untuk menggerakkan ban.
Sebab pada momen inilah beban mesin paling berat dan membutuhkan konsumsi bahan bakar yang berat. Makanya untuk meringankan kerja mesin dan keluaran daya tetap maksimal, sistem hybrid ini hadir. Dari kombinasi itu, efeknya bensin jadi lebih irit.
Kemudian yang jadi pertanyaan, seberapa irit? Karena berdasarkan benefit yang ditawarkan tadi, maka efisiensi bahan bakarnya akan lebih terasa ketika di kondisi stop and go. Namun pabrikan belum merilis angka pasti, namun yang jelas diklaim lebih irit ketimbang Suzuki Ertiga standar atau bisa diatas 15 km/liter.
Beranjak ke Toyota Corolla Cross Hybrid. Khusus yang satu ini sistem hibridanya berjenis full hybrid, namun tergolong seri-paralel. Kenapa demikian? Karena motor listriknya tersambung dengan mesin dan sistem penggerak. Kemudian lajunya bisa menggunakan mesin, kombinasi keduanya, atau hanya mode EV yang hening tanpa gas buang.
Oleh karena itu, benefit yang ditawarkan berbeda: bisa menjanjikan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien. AutoFun Indonesia sempat mengetesnya dan hasilnya bisa mencapai 23,7 km/liter untuk rute dalam kota. Sementara luar kota turun di 18,2 km/liter, karena mesin akan bekerja terus-menerus.
Sekilas mengenai sistem kerjanya menggunakan maesin 2ZR-FXE yang dikombinasikan motor listrik dan baterai berkapasitas 4,2 kWh. Baterainya lebih besar dan bisa menyimpan baterai juga lebih banyak. Sistem pengisiannya menggunakan regenerative braking atau dari mesin melalui komponen generator.
Hibrida pada model ini bekerja saat kondisi baterainya terisi cukup daya. Ketika melaju dalam kecepatan rendah hingga menengah, maka mode EV bisa dihidupkan. Yang terjadi berikutnya adalah akselerasi halus dan bertenaga layaknya mobil listrik murni, namun hening karena mesin tidak aktif.
Dalam kondisi tersebut, sistem hybrid seri yang hidup, di mana baterainya menyuplai daya ke motor listrik melalui perintah Power Control Unit, yang terhubung dengan sistem penggerak ke roda belakang melalui Power Split Device.
Lebih lanjut ketika butuh akselerasi lebih cepat lagi atau memang daya di baterai mulai tiris, maka mesin akan hidup secara otomatis. Fungsinya untuk menggerakkan generator mengisi daya ke baterai dan motor listrik, juga sebagai penggerak utama sehingga kecepatan maksimum dan tenaga puncak bisa diraih.
Hanya saja bila mode lajunya konstan seperti di tol, maka mesin yang akan berperan paling besar. Karena ingat lagi, idealnya mode EV bekerja saat kecepatan menengah. Inilah yang membuat konsumsi bensin saat keluar kota lebih besar, lantaran mesin terus hidup sebagai penggerak.
Intinya kedua sistem hybrid yang dimiliki Suzuki Ertiga maupun Toyota Corolla Cross sama-sama menawarkan kehematan BBM dengan cara yang berbeda. Tapi lebih ideal dan benefitnya lebih bisa dirasakan di dalam kota.