4 Ciri Busi Sepeda Motor Wajib Diganti, Salah Satunya bikin Rajin ke Pompa Bensin!
Herdi · 1 Feb, 2024 12:00
0
0
Busi berperan penting untuk proses pembakaran pada mesin sepeda motor
Jika busi bermasalah maka ada tanda yang bisa Anda ketahui
Meski ukuran busi tergolong mungil, komponen ini kecil-kecil cabe rawit karena memiliki peran sangat penting pada sebuah sepeda motor.
Fungsi busi sangat vital lantaran memiliki peran dalam proses pembakaran pada mesin. Untuk itu, penggantian busi wajib dilakukan secara berkala.
Menurut Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia (Busi NGK) Diko Oktaviano, usia pakai busi bisa berbeda-beda antara brand sepeda motor dengan pabrikan busi seperti NGK.
"Rata-rata 6.000 km sampai 10.000 km untuk busi nikel, tapi kalau 10.000 km biasanya motor sudah enggak enak. Kalau mobil (masa pakai) bisa 20.000 km," ungkap Diko saat ditemui beberapa waktu lalu.
Diko menyampaikan, sebuah komponen tidak hanya perlu perawatan, tapi juga pergantian agar pemilik sepeda motor merasa nyaman saat berkendara.
Maka dari itu, Diko menjelaskan beberapa hal yang bisa jadi tanda bahwa busi harus diganti.
1. Kurang Akselerasi
Mesin sepeda motor 4 katup SOHC.
Ketika busi sudah waktunya diganti, maka tanda yang paling sering terjadi adalah kurangnya tarikan gas saat sepeda motor dipacu.
"Ketika mau ngebut, kita gas ternyata kosong, padahal handling gas sudah mentok tapi jalannya stagnan dan tetap lambat," ujar Diko.
Hal ini juga berlaku untuk motor besar yang memiliki silinder mesin dua atau lebih. Ketika salah satu busi bermasalah, akan memengaruhi performa tarikan mesin jadi kurang responsif.
Nah, jika busi bermasalah pada mesin multi silinder, maka disarankan untuk mengganti secara bersamaan agar kinerja pembakaran optimal.
Selain aki, kondisi sepeda motor susah distarter juga jadi sinyal agar busi wajib diganti.
"Biasanya starter jadi enggak enak, idling langsung brebet, apalagi saat di lampu merah dan tiba-tiba mati saat distarter lagi," ucap Diko.
Usut punya usut, saat tombol starter maupun kick starter tidak membuat mesin menyala, itu karena percikan api yang dihasilkan busi pada silinder tidak maksimal.
3. Boros BBM
Busi bisa juga mempengaruhi konsumsi bahan bakar
Busi sangat berkaitan dengan proses pembakaran di dalam blok mesin.
Saat proses pembakaran berlangsung, bahan bakar minyak terus dikeluarkan namun kondisi tidak sejalan dengan performa busi yang justru sedang melemah.
Biasanya, karena busi sering digunakan maka otomatis bagian ground elektroda menjadi aus atau renggang, sehingga memperlambat percikan api dan lebih sulit dalam membantu saat proses pembakaran.
Borosnya bahan bakar juga bisa jadi karena busi yang lama dipakai menghitam pada bagian metal. Terjadi lantaran proses pembakaran terkontaminasi karbon di dalam silinder.
4. Busi Berwarna Hitam
Busi Menghitam
Seperti disebutkan di atas, busi yang sudah lama dipakai kebanyakan berubah warna menjadi hitam.
Untuk mengetahuinya Anda bisa melihatnya saat mencabut dari blok mesin.
Umumnya, karbon tersebut menempel di metal busi. Namun, hal tersebut didukung dengan ruang bakar yang kotor. Penyebabnya bisa jadi berasal dari pemakaian busi abal-abal alias palsu atau kualitas bahan bakar yang rendah.