Banyak Sensor, Bikin Aki Yamaha NMax "Turbo" Cepat Tekor?
Fariz · 18 Jun, 2024 12:00
0
0
Ada 4 perangkat elektronik baru.
Kapasitas aki meningkat.
Yamaha NMax “Turbo” benar-benar membuat jagat roda dua di Indonesia heboh. Tentu saja berkat penggunaan kata “Turbo” pada NMax generasi ke-3 ini yang dibanderol Rp 37,750 juta, NMax “Turbo” Techmax Rp 43,250 juta dan NMax “Turbo” Techmax Ultimate Rp 45,250 juta.
Padahal, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) sudah menuliskan kata “Turbo” ini menggunakan tanda petik (“”) yang artinya memang bukan arti turbo sebenarnya.
Di sini YIMM ingin memberikan sensasi turbo pada NMax, karena teknologi YECVT (Yamaha Electric Continuously Variable Transmission) barunya dapat mengatur rasio CVT dari tombol shift dari sakar.
Ini membuat momen ‘ngeden’ saat menyalip atau melewati tanjakan bisa dihilangkan. Sehingga dapat memberi sensasi dorongan torsi juga akselerasi yang diibaratkan seperti mesin dengan teknologi force induction turbo.
Meski begitu, tidak semua NMax generasi ke-3 menggunakan YECVT, karena untuk Varian NMAX Neo seharga Rp 32,700 juta dan NMAX Neo S Version di harga Rp 33,700 juta masih pakai sistem CVT konvensional.
Basic mesinnya diambil dari Yamaha LexiLX155 yang merupakan mesin maxi 155 generasi ke-3, salah satu pembaruannya ada pada cam chain tensioner yang sudah pakai sistem hydraulic melalui tekanan oli.
Perangkat Elektronik Baru
Untuk menjalankan fitur baru YECVT, maka butuh banyak sekali dukungan perangkat baru, baik perangkat keras maupun perangkat elektronik untuk membaca pergerakannya.
Seperti adanya ECVT Motor yang punya bentuk seperti dinamo starter, tugasnya untuk menggerakan primary pulley sebagai pengganti gaya sentrifugal yang biasanya dilakukan oleh roller.
Lalu ada Sensor Motor Position (Primary) untuk memantau pergerakan pulley primary dan menginfokannya kepada TCS (Transmission Control Unit).
Lagi-lagi ada Speed Sensor (Secondary), bedanya yang ini untuk membaca putaran pulley belakang lalu informasi tersebut diberikan kepada TCU.
Yang paling penting tentu saja adanya TCU, segala input dari ketiga sensor tadi dibaca oleh TCU untuk mengatur ECVT, kemudian kondisi YECVT ini diinformasikan kepada SGCU (Starter Generator Control Unit).
Spesifikasi Aki Berubah
Adanya perangkat elektronik tambahan dalam mengatur transmisi YECVT, ternyata untuk urusan pengisian tidak ada perubahan atau peningkatan.
Perbedaan hanya ada pada kapasitas aki atau baterai dalam menyimpan daya yang dihasilkan oleh spul.
“Pengisian masih sama, spul masih bisa cover beban elektronik baru, motor ECVT dan sensor-sensor baru gak butuh daya besar. Beda sama motor starter yang dayanya besar.”
“Ada perbedaan aki, pakai tipe YTZ7V 6,3 ampere, kalau sebelumnya pakai tipe YTZ6V 5,3 ampere,” jelas Ferry Nurul Fajar dari tim Technical & Education PT YIMM.
Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jadi pemicunya. Berkendara, touring, hingga balap sepeda motor menjadi hal yang melekat dan dilakukan sampai saat ini.
Facebook: Fariz Ibrahim
Instagram: @farizibrahim17