window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685614302872-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685614302872-0'); });

Begini Rasa Berkendara Honda ICON e:, Si Motor Listrik Rp 28 Jutaan

Fariz · 4 Jan, 2025 15:30

Begini Rasa Berkendara Honda ICON e:, Si Motor Listrik Rp 28 Jutaan 01

Pertama kali mencicipi Honda ICON e:.
  • Dimensi kompak tapi dengan ruang bagasi lega.
  • Baterai ada di bawah kaki dan bisa dilepas.
  • Kecepatan maksimal 55 km/jam.

Honda ICON e: memiliki dimensi yang cukup identik jika dibandingkan dengan Honda EM1 e: yang lebih dulu muncul dan dijual di Indonesia.

Namun dari segi visual ada sedikit perbedaan, salah satunya desain ICON e: terlihat lebih tegas di beberapa bagian, tidak seperti EM1 e: yang desainnya cenderung membulat.

Dari segi harga ICON e: pun dijual lebih murah, hanya Rp 28 juta on the road Jakarta sudah termasuk dengan charger.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613563107-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613563107-0'); });

Lantas bagaimana rasa berkendara motor listrik yang punya 5 pilihan warna menarik ini? Berikut ulasannya.

Posisi Berkendara Honda ICON e:

Secara dimensi motor listrik ini punya panjang 1.796 mm dengan lebar 680 mm dan tinggi 1.085 mm, jarak sumbu rodanya berada di angka 1.298 mm.

Baca juga: Perbedaan Honda CRF250 Rally dan CRF250L, Lebih Suka Mana Buat Blusukan?

Begini Rasa Berkendara Honda ICON e:, Si Motor Listrik Rp 28 Jutaan 01

Jok ICON e: mungil tapi pas untuk pengendara.

Desain joknya tidak terlalu besar karena mengikuti dimensi bodinya, meski begitu di sisi pengendara tetap bisa mengakomodir bokong dengan sempurna, meskipun memang karakter busanya tidak terlalu empuk.

Punya tinggi jok 742 mm tentunya membuat postur 170 cm sama sekali tidak menemukan masalah untuk menampakkan kedua kaki, bahkan dengkul sampai meneku.

Posisi setang terasa sedikit jauh tapi dengan tinggi yang pas, salah satunya karena ruang tengahnya dimanfaatkan untuk menaruh baterai dengan dimensi cukup besar.

Namun sisi positifnya pemilik ICON e: bisa menaruh barang dengan dimensi besar di tengah, ini membuatnya cukup fungsional.

Baca juga: Incar Yamaha Aerox Alpha Atau Honda Vario 160? Tipe Terendah Gak Sampai Rp 30 Juta!

Begini Rasa Berkendara Honda ICON e:, Si Motor Listrik Rp 28 Jutaan 02

Posisi paha hampir rata seperti jongkok.

Adanya baterai di bawah kaki pengendara tidak dapat dipungkiri kalau membuat posisi paha hampir datar, tentu saja rasa duduknya jadi seperti sedang jongkok.

Untungnya pundak dan lengan punya posisi yang santai khas motor matic perkotaan.

Meski posisi baterai berada di bawah kaki pengendara namun tetap aman untuk melewati genangan air, karena sudah bersertifikasi IP67 yang artinya tahan terhadap debu dan air hingga kedalaman 1 meter dalam waktu tertentu.

Handling Honda ICON e:

Punya dimensi yang tidak terlalu gambot membuat motor listrik ini memiliki berat kosong yang hanya 89 kg.

Baca juga: 5 Daya Tarik Honda CRF150L, Trail 150 Cc Paling Pas!

Begini Rasa Berkendara Honda ICON e:, Si Motor Listrik Rp 28 Jutaan 03

Posisi baterai ada di bawah kaki membuat CoG ICON e: tetap nyaman untuk bermanuver.

Dikombinasi spesifikasi kaki-kaki yang tidak terlalu besar, pelek depan hanya dibalut ban berukuran 90/90-12 dan untuk belakang dibalut ban 100/90-10.

Profil ban yang punya dinding tinggi dan tidak terlalu lebar membuat handling atau pengendalian ICON e: terasa semakin ringan dan agresif.

Bahkan ban seperti terasa tidak menapak ketika melahap tikungan dengan cepat, untungnya posisi baterai berbobot 11,4 kg berada di tengah dan rendah.

Sehingga tidak memberi pengaruh buruk pada handling yang bisa membuatnya terasa aneh atau sulit dikendalikan.

Kalau karakter suspensinya bisa dibilang cukup nyaman ketika dinaiki, suspensi depan pakai model teleskopik.

Sedangkan yang belakang pakai sepasang suspensi, namun rasanya kurang lengkap karena di area tes tidak ada simulasi jalan rusak atau polisi tidur nih.

Baca juga: Baru Sebulan, Honda Scoopy Sudah Terjual 5.000 Unit Lebih di Jakarta-Tangerang

honda icon

Rem depan pakai cakram mungil dan fitur CBS.

Di sektor pengereman terasa cukup pakem karena menggunakan rem depan tipe hidrolis dengan cakram mungil.

Sedangkan belakang pakai tromol dan tidak lupa kedua remnya sudah terintegrasi berkat fitur CBS (Combi Brake System).

Mesin Penggerak Hub Drive

Baterai Lithium-Ion dengan spesifikasi 48V 30,6 Ah punya klaim pengisian 0-100% dalam waktu 7 jam 20 menit, sedangkan untuk kapasitas 25-75% perlu waktu 3 jam 30 menit.

Baterai ini menyuplai tenaganya ke mesin listrik BLDC model hub drive yang mana menjadi bagian dari roda belakang ring 10 incinya.

Mesin listrik ini punya klaim tenaga maksimal 2,46 ps pada 618 rpm dengan tenaga rata-rata 2 ps, untuk torsi maksimal berada di angka 85 Nm di 110 rpm.

Baca juga: Ratusan Ribu Orang Tercerahkan Ilmu Berkendara Aman Honda

Begini Rasa Berkendara Honda ICON e:, Si Motor Listrik Rp 28 Jutaan 05

BLDC model hub drive dengan tenaga rata-rata 2 ps.

Untuk menyesuaikan kebutuhan pengendaranya, motor listrik ini dilengkapi dengan mode berkendara Economic dan Standard.

Di mode Economic respon tenaganya cenderung cukup delay, cocok digunakan untuk pengendara pemula agar bisa beradaptasi lebih mudah dengan ICON e:.

Kalau pada mode Standard tentu karakter tenaga lebih linear dengan bukaan gas, torsi yang besar hanya ada pada di putaran sangat rendah.

Jadi hanya membantu saat akselerasi awal seperti sedang ingin melewati tanjakan dari kondisi berhenti.

Selebihnya tenaga terasa linear saja, klaim kecepatan maksimal untuk motor listrik ini hanya 55 km/jam dengan jarak tempuh 53 km, jadi rasanya cocok digunakan untuk berkendara jarak dekat saja.

Baca juga: Sama-Sama Tipe Tertinggi, Pilih Honda PCX 160 atau Yamaha NMax 155?

honda icon

Area setang simpel dengan spidometer digital.

Yang menjadi catatan pada ICON e: ini adalah harus menutup gas saat berganti power modes agar bisa terganti, kemudian tenaga mesin akan terputus ketika rem ditekan sehingga tidak bisa membuka gas dan memencet rem secara berbarengan.

Fitur Honda ICON e:

Dibalik konsep "Advance – Compact" yang diusungnya, ternyata terdapat ruang bagasi yang cukup luas, mencapai 26 liter hasil dari posisi baterai yang berada di bawah kaki pengendara.

Meski tidak terlalu lebar, namun desain bagasi di bawah joknya ini menjorok ke dalam sehingga bisa membawa barang dengan dimensi agak tinggi, termasuk sebuah helm.

Hal tersebut kami buktikan dengan memasukan sebuah helm half face Nolan N40-5 yang bisa langsung masuk ke bagasi ICON e: dengan sangat mudah.

honda icon

Kapasitas bagasi 26 liter bisa memuat helm half face dengan mudah.

Selain itu masih terdapat ruang di sisi depannya yang bisa digunakan untuk menyimpan barang bawaan seperti tas kecil, jaket, juga jas hujan.

Kelengkapan pendukung lainnya yang tersemat pada Honda ICON e: di antaranya USB charger pada console box, speedometer full digital, dan semua lampu menggunakan teknologi LED.

Spesifikasi Honda ICON e:
P x L x T 1.796 x 680 x 1.085 mm
Jarak sumbu roda 1.298 mm
Jarak terendah ke tanah 132 mm
Tinggi tempat duduk 742 mm
Berat kosong 89 kg
Tipe motor In-Weel Brushless Motor
Tenaga maksimal 2,46 ps @618 rpm
Torsi maksimal 85 Nm @110 rpm
Tenaga rata-rata 2 ps
Tipe baterai Lithium-Ion
Spesifikasi baterai 48 V 30.6 Ah
Berat baterai 11,4 kg
Waktu pengisian baterai 7 jam 20 menit (0-100%)
  3 jam 30 menit (25-75%)
Tipe rangka Tulang punggung
Ban depan 90/90-12
Ban belakang 100/90-10
Rem depan Cakram, kaliper 1 piston, CBS
Rem belakang Tromol, CBS
Suspensi depan Teleskopik
Suspensi belakang Ganda
Jarak maksimal 53 km (WMTC Mode)
Kecepatan maksimal 55 km/jam

Fariz

Senior Writer

Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jadi pemicunya. Berkendara, touring, hingga balap sepeda motor menjadi hal yang melekat dan dilakukan sampai saat ini. Facebook: Fariz Ibrahim Instagram: @farizibrahim17

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613589386-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613589386-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });