Cek Spesifikasi Lengkap dan Ubahan Yamaha Aerox Alpha
Fariz · 28 Des, 2024 11:00
0
0
Yamaha Aerox Alpha 155 2025.
Hadir dalam 4 pilihan tipe denga fitur berbeda.
Spidometer baru dengan navigasi Google Maps.
Ada varian CVT konvensional dari YECVT.
Kehadiran Yamaha Aerox Alpha cukup membuat banyak pecinta otomotif berdecak kagum, walaupun tetap ada saja pendapat pro dan kontra mengenai motor ini.
Aerox Alpha pun mencoba memenuhi permintaan pasar dengan hadir dalam 4 pilihan varian, dimulai dari Standard dengan harga Rp 29,900 juta, Cyber City Rp 33,990 juta, Turbo Rp 39,550 juta dan Turbo Ultimate Rp 41,730 juta OTR Jakarta.
Ubahan yang paling terlihat dari Aerox terbaru ini ada pada desain lampu utamanya, terkesan lebih compact dan pindahnya posisi sein dari sayap bawah menjadi di atas bersanding dengan DRL.
Kemudian lampu utamanya kini berisikan LED projector, desain reflektor menjadi lebih kecil tapi dengan adanya lensa ini diharapkan bisa membuat sorot lampu menjadi lebih fokus.
Untuk bodinya disebut all new design super sport scooter, karena kini tampilannya terlihat lebih berani dan agresif dibandingkan generasi pendahulunya.
Sudut tajam dan garis tegas pada bodi Aerox Aplha ini kabarnya terinspirasi dari super sport andalan Yamaha, yaitu YZF-R1M.
Kesan dual layer pada sayap kanan dan kiri Aerox kini tidak terlalu terlihat, justru digantikan dengan bidang sayap yang cukup lebar.
Ubahan desain bodi yang cukup terasa ada di bodi tengah, karena terdapat beberapa lekukan tegas seolah mirip desain tengah dari YZF-R1M.
Bodi belakang mirip, perbedaan ada di desain lampu.
Kalau desain bodi belakang masih mirip, bentukya minimalis tapi kali ini dengan model lampu belakang baru.
Dari yang awalnya punya desain pipih melebar, Aerox Alpha justru disematkan model lampu belakang membentuk V yang dsebut Yamaha R-DNA styled tail light.
Sementara itu untuk desain cover setang, cover knalpot, cover radiator, desain pelek, dan desain sepatbor depan belakang sekilas tidak banyak berubah.
Fitur Yamaha Aerox Alpha
Akhirnya Aerox terbaru dapat bagian penggunaan lampu LED di seluruh lampu penerangannya, sein belakang yang awalnya lebar pun kini lebih ramping sehingga terlihat proporsional dengan bodi.
Spidometer baru untuk tipe Standard dan Cyber City.
Melirik ke area setang, terdapat desain spidometer baru dengan posisi yang lebih mengarah ke pengendara, tidak rata dengan cover setang.
Dimensinya sedikit lebih kecil jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, layout tampilannya juga baru yang terkesan lebih kompak.
Isi informasinya masih sama seperti takometer, speed meter, jam, notifikasi Y-Connect, fuel meter, dan informasi seperti odometer, trip, average fuel consumption, voltase aki, oil trip, dan V-belt trip yang bisa diganti-ganti melalui tombol Menu pada saklar kiri.
Untuk varian Turbo dan Turbo Ultimate secara tampilan luar sama, tapi isinya sudah menggunakan layar TFT dengan isi informasi yang lebih modern.
Tampilan Track dilengkapi dengan informasi lap time.
Seperti 3 pilihan tampilan spidometer, tampilan backlight yang bisa berganti hitam dan putih sesuai keadaan sekitar, sampai sistem navigasi turn-by-turn.
Dari segi tampilan, ada tampilan Track yang khas seperti milik YZF-R1M, cocok digunakan di kecepatan tinggi atau ketika sedang trackday di sirkuit.
Kenapa begitu? Karena pada tampilan ini takometer hanya menampilkan putaran mesin 5.000 rpm ke atas, kemudian di bawahnya terdapat lap time atau catatan waktu tiap putaran yang mana tiap putarannya bisa dicatat dengan menekan tombol ceklis pada saklar kiri.
Fitur lap time ini juga akan merekam sehingga memiliki catatan waktu tiap putaran, jadi bisa melihat catatan waktu yang sudah lewat sebelum akhirnya direset kembali.
Spidometer TFT dengan fitur navigasi dari Google Maps.
Namun hal menariknya ada pada fitur navigasinya, beda dengan varian NMax Turbo Ultimate dan XMax Tech Max yang menampilkan peta 2 dimensi, Aerox Alpha Turbo justru menggunakan sistem turn-by-turn.
Jadi nantinya layar spidometer mungilnya ini akan terbagi 2 saat fitur navigasi aktif, sisi kiri akan menjadi informasi penunjuk arah lengkap dengan jarak arah berikutnya, estimasi waktu sampai, jarak ke titik tujuan, dan ada nama jalan.
Asiknya sistem Y-Connect pada Aerox Alpha ini sudah menggunakan CCU (Communication Control Unit) 2.0, kelebihannya adalah memanfaatkan Google Maps sebagai navigasinya.
Tentu saja keuntungannya adalah memiliki titik yang lebih up to date, karena itu menjadi salah satu kelemahan pada sistem navigasi Garmin Street Cross yang digunakan pada NMax Turbo Ultimate dan XMax Tech Max.
Desain sayap kini lebih lebar seperti Yamaha FreeGo 125.
Selebihnya pada aplikasi Y-Connect penggunanya tetap bisa memantau beragam informasi penting.
Seperti jadwal servis, konsumsi bahan bakar, kapasitas aki, pemberitahuan malfungsi, history perjalanan, lokasi parkir terakhir, dan tentunya pada spidometer bisa menampilkan notifikasi pesan juga telepon.
Saklar kiri pada motor satu ini memiliki 2 versi, versi Turbo dan Turbo Ultimate memiliki saklar yang lebih lengkap karena adanya fitur YECVT dan layar TFT.
Di bawah setang terdapat laci kompartemen dengan penutup dan di dalamnya terdapat power charger model USB type-A yang bisa digunakan untuk mengisi daya smartphone.
Varian Turbo dan Turbo Utimate ada ketambahan fitur ESS atau Emergency Stop Signal yang akan memberi tanda kedipan cepat pada keempat sein ketika pengendara melakukan pengereman keras di kecepatan tinggi.
Gak lupa semua varian Aerox Alpha saat ini sudah dilengkapi dengan rem belakang tipe hidrolik atau cakram, sayangnya fitur smart brake lock menjadi hilang.
Ruang penyimpanan di bawah joknya masih sama, punya kapasitas 24,5 liter yang bisa menampung sebuah helm dengan posisi terbalik.
Oiya suspensi depan Aerox Alpha kini lebih gambot, punya diameter as 30 mm dari yang sebelumnya hanya 26 mm.
Ternyata motor ini menggunakan as shock dan tabung shock milik NMax, namun segitiganya tetap Aerox dengan penyesuaian pada diameter lubang shocknya.
Tipe Standard dan Cyber City masih pakai CVT konvensional
Di segi transmisi ada perbedaan, tipe Standard dan Cyber City tetap menggunakan CVT konvensional yang menggunakan gaya sentrifugal alami untuk mengatur rasio pulley nya.
Sedangkan tipe Turbo dan Turbo Ultimate menggunakan YECVT atau Yamaha Electronic CVT, rasio pulley diatur secara elektrik sehingga bisa mengatur rasio melalui tombol Y-shift di saklar kiri.
Ada pula riding mode S-mode untuk gaya berkendara agresif dan T-mode untuk gaya berkendara santai di perkotaan.
Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jadi pemicunya. Berkendara, touring, hingga balap sepeda motor menjadi hal yang melekat dan dilakukan sampai saat ini.
Facebook: Fariz Ibrahim
Instagram: @farizibrahim17