Yang mana menurut kami tipe ini jadi yang paling pas dari sisi harga dan juga kelengkapannya.
Nah, sebagai informasi, Yamaha Lexi LX 155 dijual mulai dari Rp 25,350 juta untuk tipe Standard.
Lalu tipe S Version dengan harga Rp 26,850 juta dan tipe Connected/ABS berbanderol Rp 29,9 juta on the road Jakarta.
Lantas seperti apa impresi mengendarainya, performa dan konsumsi bensinnya?
Baca juga : Begini Spesifikasi, Fitur dan Harga Yamaha Lexi LX 155 2024
Posisi Duduk Yamaha Lexi LX 155
Salah satu keluhan dari Yamaha Lexi 125 adalah tinggi jok yang kurang ramah dengan orang berpostur kurang dari 170 cm.
Posisi duduk sigap, khas skuter perkotaan.
Maka pada versi terbaru ini dipapas menjadi 770 saja, busa jok bagian pengendara pun lebih tipis.
Yup, yang dikurangi adalah ketebalan busanya, sementara kalau dilihat tulangan joknya masih sama.
Saat mendudukinya di tengah mendekat ke depan, kaki rider berpostur 172 cm bisa menapak meski agak menyambang.
Kalau duduknya lebih mundur, maka akan jinjit, dan lebih baik hanya satu kaki saja yang turun.
Kemudian pada posisi ini, tulangan jok akan terasa di sisi dalam paha pengendara.
Meski busa jok dipangkas, namun feelingnya masih terasa empuk dan nyaman karena permukaan jok yang luas.
Tinggi jok dipangkas.
Posisi setangnya sendiri tidak terlalu rendah, namun cukup lebar dan minim lekukan.
Nah, pijakan kaki sendiri rasanya cenderung ngepas untuk ukuran sepatu 44 nih.
Iya sih dek rata, tapi jadinya agak kurang leluasa meski Yamaha sudah memberi pijakan kaki hingga menjorok ke depan.
Hal yang menyenangkan lainnya adalah sudut belok setangnya sangat lebar, jadi buat selap-selip dikemacetan asyik nih!
Handling Lincah
Perjalanan hari pertama kami sempat city ride pada akhir pekan di Bandung, yang jalanannya sangat padat.
Baca juga : Foto : Detail Yamaha Lexi LX 155 2024, Cukup Menggoda?
Mudah dipakai melewati jalanan padat.
Beberapa kali melewati titik keramaian yang macet, juga kerap melintasi kondisi jalanan rusak.
Hasilnya handling dari Yamaha Lexi LX 155 terasa mudah, ringan untuk bermanuver dan mantap.
Sudut belok yang lebar jelas mempermudah saat menyelinap diantara mobil yang terjebak macet.
Ya, karakter skuter perkotaan memang harusnya seperti ini. Ingat, bobotnya juga paling ringan diantara Maxi Yamaha lainnya.
Mulai dari 116 kg saja, lalu 117 kg untuk tipe S Version dan 118 kg untuk Connected/ABS.
Esoknya kami memulai perjalanan dari pusat kota Bandung menuju Ciwidey, dengan kondisi jalan beragam.
Jalan berkelok dan naik turun jadi tantangan.
Ada aspal rata, mulus, macet hingga jalur menanjak dan turunan, dengan kondisi jalan sempit khas pegunungan.
Karakter suspensinya dipakai melewati tikungan panjang terasa stabil, khususnya suspensi belakang yang pakai tipe tabung.
Maklum saja, bantingan suspensi belakang memang keras saat dipakai berkendara sendiri.
Kurang nyaman untuk dipakai di jalan rusak, tapi enak untuk menikung. Plus minus ya.
Tapi uniknya saat menjajal sesaat tipe Standard dengan suspensi belakang non tabung, terasa lebih empuk lho!
Nah suspensi depan justru kebalikannya, karena karakternya cenderung empuk banget.
Tapi saking empuknya justru jadi gampang mentok alias bottoming nih bro!
Kedua suspensi perlu seting ulang untuk jalanan rusak.
Yup, saat motor diduduki, suspensi depan sudah amblas duluan, sehingga jarak mainnya terpangkas.
Alhasil saat bertemu jalan rusak, jarak main yang pendek menyebabkan area depan motor mudah mentok.
Tapi jika jalanan mulus, kinerja kedua suspensi tak ada masalah sama sekali ya.
Soal pengereman, motor ini hanya mengandalkan rem cakram pada roda depan saja, dengan diameter 230 mm.
Piringan solid ini dijepit kaliper satu piston, dan rem belakang masih pakai tromol.
Spesifikasi rem ini kurang lebih masih sama dengan versi mesin 125 cc, dan hal ini banyak disayangkan.
Dengan peningkatan kapasitas mesin, tentu baiknya ada penyesuaian untuk kemampuan remnya.
Spesifikasi pengereman tak banyak berubah.
Ya meski saat dipakai, kinerja remnya memang masih mumpuni. Apalagi ada fitur Parking Brake Lock juga.
Kinerja Mesin Yamaha Lexi LX 155
Masuk pada jantung mekanik, yang menjadi bagian mengejutkan karena tak banyak yang mengira akan diperbesar.
Motor tersebut dipasangkan mesin 4-tak, SOHC 4 katup, VVA, pendingin cairan generasi baru.
Ada banyak sekali perubahan dari versi mesin 125 cc sebelumnya, yang detailnya bisa kalian baca pada link artikel di bawah ini.
Baca juga : Detail Ubahan Mesin Yamaha Lexi LX 155, Halus dan Torsi Lebih Besar!
Spesifikasinya 4-tak, SOHC 4 katup, pendingin cairan dengan sokongan VVA (Variable Valve Actuation).
Mesin Yamaha Lexi LX 155.
Ukuran pistonnya 58 mm dipadu dengan langkah piston 58,7 mm yang menghasilkan kapasitas 155,09 cc.
Alhasil output yang mampu dihasilkan menyentuh 15,3 PS pada 8.000 rpm.
Sedangkan torsi maksimal yang bisa dicapai adalah 14,2 Nm di 6.500 rpm.
Karakter mesinnya kuat pada putaran bawah sampai tengah, karakter motor perkotaan.
Untuk mengejar ketertinggalan rombongan mudah saja pakai motor ini, mesin terasa sigap.
Pun begitu saat dipakai untuk touring tipis-tipis menuju Ciwidey, nafas mesin terasa panjang berkat VVA.
Mengail tenaga dan torsi dari putaran menengah, gak ada masalah sama sekali.
Buat luar kota masih mumpuni.
Tapi saat berhenti di jalan menanjak, untuk memulai akselerasi lagi agak nahan sedikit sebelum tarikan mesin enteng lagi.
Itu konsekuensi dari setingan mesin yang menurut pihak Yamaha, memang dibuat lembut agar tak mengangetkan saat dipakai wanita.
Konsumsi Bensin Yamaha Lexi LX 155
Dan usai dipakai touring tipis-tipis, jarak tempuh yang dilalui adalah 112,4 km.
Yang mengejutkan, konsumsi bensin pada motor yang kami pakai menampilkan angka 46,5 km/liter!
Wah irit juga ya! Mengingat selama perjalanan kami sempat berkendara agresif karena tertinggal rombongan.
Baca juga : Adu Akselerasi Yamaha Lexi LX 155 VS Honda Vario 160, Hasilnya Beda Jauh?
Konsumsi bensinnya bisa tembus segini.
Dan cara berkendaranya pun tak dibuat eco riding, alias natural saja mengikuti kondisi lalu lintas.
O iya, bensin yang dipakai oktan 92 dan membopong rider berbobot 73 kg dengan sejumlah barang bawaannya.
Desain Lebih Fresh
Dan sedikti menyinggung tampilannya, perubahan besar motor ini terlihat pada fascia motor yang dibuat lebih sporty.
Lampu depan tetap dengan tiga kolom reflektor, serta LED DRL dengan blue lens yang jadi ciri khasnya.
Pancaran cahaya lampunya cenderung biasa saja, khas motor lampu LED masa kini.
Cahayanya melebar dan tebal pada area tengah. Lalu lampu jauhnya menyorot tajam, fokus ke depan.
Fascia jadi ubahan paling signifikan.
Lampu sein berukuran besar terletak di atas dan terpisah dengan lampu utama.
Di atasnya terdapat panel bodi dengan bahan kasar bermotif, serta windshield yang pendek.
Bodi depan samping punya lekukan bodi lebih tegas, yang memberikan kesan maskulin pada motor ini.
Sementara itu bodi belakang masih punya garis dan lekuk bodi yang mirip-mirip generasi sebelumnya.
Motor ini punya ukuran panjang 1.970 mm, lebar 720 mm dan tinggi 1.135 mm.
Sumbu rodanya 1.350 mm, dengan jarak terendah 135 mm. Yang menarik, tinggi jok dipapas jadi cuma 770 mm saja.
Baca juga : Irit, Konsumsi Bensin Yamaha Lexi LX 155 Tembus 46 Km/liter!
Kesimpulan
Yamaha Lexi LX 155 lebih baik dari model sebelumnya.
Yamaha Lexi LX 155 menjelma jadi skuter perkotaan dengan dek rata, serta punya performa mumpuni.
Teknologi yang diusungnya terhitung modern, handling lincah dan punya mesin yang irit bensin.
Tapi ada beberapa catatan, karakter suspensi bawaan perlu disesuaikan lagi nih, biar lebih pas.
Lalu bagasi juga tangki yang tak terlalu besar jadi tantangan sendiri bagi calon pemilik.
Spesifikasi Yamaha Lexi LX 155 2024
Dimensi
1.970 x 720 x 1.135 mm
Sumbu Roda
1.350 mm
Jarak Terendah
135 mm
Tinggi Jok
770 mm
Tangki
4,2 liter
Berat Isi
116 kg (STD)
117 kg (S Version)
118 kg (Connected/ABS)
Tipe Mesin
4-tak, SOHC 4 katup, VVA, pendingin cairan
Diameter x Langkah
58 x 58,7 mm
Kapasitas
155,09 cc
Rasio Kompresi
11,6 : 1
Tenaga Maksimal
15,3 PS @ 8.000 rpm
Torsi Maksimal
14,2 Nm @ 6.500 rpm
Transmisi
Otomatic CVT
Suspensi Depan
Teleskopik
Suspensi Belakang
Tunggal
Rem Depan
Cakram
Rem Belakang
Tromol
Ban Depan
90/90-14
Ban Belakang
100/90-14
Harga (OTR Jakarta)
Rp 25,350 juta (STD)
Rp 26,850 juta (S Version)
Rp 29,9 juta (Connected/ABS)