Jajal Royal Enfield Himalayan 450, Banyak Peningkatan!
Fariz · 5 Agu, 2024 10:00
0
0
Upgrade di sektor mesin, fitur, hingga kaki-kaki.
Makin asik dibawa melewati jalur off road.
Royal Enfield Himalayan menjadi line up classic adventure andalan dari pabrikan asal India ini, diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2018.
Setelah 8 tahun hadir di Indonesia, akhirnya di tahun 2024 ini versi terbaru yang disebut Himalayan 450 hadir di Indonesia.
Motor tersebut ditawarkan dengan harga Rp 151,500 juta untuk tipe Base warna Kaza Brown, tipe Pass warna Slate Himalayan Salt dan Poppy Blue di harga Rp 156,500 juta.
Kemudian ada tipe Summit warna Hanle Black yang dibanderol Rp 159,500 juta dan tipe Summit Tubeless dengan kelir Kamet White di harga Rp 162,500 juta, semuanya on the road Jakarta.
Meski diperkenalkan pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 (18/07/2024), tim AutoFun Indonesia menjadi salah satu media byang dapat mencicipi motor ini lebih awal.
Diundang oleh Royal Enfield Indonesia untuk mencicipi langsung Himalayan 450 terbaru, berlangsung di sekitaran Desa Pelangi Sentul, Babakan Madang, Bogor, Jabar.
Para awak media diajak berkendara dengan total jalur kurang lebih 16 km mencangkup jalur on road dan jalur off road ringan.
Tentunya agar dapat lebih mengeksplor Himalayan 450 ini dipandu oleh Jusri Pulubuhu selaku Founder and Lead Instructor di Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).
Tampilan Khas
Hal pertama yang bisa dibahas tentu saja dari segi tampilan, Royal Enfield Himalayan 450 tetap mempertahankan gaya petualang klasik.
Terlihat dari penggunaan bentuk lampu utama bulat namun berisikan lampu LED yang modern.
Lampu LED juga digunakan pada seluruh lampu penerangnya seperti keempat lampu sein, lampu rem, dan juga lampu penerang pelat nomor.
Yang unik lampu rem dan lampu sein belakang menjadi satu, ini membuat desain belakang lebih simpel.
Sehingga dapat membawa aksesoris side pannier dan top box dengan leluasa, tapi tetap dengan pancaran sinar terang khas LED.
Area kaki-kaki tampil jenjang khas motor yang siap melahap jalur on road juga off road ringan.
Ini hasil dari suspensi depan dan belakang yang panjang dengan kombinasi diameter pelek depan 21 inci dan belakang 17 inci.
Fitur-Fitur Baru
Fitur terbaru yang paling terlihat tentu saja penggunaan lampu full LED membuatnya tampil lebih modern, lalu ada Anti-lock Braking System atau ABS dual channel yang bisa diatur.
Diaturnya ini meliputi ABS off pada roda belakang, ini cukup berguna ketika melewati jalur off road yang mana roda belakang perlu sedikit selip untuk pengendalian yang lebih mudah.
Lagi-lagi ini bisa dikatakan kalau redamannya berbeda jauh, karakternya terasa lembut layaknya motor pacuan off road, dibekali juga dengan jarak main 200 mm.
Rancangan suspensi baru ini benar-benar bisa mengakomodir Himalayan 450 ketika diajak berkendara off road.
Karena tanpa memberi hentakan berlebih ke badan pengendara, saat di jalur on road pun tetap bisa memberikan kestabilan berkendara.
Hanya saja berat kering 181 kg memang sedikit membuat pengendara kerepotan ketika harus melewati jalur off road cukup berat, karena harus mengeluarkan tenaga lebih untuk mengendalikan motor ini.
Tapi kalau sudah jalan normal sih rasa beratnya langsung hilang, Himalayan 450 dapat dikendalikan dengan mudah sesuai dengan keinginan pengendaranya.
Posisi Berkendara Serupa
Hal yang diturunkan dari generasi sebelumnya ada pada posisi berkendara, tetap menyuguhkan posisi lengan juga pundak santai berkat setang pipanya yang tinggi juga lebar.
Jok lebar di sisi belakang tapi ramping di bagian depan, jok standarnya punya posisi yang dapat diatur menjadi 825 mm dan juga 845 mm.
Kalau masih kurang ada opsional low seat dengan pilihan tinggi 805 mm dan 825 mm.
Hanya saja posisi kaki masih terasa kurang rileks terutama di pergelangan kaki, ini karena posisi footstep hampir sejajar dengan posisi duduk pengendara.
Jadi mungkin akan terasa pegal di bagian ini ketika berkendara dalam waktu lama.
Oiya kali ini Himalayan 450 dibekali dengan tangki bensin jumbo, karena bisa menampung bahan bakar sebanyak 17 liter!
Tapi tenang meski terdengar besar tapi tepat di area paha pengendara tetap ramping.
Mesin Royal Enfield Himalayan 450
Hal yang tidak kalah baru dari motor ini adalah jantung penggeraknya, diberi nama Sherpa 450 yang merupakan mesin pertama Royal Enfield yang menggunakan pendingin cairan atau radiator.
Bisa dikatakan mesin ini jadi yang paling modern dibanding line up lainnya, selain radiator ada juga ride-by-wire.
Lalu sistem bahan bakar EFI dengan throttle body 42 mm, 6 percepatan lengkap dengan slipper clutch.
Mesin ini memiliki diameter piston 84 mm dengan panjang langkah 81,5 mm sehingga kapasitas murni mesinnya 452 cc.
Rasio kompresi dipatok di angka 11,5:1 dengan klaim tenaga maksimal 40,02 ps pada 8.000 rpm dan torsi maksimal 40 Nm pada 5.500 rpm.
Karena sudah ride by wire, ini membuat Himalayan 450 memungkinkan memiliki riding modes, sebenarnya terdapat 2 riding modes tapi dengan tambahan 2 riding modes posisi ABS belakang off.
Jadi ada riding modes ECO ABS on, ECO rear ABS off, Performance ABS on, dan Performance ABS off.
Ketika sedang dalam perjalanan santai, berboncengan, atau ketika jalur terasa licin akan lebih nikmat menggunakan ECO.
Riding mode ini membuat bukaan gas dengan katup pada throttle body sedikit delay, bukaan serta keluaran tenaga akan terasa halus meskipun gas dibuka secara mendadak.
Sensasi tenaga yang lebih menghentak dapat didapat saat menggunakan riding mode Performance, di sini tenaga mesin terasa lebih linear dengan bukaan gas.
Dengan begitu cocok untuk digunakan ketika butuh gaya berkendara lebih agresif, seperti saat ingin menaklukan tanjakan atau ingin menyalip beberapa kendaraan di depan.
Transmisi baru yang kini pakai 6 percepatan cukup membantu Himalayan 450 untuk berakselerasi.
Rasio antar gigi jadi lebih ringan sehingga terasa lebih responsif, namun untuk berkendara di jalanan jauh tetap memiliki ‘nafas’ panjang.
Proses engine brake pun terasa lebih smooth meskipun turun 2 gigi sekaligus, kerja yang cukup bagus dari slipper clutch sehingga roda belakang tidak langsung terkunci.
Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jadi pemicunya. Berkendara, touring, hingga balap sepeda motor menjadi hal yang melekat dan dilakukan sampai saat ini.
Facebook: Fariz Ibrahim
Instagram: @farizibrahim17