Rutenya Jakarta menuju Cirebon, jarak tempuhnya sekitar 250 kilometer via jalur pantai utara.
Kira-kira seperti apa rasanya, dan seberapa irit motor ini dipakai untuk touring luar kota?
Motor ini dilepas Rp 32,7 juta untuk Neo dan Rp 33,7 juta untuk Neo S, keduanya sama beda keyless dan non keyless saja.
Meski demikian, tampilannya tidak ada beda dengan tipe-tipe di atasnya.
Pembeli tipe Neo sudah mendapatkan desain terbaru dari matic 155 cc itu.
Baca juga : Masih Bingung? Ini Cara Kerja YECVT Yamaha NMax 'Turbo'
Tipe Neo juga sudah pakai lampu LED projector.
Termasuk fitur lampu depan LED dengan projector ganda yang tetap dipertahankan.
Dan ingat, seluruh lampu-lampu sudah LED yang pastinya menambah ketampanan motor.
Kemudian pilihan warna yang tersedia juga cukup banyak, Black, Red, Dull Blue, dan White.
Coba lirik tipe Turbo, maka hanya ada warna Prestige Silver dan Magma Black saja.
Tapi fitur Y-Connect pun sudah disematkan untuk tipe ini, jadi masih bisa memantau kondisi motor lewat smartphone.
Warna Yamaha NMax Neo lebih beragam.
Posisi Berkendara Nyaman
Leisure riding jadi image dari motor ini, berkendara santai dengan posisi berkendara yang nyaman.
Tak heran kalau motor ini kerap jadi andalan untuk harian atau touring jarak jauh.
Posisi pijakan kaki ada 2, pada posisi sigap area dek terhitung panjang, meski bagian tumit sepatu menyentuh cover mesin.
Kalau mau santai tinggal selonjorkan kaki ke pijakan depan, yang terasa lebih maju dari generasi sebelumnya.
Posisi berkendara nyaman.
Rasanya berada di tengah-tengah antara NMax generasi awal dan kedua, nyaman untuk postur 172 cm.
Posisi setang terasa agak rendah namun lebar, membuat lengan sangat rileks mengendalikan motor.
Jok tentu tak ada masalah, tetap lebar dan busanya empuk. Berkendara lama tak cepat pedas dibokong.
Baca juga : aRacer Siapkan ECU Yamaha NMax "Turbo", Bisa Atur Karakter YECVT!
Suspensi dan Handling Yamaha NMax Neo
Karakter suspensi empuk.
Melintasi jalur Pantai Utara menuju Cirebon, kondisi jalanan relatif mulus meski ada banyak juga tambalan.
Jalan yang dilalui dominan beton atau cor-coran, yang permukaannya cenderung bergelombang.
Di sini kinerja suspensi sangat terasa. Suspensi depan teleskopik terasa empuk.
Hentakan pada area setang cenderung minim, begitu pula pada suspensi belakang tipe ganda dengan tabung.
Yang menarik kala tak sengaja menghantam lubang, tidak ada gejala bottoming pada kedua suspensi.
Jalan Pantura dominan beton.
Setelah sampai tujuan, kami mengamati masih ada sisa jarak main pada batang suspensi.
Mengendarai motor dengan bobot 130 kg tentu lebih menyenangkan, motor lincah untuk bermanuver.
Bobot pengendara sendiri 76 kg dan membawa perangkat kamera di bagasi, sekitar 4 kg.
Dan yup, motor tetap mudah untuk dipakai selap-selip dikemacetan pagi hari Kota Bekasi yang padat.
Pun saat dipakai menyelinap diantara truk-truk yang berjalan lambat di sepanjang Pantura.
Panel meter sudah full digital.
Bertemu tikungan panjang motor masih terhitung mudah dikendalikan, meski mentul-mentul karena kondisi jalan beton.
Yang juga memuaskan juga kinerja rem depan dan belakang, yang feeling-nya empuk dan pakem.
Karena tanpa ABS (Anti-lock Braking System), ban belakang kerap mudah terkunci saat mengerem mendadak.
Performa Mesin Yamaha NMax Neo
Tidak ada fitur turbo alias YECVT (Yamaha Electric Continuous Variable Transmission) pada tipe Neo.
Maka tidak ada pula tombol Y-Shift yang bisa mengubah sudut pulley depan, dengan menekan tombol.
Mesin Blue Core 155 generasi 3.
Tipe Neo masih mengandalkan CVT konvensional dengan primary shave berisi 6 buah roller untuk mengubah rasio CVT karena gaya sentrifugal.
Tapi ingat, mesin yang disematkan adalah Blue Core 155 generasi ketiga yang sudah banyak berubah.
Dibanding mesin pada NMax sebelumnya, perbedaan ada pada tensioner rantai keteng yang kini menggunakan sistem hidrolik.
Baca juga : 5 Alasan Memilih Yamaha NMAx Neo S Ketimbang NMax "Turbo"
Dengan begitu terdapat jalur oli khusus pada crankcase menuju blok mesin dan tensioner barunya.
Ini membuatnya lebih minim maintenance dan suara mesin lebih halus karena kemampuannya menahan ketegangan rantai yang lebih konsisten.
Blok silinder dibuat lebih licin.
Liner pada blok silindernya juga mendapatkan pembaruan karena kini dinding linernya dibuat lebih kinclong seperti kaca.
Tujuannya untuk mengikat oli mesin mesin lebih baik pada dinding silinder sehingga memberi pelumasan lebih baik dan minim friksi.
Hasil akhirnya tentu saja suara mesin yang lebih halus sampai karakter tenaga yang terasa lebih responsif.
Mesin ini sendiri memiliki spesifikasi SOHC 4 katup dengan VVA, fuel injection, pendingin cairan, dan Blue Core.
Kapasitas mesin 155 cc didapat dari penggunaan diameter piston 58 mm dan panjang langkah 58,7 mm.
Akselerasi ringan.
Dengan rasio kompresi 11,6:1 mesin ini klaimnya memiliki tenaga maksimal 15,3 ps pada 8.000 rpm dan torsi maksimal 14,2 Nm di 6.500 rpm.
Yup, mesin ini sebelumnya sudah disematkan untuk Yamaha Lexi LX 155. Dan karakternya pun mirip-mirip.
Buka gas mendadak, mesin akan langsung menjerit dan terasa sigap menambah akselerasi.
Karakter mesin terasa merata alias linear, dengan VVA (Variable Valve Actuation) aktif disekitar 7.000 rpm.
Alhasil saat mendapati jalanan lurus kosong, motor bisa kami pacu hingga 122 km/jam.
Bisa dipacu hingga 122 km/jam.
Mengejar rombongan NMax Tour Boemi Nusantara yang didominasi NMax Turbo pun tidak ngos-ngosan.
Hasil akhirnya adalah konsumsi bahan bakar 41,5 km/liter untuk rute Jakarta-Cirebon.
Rekan media lain yang menggunakan NMax Neo malah bisa lebih irit lagi, mencapai 43 km/liter.
Kesimpulan
Tidak mengherankan jika Yamaha NMax memang menjadi salah satu motor favorit untuk harian dan touring.
Posisi berkendara nyaman, busa empuk, handling dan suspensi mendukung serta performa yang pas.
Baca juga : Yamaha NMax Neo Dipakai Touring Jakarta-Cirebon, Konsumsi BBM Tembus Segini
Yamaha NMax Neo tak kalah menarik.
Tipe Neo pun tidak buruk-buruk amat meski tidak ada fitur YECVT dan Y-Shift.
Teknologi terbaru pada jantung pacu 155 cc itu masih mumpuni untuk joging di Pantura yang lurus dan panjang.
Daya tarik lainnya tentu harga yang lebih hemat, namun baiknya ambil tipe Neo S jika ada dana lebih.
Dengan Smart Key System tentu akan menjamin rasa aman saat meninggalkan motor di area parkir.
Spesifikasi Yamaha NMax 2025
Neo & Neo S
Turbo, Tech Max, Ultimate
Dimensi
1.935 mm x 740 mm x 1.200 mm (PxLxT)
Sumbu Roda
1.340 mm
Jarak Terendah
135 mm
Tinggi Jok
770
Berat Isi
130 kg
133 kg (Turbo) 135 kg (Tech Max)
Kapasitas Tangki
7,1 liter
Tipe Mesin
155cc Blue Core, VVA, 4 Valve SOHC
155cc Blue Core, VVA, 4 Valve SOHC + YECVT
Diameter x Langkah
58 x 58,7 mm
Isi Silinder
155,09 cc
Rasio Kompresi
11,6 : 1
Tenaga Maksimal
15,3 PS / 8.000 rpm
Torsi Maksimal
14,2 Nm / 6.500 rpm
Volume Oli
900 ml
1 liter
Suspensi
Teleskopik & Ganda
Ban
110/70-13 & 130/70-13
Rem
Cakram kaliper 1 piston
Harga
Rp 32,700 juta (Neo)
Rp 33,700 juta (Neo S)
Rp 37,750 juta (Turbo)
Rp 43,250 juta (Turbo Tech Max)
Rp 45,250 juta (Turbo Tech Max Ultimate)