Pakai spesifikasi mesin overbore dengan klaim tenaga tinggi.
Posisi berkendara nyaman dan pengendalian lincah.
Desain mulai tergerus jaman.
Motor dengan sistem kopling manual memang memiliki sensasi tersendiri, seperti Honda CB150R Streetfire Old alias generasi pertama.
Model pertama ini kerap menjadi favorit baik digunakan secara utuh atau buat di-custom kembali.
Pasalnya Honda CB150RStreetfireOld memang memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya masih menarik untuk dilirik, salah satunya tentu saja karena harga jualnya yang kini sudah semakin terjangkau.
Wajar saja, karena memang motor ini pertama kali diperkenalkan oleh PT Astra Honda Motor (AHM) pada tahun 2012 untuk melawan gempuran dari Yamaha V-Ixion.
Kalau melihat beberapa situs jual beli online, Honda CB150R Streetfire generasi awal ini, dibanderol mulai dari Rp 7 jutaan untuk tahun tua atau tahun 2012 dan 2013.
Semakin muda tahunnya dan semakin mulus kondisinya maka akan mempengaruhi harga jual menjadi lebih tinggi.
Mesin yang punya rasio kompresi 11:1 ini diklaim memiliki tenaga maksimal 17 ps pada 10.000 rpm dan torsi maksimal 13,1 Nm di 8.000 rpm.
2. Posisi Berkendara Honda CB150R Streetfire
Salah satu ciri motor sport naked adalah memiliki posisi berkendara yang tergolong nyaman, ini juga yang disuguhkan pada CB150R Streetfire.
Karena menggunakan setang pipa yang tinggi dikombinasi dengan jok model tandem dengan tinggi 790 mm untuk pengendara.
Tentu ini cukup bersahabat untuk postur badan 170 cm karena masih bisa menapak dengan sempurna.
Posisi footstep juga tergolong santai karena letaknya lebih maju dari posisi duduk pengendara, ini membuat kaki tidak terlalu menekuk sehingga mengurangi rasa pegal selama berkendara.
3. Pengendalian Lincah
Berat kosong yang hanya 129 kg dan dengan roda 17 inci yang tidak terlalu lebar, membuat pengendalian motor terasa lincah karena menggunakan ban 80/90-17 depan dan 100/80-17 belakang.
Untuk menghentikan lajunya, Honda CB150R Streetfire sudah menggunakan cakram yang diapit kaliper 2 piston di depan dan kaliper 1 piston di belakang sehingga tidak ada masalah untuk stopping power motor ini.
Karakter suspensi teleskopik depannya cukup lembut dan memiliki travel panjang, sehingga terasa nyaman ketika melewati jalan tidak rata karena dapat diserap dengan baik.
Kalau yang belakang pakai monoshock dengan sistem pro-link, karakternya terasa lebih stiff, positifnya lebih stabil ketika membawa beban berat dan ketika melahap tikungan.
Kelemahan Honda CB150R Streetfire Old
1. Tahun Produksi Tua
Berikutnya membahas kekurangan dari Honda CB150R Streetfire, yang pertama tentu saja usia unit yang sudah tidak lagi muda.
Seperti seluruh lampu penerangannya yang masih menggunakan bohlam halogen, spidometer yang masih andalkan tampilan analog dan digital.
Bahkan tutup tangki bensinnya masih pakai model menonjol seperti Honda Tiger, padahal tutup tangki model ini cukup riskan untuk kemasukan air.
3. Tampilan Kuno
Jika membandingkan dengan motor produksi terbaru tentu saja desain CB150R Streetfire generasi awal ini jadi terasa kuno atau kurang modern.
Seperti masih minimnya lekukan agresif meskipun masih terasa sedikit sporty, area kaki-kaki juga terkesan kecil kalau dibandingkan dengan motor sport 150 cc saat ini yang punya spesifikasi kaki-kaki lebih gambot.
Kesimpulan
Secara spesifikasi mesin, untuk penyuka touring atau performa mesin dengan nafas panjang, motor ini layak jadi pilihan.
Mesin yang dipakai DOHC over bore, turunan dari Honda CBR150R injeksi pertama atau kerap disebut CBR Sempak.
Namun untuk harian, performa akselerasi awal kurang nendang, itulah kenapa Honda akhirnya merubah spesifikasi mesinnya menjadi square pada generasi setelahnya.
Meski demikian, motor ini tetap bisa jadi opsi untuk yang mengincar motor sport murah dan jadi andalan sehari-hari.
Ingat, jangan lupa siapkan juga dana untuk perawatan pertama ketika sudah menebus unit incaran ya!
Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jadi pemicunya. Berkendara, touring, hingga balap sepeda motor menjadi hal yang melekat dan dilakukan sampai saat ini.
Facebook: Fariz Ibrahim
Instagram: @farizibrahim17