Lantas apa saja suguhan fitur, performa, sampai impresi berkendara dari motor listrik satu ini? Mari kita bahas.
Desain Futuristik Zeeho AE8
Pasti banyak yang setuju kalau Zeeho AE8 ini memiliki desain cukup unik, bahkan bisa dibilang futuristik sehingga membuatnya tampil sangat berbeda ketika digunakan di jalan.
Dimulai dari bodi depannya yang memiliki desain melandai ke arah belakang namun memiliki garis potongan bodi cukup besar di tengah, seolah ingin memberi kesan terpisah antara bodi sisi atas dan bawah.
Reflektor lampu utamanya berada di tengah yang ditemani oleh DRL dan juga sein cukup besar sehingga membuatnya cukup ikonik terutama saat dikendarai di malam hari.
Uniknya reflektor lampu dekat dan jauh berada di tempat terpisah, lampu dekat berada di bodi atas yang menyatu dengan DRL, sedangkan reflektor lampu jauh justru terlihat ngumpet di bodi bawah.
Meski begitu pancaran cahayanya perlu diacungi jempol, karena punya sorot lumayan tebal dan juga lebar sehingga sangat membantu pengendaranya di jalur minim cahaya.
Masih di depan, bentuk sepatbornya turut memberi kesan futuristik dengan tampilan seperti kendaraan masa depan di film-film.
Ini karena sisi sampingnya cukup panjang hingga menutupi cakram juga bottom shock, namun tetap ada coakan untuk menampilkan kaliper Brembo 2 pistonnya.
Di sisi tengah terlihat ruang kaki yang sangat lega, jarak antar bodi tengah juga terbilang luas sehingga bisa dengan mudah membawa barang bawaan seperti kardus ataupun helm.
Desain belakang motor ini lagi-lagi agak nyeleneh, karena memiliki bentuk unik seperti lampu sein yang seperti sabit, lebih lebar dari bodi utama dengan sisi tengah berlubang.
Untuk lampu rem model strip justru agak mengumpat di bawah jok pembonceng, karena bodinya pendek maka untuk menahan kotoran dari roda Zeeho AE8 menggunakan mud guard yang terpasang di swing arm aluminiumnya.
Fitur & Teknologi Modern
Fitur pertama yang bisa dilihat dari motor ini adalah penggunaan LED di seluruh sistem perlampuannya.
Membuat pancaran sinar cukup terang meski dimensinya kecil, tidak lupa penggunaan dayanya juga lebih efisien.
Kesan modern kembali ditemukan ketika ingin menyalakan maupun menjalankan motor listrik ini.
Karena bukan lagi pakai kunci, bukan juga keyless melainkan pakai sistem NFC dengan menempelkan kartu pada sisi belakang cover setangnya.
Setelah itu akan terdengar suara sambutan yang menandakan kunci setang telah terbuka dan kelistrikan hidup, namun demi faktor keamanan justru motor ini jadi cukup posesif.
Seperti akan menghitung mundur selama 3 detik jika pengendara tidak terdeteksi duduk di jok, jika dibiarkan maka kelistrikan akan mati dan kunci setang aktif setelah 3 detik.
Spidometernya sudah full digital dengan negative display sehingga tampilan informasi lebih mudah dipantau saat kondisi gelap maupun cerah.
Kecerahan layarnya sendiri bisa diatur dengan beberapa tingkat, jadi bisa diset sesuai kebutuhan.
Isi informasi pada layarnya ada odometer, tripmeter speed meter, Wh/km, jam, suhu udara sekitar, power modes, cruise control, dan kapasitas baterai dalam tampilan bar serta persen.
Kemudian di sisi kanan kiri layarnya terdapat rentetan lampu indikator seperti sein, lampu utama, indikator ready, high beam, auto light.
Lalu indikator kerusakan, indikator pengisian daya, overheat pada mesin listrik, dan overheat pada baterai.
Saklar kanan berisikan tombol hazard, engine cut off, dan tombol lampu karena memang motor ini belum mengadopsi sistem AHO.
Kalau di sebelah kiri terdapat tombol pembuka high beam, pass beam, pembuka jok, cruise control, power modes, adjust dan set untuk spidometer, sein, dan klakson.
Kalau melihat baik saklar kanan maupun saklar kirinya, desain yang diusung Zeeho AE8 cukup mirip dengan saklar motor-motor dari BMW, desainnya cukup premium dan empuk saat ditekan.
Lampu seinnya sendiri memiliki fitur self canceling, dengan begitu sein akan otomatis mati ketika pengendaranya lupa, sehingga tidak membuat pengendara sekitar kebingungan.
Saat mematikan Zeeho AE8, terdapat fitur follow me home seperti pada mobil mewah.
Jadi seluruh lampu akan nyala selama beberapa detik sesaat setelah kontak dimatikan, sehingga pengendara bisa masuk ke rumah dalam kondisi terang.
Akomodasi Zeeho AE8 Minim
Bicara ruang penyimpanan untuk sepeda motor listrik umumnya memang tidak terlalu banyak, karena akan digunakan untuk menyimpan baterai yang membutuhkan ruang cukup besar.
Di Zeeho AE8 ini ruang penyimpanan pertama ada pada laci depan yang dilengkapi penutup, ruangnya juga cukup dalam sehingga bisa menyimpan smartphone dengan mudah.
Yang asyik Zeeho gak tanggung-tanggung soal fitur karena menyuguhkan power outlet dengan 2 model colokan sekaligus, model colokan type-A dan juga Type-C.
Kalau hanya sekadar ingin menggantung barang bawaan, bisa memanfaatkan gantungan barang di tengah yang cukup solid.
Dilengkapi dengan per pembalik sehingga saat tidak digunakan bisa langsung terlipat dan rata bodi.
Posisi baterai Zeeho AE8 berada di bawah jok, tapi untungnya masih tersisa ruang yang bisa dimanfaatkan untuk membawa barang bawaan.
Termasuk membawa charger yang dilengkapi dengan hardcase, yang sangat menyita ruang bagasi.
Sayangnya memang tidak sampai bisa memuat helm, tapi ruangnya yang dalam bisa menyimpan benda tinggi lebih mudah.
Oiya selain dibekali baterai utama, Zeeho AE8 masih dilengkapi dengan baterai atau aki 12,5 volt seperti motor pada umumnya.
Ini untuk menyalakan kelistrikan sedangkan jika dayanya lemah maka menyedot daya dari baterai utamanya.
Posisi Berkendara Dan Handling
Postur 170 cm sama sekali tidak menemui masalah berarti ketika duduk di Zeeho AE8, karena tinggi joknya hanya 765 mm sehingga bisa menapakan kaki dengan sempurna.
Hanya saja desain joknya memang cenderung flat, untungnya kulit jok dan busa joknya punya karakter yang masih cenderung kenyal atau empuk.
Posisi kaki pengendara lagi-lagi diberi keleluasaan dalam mengatur posisi, karena deknya cukup lebar dan lumayan bisa meluruskan kaki selama berkendara.
Yang cukup disayangkan justru posisi setangnya, terasa sedikit kurang tinggi dan kurang dekat ke arah pengendara.
Sehingga posisi pundak juga lengan belum masuk di kategori yang benar-benar nyaman.
Apalagi saat memegang handgripnya terasa kurang tebal dan kurang empuk, telapak tangan jadi terasa mudah pegal atau sakit, rasanya wajib diganti bagi yang membeli Zeeho AE8.
Kalau bicara handling dari motor ini sebenarnya termasuk lincah dan mudah dikendalikan, rasanya tidak perlu banyak adaptasi ketika baru mengendarai motor listrik ini.
Penggunaan rem tipe cakram di kedua rodanya sangat membantu untuk menghentikan laju, rasanya cukup empuk ketika ditekan dan bisa menghentikan laju dengan cukup baik.
Suspensi belakang pakai dua buah peredam kejut dengan setelan kekerasan per yang bisa disesuaikan.
Sayangnya karakter damping dari suspensi ini cenderung stiff sehingga terasa kurang nyaman ketika diajak melewati jalur tidak rata.
Kalau untuk suspensi depan redamannya terasa cukup, tapi jarak main yang disuguhkan suspensi ini kurang panjang.
Sehingga kerap terasa bottoming atau mentok ketika menghajar lubang jalan dengan keras.
Andai saja suspensi depan punya jarak main lebih panjang dan karakter damping suspensi belakang lebih lembut pasti Zeeho AE8 ini akan lebih nyaman.
Baterai dan Jarak Tempuh Zeeho AE8
Sumber daya utama Zeeho AE8 menggunakan 2 buah baterai Farasis lithium NCM yang masing-masing memiliki kapasitas 69V 32Ah.
Baterainya sendiri punya case yang cukup solid berbahan aluminium, saat ditimbang bobotnya cukup berat karena 1 baterai punya berat kurang lebih 12,5 kg.
Zeeho memberikan garansi baterai juga dinamo hingga 2 tahun, siklus pengecasan baterainya bisa mencapai 12 ribu hingga akhirnya terjadi penurunan performa.
Spesifikasi Baterai Zeeho AE8
Tipe baterai
Farasis lithium NCM
Kapasitas baterai
69V 32Ah
Garansi baterai
2 tahun
Siklus pengisian
12.000 pengisian
Klaimnya sekali penuh baterai AE8 ini bisa menempuh jarak maksimal 120-190 km, namun tentu saja kurang lengkap kalau kita tidak mencoba langsung.
Pengujian dilakukan dengan melewati jalur cukup beragam dan menggunakan kombinasi power modes sehingga hasilnya akan lebih variatif.
Setelah beberapa kali pengujian hasilnya Zeeho AE8 ini memiliki jarak tempuh di kisaran angka 95-110 km.
Angka tersebut mungkin akan lebih irit jika pakai power modes ECO dengan kecepatan konstan dan dominasi jalanan datar.
Untuk mengisi dayanya memakan waktu 5-6 jam kalau dari kondisi 0% dan itu sudah kami uji, memang berada di jangka waktu 5 jam-an untuk mengisi kedua baterai dari kondisi habis total.
Diukur menggunakan alat watt meter, daya tertinggi yang dibutuhkan chargernya mencapai 954,6 watt dengan total daya yang dikeluarkan sebanyak 4,666 kWh.
Untuk 1 kWh kita ambil tengah pakai tarif Rp 1.450/kWh, dengan total daya 4,666 kWH itu berarti biaya yang digunakan selama 5-6 jam adalah Rp 6.765.
Yang mana dengan biaya sekian bisa membawa pengendaranya melaju 95-110 km. Irit banget!
Tabel Pengujian
Watt terendah
5,9 watt
Watt tertinggi
954,6 watt
Lama pengisian daya
5-6 jam
Total daya yang dikeluarkan
4,666 kWh
Total biaya pengecasan
Rp 6.765 (Rp 1.450/KWh)
Performa & Akselerasi
Zeeho AE8 menggunakan mesin listrik model mid drive dengan nama Central Permanent Magnet Synchronous Motor.
Klaim tenaga maksimalnya mencapai 12,5 kW dan rata-rata tenaganya ada di 5 kW, sedangkan torsi maksimal di angka 218 Nm dan rata-rata torsinya 11,1 Nm.
Tenaga dari mesin terlebih dulu menggerakan final gear atau rasio yang terendam oli, sama seperti rasio pada motor matic.
Setelah dari rasio baru meneruskan tenaganya ke roda belakang melalui pulley dan juga belt.
Karena mesin listriknya ini memiliki performa cukup tinggi, maka Zeeho menyematkan radiator untuk mendinginkan control unit dan juga dinamonya.
Radiator ini terletak tepat di belakang roda depan sama seperti Yamaha XMax.
Untuk mengontrol tenaganya, motor listrik ini dibekali dengan power modes dimulai dari ECO, Street, dan juga Sport.
Di mode ECO ini tentu saja karakter motor jadi terasa sangat delay, cocok untuk berkendara santai, kecepatan tertinggi pun hanya bisa mencapai 60 km/jam.
Kalau mau lebih responsif bisa langsung cicipi mode Sport, disini bukaan gas terasa masih ada delay namun sudah lebih responsif dibanding ECO sehingga cocok untuk yang ingin sat-set.
Kecepatan tertinggi yang bisa diraih juga cukup tinggi mencapai 80 km/jam, jadi rasanya mode ini cocok digunakan ketika berkendara di jalur perkotaan besar.
Sensasi yang lebih responsif dan bertenaga disuguhkan dari mode Sport, tiap bukaan gas dijamin bikin badan terasa ditarik!
Pastikan pengendara sigap ketika menggunakan mode Sport, karena jambakannya cukup mengejutkan di tiap bukaan gasnya, kecepatan tertinggi yang bisa diraih berada di angka 98 km/jam.
Masih kurang? Tenang karena Zeeho AE8 dilengkapi dengan electric boost yang bisa menambah top speed menjadi 112 km/jam.
Caranya dengan menekan sekali tombol mode naik setelah melewati kecepatan 80 km/jam maka dapat aktif selama beberapa detik.
Hasil uji akselerasinya juga cukup cepat karena kecepatan 0-60 km/jam ditempuh dalam waktu 3,67 detik, untuk jarak 0-201 meter dicapai dalam waktu 10,64 detik @100,1 km/jam.
Data Akselerasi Zeeho AE8
0-60 km/jam
3,67 detik
0-80 km/jam
6,04 detik
0-100 km/jam
10,14 detik
0-100 meter
6,81 detik @85,3 km/jam
0-201 meter
10,64 detik @100,1 km/jam
0-402 meter
17,64 detik @104,5 km/jam
Top speed spidometer
112 km/jam
Top speed Racebox
105,4 km/jam
Asiknya AE8 ini tenaganya tidak terputus ketika switch rem aktif, artinya pengendara bisa menyeimbangkan motor saat merayap di kemacetan dengan memainkan rem sambil mengontrol gas.
Selain itu ada juga walk mode yang mana cukup berguna digunakan saat memarkirkan Zeeho AE8.
Caranya dengan tekan dan tahan tombol Mode+ untuk maju yang punya kecepatan maksimal 5 km/jam.
Kalau mau mundur cukup tekan dan tahan tombol Mode- maka akan mundur dengan perlahan, kecepatan maksimalnya 3 km/jam.
Kesimpulan
Dengan harga yang Rp 60 jutaan, jelas motor listrik ini bukanlah untuk orang-orang FOMO yang hanya ingin punya motor listrik.
Memiliki spesifikasi mumpuni, Zeeho AE8 bisa jadi pilihan motor listrik harian yang benar-benar cocok untuk aktifitas harian.
Kecepatan yang cukup tinggi, akselerasi yang sigap serta jarka tempuh yang dimilikinya sudah terasa pas.
Dan kalau boleh dibilang, motor ini layak menjadi lawan dari Yamaha E01, yang sayangnya belum ada info kapan akan dijual.
Jadi bukan tak mungkin mereka yang sudah mencoba Yamaha E01 dan menunggu terlalu lama, bisa lari ke Zeeho AE8 ini.