Mobil yang konsumsi bahan bakarnya irit tentu jadi impian banyak orang. Paling tidak bisa meringankan pertimbangan pengeluaran pembelian bahan bakar minyak (BBM) saat hendak menggunakan mobil untuk bepergian.
Untuk menjawab itu sejumlah pabrikan telah menyediakan mesin mobil yang irit bensin. Salah satunya segmen Low Cost Green Car (LCGC) yang khusus dikembangkan di Indonesia. Kriteria mobil yang bisa masuk segmen tersebut adalah konsumsi bahan bakarnya minimal 20 km/liter.
Baca Juga: Toyota Rush GR Sport Pakai Fitur Idling Stop yang Mirip Honda Vario Biar Makin Hemat Bensin
Tapi untuk mengejar irit bensin ternyata tidak melulu berkutat pada penyesuaian jeroan mesin. Inovasinya lebih canggih lagi dalam bentuk fitur-fitur penghemat BBM yang bisa ditemui di sejumlah model mobil.
Meskipun tidak secara signifikan menghemat konsumsi BBM, keberadaannya penting agar pengemudi bisa senantiasa menerapkan eco driving. Nah berikut ini penjelasan fitur tersebut, salah satunya ada di mobil Anda nggak?
Fitur pertama yang tak asing bagi pengemudi adalah adanya Eco Mode atau pilihan mode berkendara yang irit bensin. Fungsinya bisa dihidup atau matikan sesuai kebutuhan. Beberapa mobil keluaran terbaru memiliki fitur tersebut seperti Toyota Kijang Innova, Wuling Almaz, dan lainnya.
Mekanisme Eco Mode akan mengubah timing perpindahan gigi pada putaran mesin rendah. Sehingga memungkinkan laju mobil bisa cruising lancar tanpa tertahan putaran mesin. Hasilnya konsumsi BBM bisa lebih hemat.
"Eco Mode itu perpindahan giginya secara otomatis dilakukan di bawah 2.500 rpm. Sport Mode bisa 3.000 rpm ke atas untuk mengejar tenaga," terang Product Planing PT SGMW Motor Indonesia, Danang Wiratmoko.
Selain menyesuaikan putaran mesin, Eco Mode di beberapa mobil juga bisa mengganti karakter bantingan suspensi serta feeling lingkar kemudinya yang cenderung lebih ringan.
Belum banyak yang tahu kalau fitur cruise control juga bisa meningkatkan efisiensi BBM mobil. KIA, dalam keterangan resminya menjelaskan cruise control bisa membantu memangkas konsumsi BBM apabila di jalan yang mendatar dan bebas hambatan. Tidak direkomendasikan gunakan cruise control di perbukitan.
Cruise control bisa mengurangi konsumsi BBM 7 sampai 14 persen karena laju mobil yang konstan. Berdasarkan riset Natural Resources Canada, mobil yang kecepatannya fluktuatif di jalan bebas hambatan yang selalu berubah-ubah di 75 sampai 85 km/jam cenderung menghabiskan lebih banyak 20 persen bahan bakar.
Selain bisa menghemat bensin cruise control juga menjanjikan benefit mengurangi rasa lelah pengemudi selam berkendara jarak jauh. Pada saat yang sama sambil mempertahankan efisiensi bahan bakar dengan menghilangkan akselerasi dan deselerasi yang tidak perlu.
Baca Juga: Jangan Salah! Ini Arti Huruf 'E' Pada Indikator Bensin, Pemilik Daihatsu Terios Harus Tahu
Sadar atau tidak keberadaan Eco Indicator di mobil-mobil terbaru juga bisa menghemat konsumsi BBM. Karena fungsinya bisa memandu gaya berkendara pengemudinya mampu mengefisiensikan bahan bakar.
Laman resmi Toyota menjelaskan kerja Eco Indicator secara mandiri bisa mendeteksi pengemudi saat berakselerasi menginjak pedal gas dan perpindahan gigi. Misalnya akselerasinya lembut dan putaran mesin selalu bertahan rendah maka sistem akan membacanya sebagai gaya mengemudi hemat bensin. Lebih lanjut akan nyala indikator Eco yang menandakan hal tersebut.
Sehingga harapannya pengemudi tetap bisa menerapkan gaya berkendara yang sama sambil mempertahankan lampu indkator tetap menyala.
Sebaliknya jika kaki menginjak pedal gas terlalu dalam lajunya cenderung cepat di putaran mesin tinggi, Eco Indicator tidak akan menyala karena mendeteksi gaya mengemudi yang boros BBM.
Fitur lain yang bisa mencegah bahan bakar terbuang percuma adalah Idling Stop System atau Auto Start Stop. Sayangnya fitur ini hanya ditemukan di beberapa varian tinggi atau mobil mewah seperti Toyota Alphard. Tapi yang terbaru, Toyota Rush GR Sport sudah memilikinya.
Cara kerjanya serupa fitur idling stop yang ada di motor matic. Mesin bisa mati sendiri dalam kondisi idling alias mesin nyala tanpa melaju misalnya di kemacetan, kemudian bisa dihidupkan secara otomatis dengan menginjak pedal gas kembali.
"Mesin akan mati saat idling untuk efisiensi bahan bakar. Untuk tipe matic posisi di D, keadaan berhenti, injak rem agak dalam dan mesin akan mati. Ketika pedal rem dilepas atau pedal gas diinjak mesin akan starter kembali," terang Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota-Astra Motor (TAM) Didi Ahadi kepada Autofun Indonesia.
Sementara untuk model manual posisikan transmisi di N dalam keadaan berhenti lalu pedal kopling dilepas mesin akan mati. Ketika pedal kopling diinjak atau gas ditekan mesin akan hidup kembali.
Baca Juga: Sejarah Fitur Keselamatan Modern di Mobil, Penemuannya Dipelopori Volvo
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Kia SONET DYNAMIC 1.5
12.742 km
2 tahun
Java East
2021 Toyota KIJANG INNOVA V 2.0
10.962 km
2,5 tahun
Jakarta
2022 Toyota RUSH S GR SPORT 1.5
14.366 km
1,5 tahun
Jakarta
2022 Toyota AVANZA VELOZ Q TSS 1.5
15.640 km
1,5 tahun
Banten
2021 Toyota VELOZ Q 1.5
16.755 km
2 tahun
Banten