5 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Merawat Mobil Turbo Biar Mesin Gak Gampang Jebol
Prasetyo · 5 Mei, 2021 14:00
0
0
Populasi mobil turbo di Indonesia dipastikan bakal semakin meningkat tajam. Pasalnya, Toyota dan Daiahtsu baru saja merilis si kembar Raize-Rocky yang sama-sama menggunakan mesin berteknologi turbo.
Penggunaan turbocharger pada mobil, kini memang sudah sedikit bergeser tujuannya. Karena mobil turbo bukan lagi dibangun agar memiliki kemampuan tenaga jauh lebih tinggi dan memberikan sensasi sporty yang lebih. Namun perangkat turbo juga dalam rangka mengejar efisiensi pemakaian bahan bakar.
Karena itulah, mesin turbo modern acap kali dikombinasikan dengan mesin bensin atau diesel berkubikasi kecil. Contohnya ada pada Toyota Raize dan Daihatsu Rocky yang memakai mesin 1.0L turbo. Dengan kubikasi sekecil itu, mobil tersebut mampu menghasilkan tenaga setara mesin 1.200 cc non turbo. Tentunya ini berimbas pula pada efisiensi bahan bakar akibat pengemudi tak membutuhkan tekanan pedal gas yang berlebihan saat berakselerasi.
Tapi perlu diingat, perlakuan terhadap mobil berteknologi force induction ini sedikit berbeda dengan mobil non turbo (Naturally Aspirated atau N/A). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk merawat mobil turbo agar kondisi mesinnya tetap prima.
1. Perhatikan Saat Hendak Menyalakan dan Mematikan Mesin
Hal paling mudah untuk merawat mobil turbo adalah memperhatikan saat hendak mulai berkendara. Sebaiknya hindari langsung menggunakan mobil turbo saat suhu mesin masih di bawah normal. Pastikan dulu suhu mesin sudah optimal agar sistem turbo juga bisa bekerja optimal. Caranya bisa dengan memanaskan mesin terlebih dulu beberapa saat, serta mengendarai mobil secara perlahan terlebih dulu.
Yang harus diperhatikan berikutnya adalah ketika hendak mematikan mesin mobil turbo. Jangan matikan mesin secara tiba-tiba untuk memperawet kerja komponen turbo. Tunggulah beberapa saat sekitar 1-2 menit hingga RPM turbin menurun baru boleh matikan mesin mobil. Ini karena mesin turbo membutuhkan waktu untuk proses pendinginan sebelum mesin dinonaktifkan.
2. Isi dengan Bahan Bakar Berkualitas
Mobil turbo juga membutuhkan asupan bahan bakar yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Biasanya produsen mobil tersebut akan menginformasikan bahan bakar dengan angka cetane (Cn) atau oktan berapa yang bisa dikonsumsi oleh kendaraan tersebut.
Umumnya mobil dengan mesin turbo memiliki kompresi yang cukup tinggi. Untuk mobil turbo bermesin bensin, seringkali direkomendasikan memakai bahan bakar dengan oktan minimal 92 misalnya Pertamax dari Pertamina. Sementara untuk mobil diesel turbo sebaiknya diisi bahan bakar dengan cetane number minimal 53 seperti Pertamina Dex.
Penggunaan bahan bakar berkualitas juga akan membuat proses pembakaran di ruang mesin lebih sempurna sehingga tidak menghasilkan gas buang yang dapat menempel di turbin. Gas buang yang menempel pada turbin dapat menyebabkan kipas turbin turbo yang memompa udara ke ruang bakar menjadi terhambat.
Selain kualitas bahan bakar, oli untuk mobil turbo juga patut diperhatikan. Pastikan menggunakan pelumas untuk mesin yang sudah sesuai dengan saran dari pabrikan mobil. Oli untuk mesin turbo biasanya lebih cair serta memiliki kemampuan mendinginkan dan melumasi mesin lebih baik.
Kemudian jangan sampai telat juga untuk melakukan penggantian oli mesin. Pastikan interval gati oli mesin tidak lebih dari 10.000 km atau 6 bulan, boleh juga penggantian dilakukan lebih cepat. Ini agar menjaga komponen di mesin terus mendapat pelumas yang berkualitas.
4. Rutin Ganti atau Bersihkan Filter Udara
Penggunaan turbo pada mesin kendaraan satu diantaranya untuk membuat pasokan udara ke ruang mesin jadi lebih berlimpah demi membantu proses terjadinya pembakaran. Pada saat turbo bekerja, komponen ini bukan hanya menyedot udara dari mesin, namun juga dari luar mesin.
Pada kondisi tersebut, filter udara sangat berperan untuk menyaring supaya udara yang bebas kotoran dan partikel debu saja yang bisa masuk ke ruang mesin. Oleh sebab itu, pastikan filter udara selalu bersih dan tidak terjadi penumpukan kotoran atau debu.
Setiap Anda membeli mobil, maka sebelum menggunakannya sehari-hari, sejatinya baca terlebih dahulu buku manual petunjuk pemakaian kendaraan tersebut. Buku ini berisi informasi penting seperti garansi, keselamatan kendaraan, instruksi instalasi, identifikasi masalah, instruksi pengaturan, spesifikasi produk serta instruksi perawatan dan pemecahan masalah.
Dengan adanya buku ini, Anda bisa mengetahui semua terkait mobil tersebut. Misalnya seperti apa spesifikasi bahan bakar yang direkomendasikan untuk kendaraan itu. Kemudian juga tahu spesifikasi oli mesin serta takaran olinya. Lalu spesifikasi ban dan tekanan angin ban, sampai cara perawatan yang wajib Anda lakukan selama memiliki kendaraan itu.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.