3 Fakta Penting Sasis Bus 'Balap' DongFeng, Pernah Jadi Andalan Sumber Kencono

Siapa yang tidak kenal perusahaan bus Sumber Kencono, sebuah Perusahaan Otobus (PO) yang sudah tersohor di Pulau Jawa.

Ya, perusahaan yang bermarkas di Krian, Sidoarjo ini terkenal akan para sopir dan kendaraannya yang melaju dengan kecepatan barbar namun ketepatan waktu tiba di tujuan.

Perlu diketahui, Sumber Kencono merupakan cikal bakal lahirnya PO Sumber Group yang garasi utamanya ada di Jalan Bypass Kriyan, Sidoarjo, Jawa Timur.

Sumber Kencono sendiri sudah ada sejak 1981 didirikan oleh Setyaki Sasongko yang merupakan pengusaha transportasi kawakan.

Awalnya Sasongko menjalakan perusahaan dengan enam unit bus trayek Surabaya-Yogyakarta.

Meski masuk pada kelas bus ekonomi, namun keberadaan Sumber Kencono begitu diminati karena tersohor akan ketepatan tiba di tujuan.

Baca Juga: Volvo Indonesia Luncurkan Bus B11R dan B8R Euro 5 Rakitan Dalam Negeri

Sudah ada sejak 1980-an

Sumber Kencono sendiri berasal dari kata berbahasa Jawa yang artinya "Sumber Emas".

Dan memang, bus-bus milik Sasongko menjadi ladang emas yang terus berkembang pesat dan menguasai trayek di Jawa Tengah - Jawa Timur.

Demi menjaga kualitas ketepatan waktunya, PO Bus Sumber Kencono dulu pernah mencoba kemampuan sasis bermerek Dongfeng asal China.

Bus ini menjadi yang paling diingat di jalur Surabaya-Jogja  karena dikenal sebagai pelari.

Tahun 2008 sampai 2011 menjadi masa kejayaan Sumber Kencono, tetapi julukan kencang sekaligus ugal-ugalan melekat, bahkan bus ini kerap disebut "Sumber Bencono" lantaran seringnya terlibat kecelakaan di jalan raya.

Hingga akhirnya pihak perusahaan mengganti nama jadi Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu serta memicu munculnya beberapa nama bus baru lain seperti Golden Star dan SR Express karena kerap mengalami kecelakaan. 

Sempat jadi Raja Pantura

Sumber Kencono (SK) merupakan perusahaan otobus yang dibenci sekaligus dicintai oleh masyarakat di rute trayeknya.

Dibenci karena perilakunya sering ugal-ugalan di jalan dan memacu busnya terlalu kencang.

Namun SK juga dicintai karena bus ini cepat, tepat waktu, dan tarifnya terjangkau untuk semua golongan, sehingga sangat bisa diandalkan bagi para penumpangnya untuk mengejar waktu.

Satu dari beberapa hal yang memicu SK jadi pelari Pantura adalah penggunaan sasis dan mesin dari Dongfeng Motor.

Kiprah DongFeng tetap melekat sebagai bagian dari sejarah PO Bus Sumber Kencono karena performa mesin yang dihasilkan sanggup di atas merek Jepang atau Eropa.

Produk bus bermesin depan (front engine) ini mulai dikenalkan pada tahun 2008, melalui PT Indo Dongfeng Motor dengan panjang 12 meter. 

Pada 2008 Sumber Group mengambil banyak sekali produk sasis Dongfeng EQ6120KSD yang digunakan untuk bus kelas ekonomi trayek Surabaya-Jogja dan Surabaya-Semarang via Madiun.

Kabarnya untuk kelas big bus front engine, hanya SK saja yang menggunakannya. 

Seperti apa sih sosok DongFeng yang dikenal sebagai 'bus balap' itu? Berikut ini ulasannya.

Baca Juga: PO Gunung Harta Tambah Satu Bus Double Decker Bersasis Volvo B11R, Ramaikan Line Malang-Jakarta PP

1. Ciri Khas Bus Dongfeng Milik Sumber Kencono

Bus bermesin depan yang terkenal kuat

Pada saat itu, Dongfeng terbilang baru sebagai pemain di sasis bus besar (big bus) yang menggunakan front engine.

Sebenarnya selain punya sasis big bus, Dongfeng kala itu juga mengenalkan sasis medium bus dengan nama Dongfeng EQ6841KR, namun chasis big bus ternyata lebih laris daripada chasis medium busnya.

Bus yang memakai sasis Dongfeng seperti digunakan oleh SK mudah dikenali dari kaki-kakinya yang menggunakan baut 10.

Selain itu ukuran bus yang menggunakan sasis asal Negeri Tirai Bambu ini juga punya panjang bodi sekitar 12 meter.

Lantas saat kita masuk ke dalam kabin, bakal melihat besarnya ukuran engine bay di samping sopir.

Saking besarnya engine bay ini sering disebut juga dengan peti mati berjalan karena bentuknya seperti peti mati di film barat. 

Karena engine bay yang terlalu besar, maka untuk kursi penumpang baris paling depan sisi kiri hanya ada satu.

Suara mesinnya juga khas, karena lebih keras dibanding mesin Hino AK yang juga mereka pakai.

Suaranya makin bising ketika knalpotnya sudah dibobok, sehingga dari jauh juga sudah terdengar. 

2. Performa Bus DongFeng Paling Gahar Pada Eranya

Engine bay besar ada di tengah kabin bagian depan

Armada dongfeng ini sangat fantastis, mesinnya sangat powerful dan memiliki top speed di atas rata-rata bus pada saat itu, sehingga bisa dibilang PO Sumber Kencono menjadi armada paling kencang. 

Chasis dongfeng EQ6120KSD menggunakan mesin diesel bermerek Yuchai YC6G270-20.

Konfigurasinya 6 silinder inline 7.800 cc dan sudah dilengkapi dengan turbocharger keluaran Honeywell+ intercooler.

Lawan yang bisa melampaui kemampuannya hanyalah brand premium Eropa seperti Scania. 

Tenaga maksimal mesin Tiongkok ini diklaim mencapai 270 PS  pada 2.500 rpm atau 55 PS lebih besar dibanding Hino AK215 yang jadi armada mayoritas di bus-bus lain saat itu.

Hal yang istimewa dari mesin ini adalah torsi raksasanya yang mencapai 1.080 Nm mulai dari 1.500 rpm.

Lagi-lagi, torsi ini bahkan masih jauh lebih besar jika dibanding Hino RK 260 sekalipun yang hanya bertorsi 750 Nm namun pada masanya sudah dianggap cukup jumawa. 

Tak heran bila bus ini mudah dipacu hingga 145 km/jam, dimana jadi suatu rekor kecepatan tak tertulis yang cukup fantastis untuk saat itu bahkan hingga sekarang.

Konon, bus-bus keluaran Hino di masa tersebut 'hanya' kuat maksimal 140 km/jam. 

3. Kinerja Rem Paling Menyedihkan

Kemampuan pengereman tidak bis amengimbangi kinerja mesin

Walau punya tenaga dan torsi di atas rata-rata, pada kenyataannya rem yang dimiliki bus Dongfeng kinerjanya payah, serta tidak bisa mengimbangi performa mesin yang luar biasa.

Apalagi bus kerap dipacu dalam kecepatan tinggi, untuk kejar waktu.

Kelemahan ini makin terlihat saat musim hujan, dimana bus sering mengalami selip atau rem ngeloss yang pada akhirnya memicu kecelakaan di jalan. 

Sebetulnya Chasis Dongfeng sudah mengaplikasikan rem full air brake dan ukuran teromol yang lebih besar dibanding Hino.

Hanya saja material non asbestos untuk kampas rem DongFeng dikenal kurang pakem ketika musim hujan.

Menurut diskusi di grup Facebook Sejarah Transportasi, material asbestos pada komponen rem tersebut jadi kurang optimal saat terkena banyak air. 

Penyebab lainnya karena rancangan chasis yang terlalu rigid dan juga per terlalu keras, yang ternyata juga berpengaruh ke daya cengkeram ban ke aspal.

Sopir kerap kesulitan mengendalikan bus akibat power dan torsi mesin yang berlebih

Supaya handling sisi belakang tidak makin liar, para crew bus pernah juga menambahkan sejumlah karung berisi pasir di bagian bagasi belakang untuk beban tambahan. 

Pihak mekanik bus Sumber Kencono sebenarnya sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasi masalah ini, mulai dari penambahan retarder, serta mencoba penggantian tromol rem dari produk lain namun memang rancangannya tidak bisa saling substitusi. 

Puncak tak terkendalinya rem milik Dongfeng terjadi tahun 2010 ketika satu bus Sumber Kencono dengan nopol W 7113 UY yang hendak menuju Yogyakarta menabrak 2 pengendara motor di daerah Geneng, Ngawi, Jawa Timur.

Dalam peristiwa kala itu, satu korban tewas di lokasi kejadian kecelakaan dan satu orang kritis, warga yang emosi pun merusak bahkan membakar bus tersebut karena dianggap sering ugal-ugalan di jalan dan kerap memakan korban jiwa. 

Kecelakaan tragis berunjung pembakaran unit bus ini seperti puncak dari kemarahan warga, lantaran sudah setahun belakangan bus-bus SK kerap alami kecelakaan, bahkan terhitung sampai sebulan sekali terlibat tabrakan.

Wilayah Ngawi pun menjadi daerah yang deakan tidak menerima kehadiran bus Sumber Kencono akibat rentetan kecelakana tersebut.

Alhasil pihak PO mulai mengganti nama bus mereka jadi Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu mulai 2011, terutama yang melintasi area Ngawi dan sekitarnya.

Baca Juga: Jalan Tol Makin Panjang, Peminat Bus Tronton Makin Banyak Di Indonesia

Akhir Kiprah Bus Dongfeng, Pensiun Dini dan Dijual ke Perusahaan Lain

Beberapa bus di luar SK mulai pakai sasis Dongfeng

Karena beban kerja tinggi namun tidak diimbangi performa rem mumpuni, serta kerap menimbulkan kecelakaan di jalan, pihak PO akhirnya terpaksa memensiunkan dini sasis Dongfeng.

Oleh pihak Sumber Kencono, sasis Dongfeng dijual ke beberapa perusahaan otobus lain di Pulau Jawa.

Sebagian besar bus Dongfeng milik SK dijual kepada PO Parahyangan di Jawa Barat dan dioperasikan hingga kini sebagai bus antar jemput karyawan.

Sebagian unitnya lagi jatuh ke tangan PO Ladju untuk armada ekonomi trayek Surabaya-Jember. 

Ada juga beberapa PO lokal di Jawa Tengah bagian selatan yang memakai bus bekas Sumber Kencono untuk armada bus ekonomi non AC, beberapa diantaranya mengisi trayek Magelang-Wonosobo.

Kini armada bus Sumber Kencono tak ada lagi di Sumber Group, dan perusahaan pun terus membaik dalam memberikan pelayanan terhadap penumpangnya.

Oops... Something broke.
    Channel:
Ikuti media sosial kita:

Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Au...

Beli mobil lebih mudah dan tak perlu nunggu lama

pengguna tukar tambah mobil impiannya
Tambahkan
mobil Anda

Upgrade

Daihatsu Xenia

Mobil Bekas Terkait

Jaminan Kualitas Mobil

Garansi Satu Tahun

Jaminan 5 Hari Uang Kembali

Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi

Lihat Lebih

Video Pendek Terkait

Mungkin cara pindah gigi mobil matic saat jalan adalah teknik berkendara dasar yang wajib kalian pahami terutama jika hendak mengendarai mobil dengan transmisi otomatis. Transmisi otomatis memang hadir sebagai solusi berkendara yang lebih praktis, khususnya di jalan perkotaan yang ramai dan padat. Sebab dengan sistem transmisi model ini, kalian tak perlu lagi mnginjak pedal kopling, dan mengubah-ubah posisi gigi transmisi sesuai dengan putaran mesin dan laju kendaraan. Semua proporsi kebutuhan i
Mitsubishi Pajero Sport 2025 kabarnya akan menjadi generasi terbaru ANPS (All New Pajero Sport) yang menggunakan platform dan mesin dari Triton 2024. Namun informasi yang beredar, Pajero Sport terbaru ini baru akan diperkenalkan satu setengah tahun kemudian setelah Triton, yang berarti momen ini akan terjadi pada pertengahan 2025. Nah meski masih jauh, tetapi media otomotif Australia, Drive, memuat gambar rekayasa digital yang kabarnya merupakan ilustrasi tampilan Mitsubishi Pajero Sport 2025. B
Mitsubishi Colt Diesel Ragasa menjadi salah satu kendaraan niaga yang terkenal memiliki spesifikasi mumpuni. Tak heran kalau si kepala kuning, julukan Colt Diesel, jadi truk light duty terlaris di Indonesia. Punya nama asli Mitsubishi Colt Diesel 120 PS, ini adalah produk truk ringan dari pabrikan berlogo tiga berlian itu yang terkenal punya kemampuan mesin hebat, tapi sekaligus juga efisiensi bahan bakar yang sangat baik. Sedikit kilas balik tentang sejarahnya, Mitsubishi terhitung sudah mempro
Ganti oli transmisi manual terkadang kelewat untuk dilakukan pemilik mobil, padahal sama seperti ruang mesin yang selalu butuh oli berkualitas baik, sistem transmisi atau gearbox juga wajib mendapat pelumasan. Ini lantaran oli transmisi juga memiliki peran penting dalam mengoptimalkan kinerja sistem perpindahan gigi, baik itu tipe transmisi manual maupun otomatis. Sayangnya, pemilik mobil manual umumnya abai dalam perawatan komponen ini. Banyak pemilik kendaraan yang kerap salah mentafsirkan ten
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) akan melakukan uji coba syarat pembuatan atau perpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM) dengan menyertakan bukti kartu BPJS Kesehatan atau peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) aktif. Syarat perpanjang SIM dengan BPJS Kesehatan ini akan berlaku 1 Juli hingga 30 September 2024. Menurut Kasi Binyan Subdit SIM DIT-Regident Korlantas AKBP Faisal Andri Pratomo, aturan ini diterapkan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2022 y

Mobil Rekomendasi

PopulerTerbaruPembaruan
Hot
Toyota

Toyota Calya

Rp 161,50 - 181,10 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru Crosstrek

Rp 549,50 Juta

Lihat Mobil
Suzuki

Suzuki Grand Vitara

Rp 359,40 - 384,40 Juta

Lihat Mobil
HAVAL

HAVAL H6

Rp 595,80 Juta

Lihat Mobil
TANK

TANK 500

Rp 1,20 Milyar

Lihat Mobil
Mendatang
Neta

Neta V II

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Kia

KIA EV9

Rp 1,99 Milyar

Lihat Mobil
MG

MG VS HEV

Rp 389,00 Juta

Lihat Mobil
Mitsubishi

Mitsubishi L100 EV

Rp 320,00 Juta

Lihat Mobil
Chery

Chery Tiggo 5X 2024

Rp 269,00 - 299,00 Juta

Lihat Mobil
Mendatang
Vinfast

VinFast e34

Belum Tersedia

Lihat Mobil