Setelah kepergian Nissan Juke, kini segmen crossover dikuasai oleh Honda HR-V. Memang, HR-V tidak sendirian tetapi penjualannya lebih laris dari model lain. Alasan HR-V lebih diminati masyarakat karena harganya yang masuk akal dan desainnya maskulin.
Honda HR-V atau Hi-rider Revolutionary Vehicle diperkenalkan sebagai jawaban atas permintaan konsumen yang menginginkan kendaraan mungil, tapi memiliki segala kelebihan yang dimiliki oleh kendaraan berjenis SUV. HR-V memiliki ruang bagasi yang luas, jarak pandang yang lebih jelas, kemampuan bermanuver, performa hebat, dan irit dalam mengonsumsi bahan bakar.
Namun untuk pasar Indonesia, Honda hanya menyediakan HR-V dengan mesin 1.5 dan 1.8 liter konvensional. Lantas, apakah mesin 1.8 liter konvensional milik HR-V lebih unggul dari C-HR?
Untuk varian standar, Toyota C-HR dibenamkan mesin 2ZR-FBE berkapasitas 1.800 cc, 4 silinder. Tenaga yang dihasilkan sebesar 141 hp dengan torsi maksimal yang dapat diraih mencapai 17.4 Kgm.
Adapun mesin 1.8 liter SOHC i-VTEC 4 silinder milik HR-V mampu hasilkan tenaga sebesar 137 Hp pada 6.500 Rpm dan torsi maskismal sebesar 169 Nm pada 4.300 Rpm. Masih kalah dari Toyota C-HR sih sebenarnya, tapi tetap saja HR-V 1.8 lebih diminati.
Hal lain yang tentunya membuat HR-V 1.8 selalu diminati yaitu dari sisi harga. Sebab, PT Honda Prospect Motor menjualnya di angka Rp 420,8 Juta. Spesifikasi kalah tipis tapi dikompensasi oleh Honda dengan harganya yang rasional.
Poin lebih yang membuat HR-V unggul yaitu pada kabin yang lega. Berdasarkan hasil pengujian kalangan media, saat kita duduk di bagian depan dan belakang, HR-V tetap menyuguhkan posisi duduk yang nyaman.
Interior Honda HR-V ini dibuat lebih berorientasi memudahkan pengemudi, lihat saja desain center cluster dashboard yang mengarah ke pengemudi. Tipe 1.8 telah dilengkapi dengan Power Panoramic Sunroof yang dapat dibuka secara elektrik. Pengendara dan penumpang dapat menikmati indahnya langit dengan lebih luas selama perjalanan.
Ultra Seat pada HR-V terbagi menjadi refresh mode (menyambung kursi depan dengan kursi belakang), tall mode (menegakan dudukan kursi belakang) dan utility mode yang dapat membuat kursi belakang terlipat rata lantai.
Ini berkat penggunaan sharing platform dengan Honda Jazz. Platform tersebut juga memposisikan tangki bbm dibawah kursi depan. Kabin Honda HR-V pun menjadi yang paling praktis dalam urusan penyimpanan dan pengaturan fitur.
Toyota C-HR dengan platform baru TNGA memiliki daya tarik dari sisi desain yang agresif bergaya diamond. Crossover ini juga mencoba menawarkan sensasi mengemudi yang sangat berbeda dibanding model Toyota lainnya. Penampilannya kian gagah, karena di bagian bawah pintu terdapat aksen hitam doff dan over fender. Desain ini juga memberikan efek sporty dan futuristik pada C-HR.
Desain kabin C-HR adalah obsesi Toyota terhadap bentuk Diamond ke dalam interior mobil ini. Selain itu, rancangan dashboard cenderung untuk driver oriented. Terdapat Driving Mode (ECO & SPORT) yang dapat diatur pada tombol setir dengan melihat menu di TFT MID.
Dashboard Toyota C-HR punya banyak bentuk hexagonal yang menjadi ciri khasnya. Untuk kemudahan pengemudi, terdapat tombol pengaturan di sisi kanan dan kiri setir. PT Toyota Astra Motor menghadirkan dua varian pada crossover ini, yaitu Rp 523,35 juta untuk varian Single Tone dan Rp 524,85 juta untuk versi Dual Tone. Perbedaan keduanya hanyalah pada warna body.
Ruang kaki dan ruang kepala untuk kursi depan sangat lega. Posisi duduk yang rileks bisa diatur dengan mudah. Sebaliknya, ruang penumpang di kursi belakang Toyota C-HR tak seluas di depan. Desain kursinya kurang ergonomis dan sandarannya juga termasuk biasa untuk mobil seharga lebih dari setengah miliar rupiah.
Masuk ke kabin Toyota C-HR, posisi duduk di depan memang ergonomis tapi cukup kontras di belakang. Penumpang yang duduk di kursi baris kedua lututnya hanya tersisa sedikit ruang dengan kursi depan. Desain kursi juga hanya busa rata, tidak berlekuk sehingga kurang nyaman bagi tubuh.
Visibilitas di kursi baris kedua juga buruk karena ukuran kaca jendela yang minimalis. Rupanya, untuk mendapat penampilan ganteng saja perlu mengorbankan kenyamanan. Bagi kalian yang mencari crossover dengan kabin yang lega, lupakan saja Toyota C-HR ini. Sebab, ruang penyimpanan mobil ini terbilang sedikit dan bagasinya sempit.
Mungkin bagi banyak orang, Toyota C-HR seharga lebih dari 500 jutaan ini kemahalan. Untuk model yang lebih valuable, masih ada Honda HR-V yang tak kalah keren dan pastinya lebih murah.
Sekalipun mahal, Toyota C-HR bukan berarti tidak menarik. Mobil ini menawarkan suatu kenikmatan fun to drive ala Toyota. Penampilannya lebih agresif dengan sudut-sudut tegas.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2016 Toyota FORTUNER VRZ 2.4
94.919 km
7 tahun
Banten
2019 Mazda CX-5 ELITE 2.5
45.271 km
4 tahun
Jakarta
2018 Honda CR-V TURBO PRESTIGE 1.5
84.641 km
5,5 tahun
Banten
2017 Honda CR-V TURBO 1.5
64.558 km
6 tahun
Jakarta
2018 Honda CR-V TURBO PRESTIGE 1.5
76.014 km
4,5 tahun
Banten