Selain BMW iX dan i4, kemudian Citroen e-C4, DFSK Gelora E, Esemka Bima EV dan KIA EV6 GT-Line yang tidak masuk daftar penerima subsidi mobil listrik dari pemerintah, masih ada beberapa merek mobil listrik lainnya.
Ya, ini karena sejumlah mobil listrik yang saat ini dijual tidak diproduksi secara lokal di Indonesia dan juga Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tak mencapai 40 persen.
Baca juga: 11 Mobil Listrik yang Tak Dapat Subsidi dari Pemerintah (Part 1): Esemka dan DFSK Gak Masuk Daftar
Nah, beberapa merek lain yang tidak mendapatkan insentif mobil listrik yaitu:
Lexus merek mobil premium asal Jepang ini tidak pernah memproduksi lokal, termasuk mobil listrik Lexus UX300e yang juga dijual di pasar otomotif nasional.
Adapun Lexus UX300e sudah dilengkapi Permanent Magnet Motor ditambah Lithium-ion bertegangan 355,2 Volt dengan motor listrik berkapasitas 54.35 kWh yang dapat menghasilkan 201 Tk dan torsi 300 Nm.
Di atas kertas, tenaga yang dihasilkan ini mampu berakselerasi dari 0-100 km per jam hanya dalam waktu 7,5 detik, dan kecepatan maksimalnya mencapai 160 km per jam. Untuk harganya, Lexus UX300e dijual Rp1,43 miliar.
Baca juga: Paket Modifikasi Lexus LX 600 dari Liberty Walk, Tambah Ganteng Siapkan Dana Setengah Harga Mobilnya
Nissan Leaf juga jadi mobil listrik yang tidak diproduksi secara lokal. Sebaliknya, mobil ini didatangkan secara utuh oleh PT Nissan Motor Distributor (NMDI) dari Jepang.
Diketahui, Nissan Leaf memiliki kapasitas baterai hingga 40 kWh dimana jika menggunakan motor listrik mampu menghasilkan tenaga maksimal 110 kW atau setara dengan 150 PS dan torsi maksimum 320 Nm.
Berdasarkan hasil test New European Driving Cycle (NEDC), Nissan Leaf yang dijual Rp738 juta ini dapat menempuh jarak sejauh 311 km per sekali pengisian daya dalam kondisi penuh. Dengan tenaga tersebut, pengetesan akselerasi dari 0-100 km per jam hanya membutuhkan waktu 7,9 detik, dan kecepatan maksimal 155 km/jam.
Baca juga: Sah! Wuling Air ev dan Hyundai Ioniq 5 Dapat Subsidi Mobil Listrik, Pembeli Dibatasi 35.900 Unit
Selama IIMS 2023, Morris Garage atau MG menghadirkan MG4 EV. Ya, mobil ini belum diumumkan harga pastinya, termasuk belum diproduksi secara lokal, karen masih diimpor secara utuh.
MG4 EV sendiri sudah menggunakan baterai datar berdaya 51 kWh yang diklaim mampu mencapai daya tempuh hingga 425 km dalam mode NEDC (New European Driving Cycle). Sedangkan, jika menggunakan mode World Harmonised Light Vehicle Test Procedure (WLTP), mobil ini bisa melaju sampai 350 km.
Untuk pengisian baterainya, dari 10 persen sampai 80 persen hanya membutuhkan waktu 35 menit. Di atas kertas, MG4 EV mampu berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam hitungan 7,7 detik. Sementara top speed bisa mencapai 160 km/jam.
Mobil listrik MINI Electric juga tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah. Sebab, mobil ini tidak diproduksi secara lokal, melainkan didatangkan langsung dari Inggris.
Adapun MINI Electric dibekali motor listrik mengandalkan baterai jenis lithium-ion yang dapat menyalurkan dayar 184 Hp atau 135 kW serta torsi maksimal mencapai 270 Nm. Dimana saat kondisi penuh, mobil ini mampu menempuh jarak hingga 232 km.
Bicara mengenai akselerasi, menurut catatan waktu yang diperoleh MINI Electric yang dibanderol Rp1,05 miliar dapat mencapai kecepatan maksimum 150 km/jam, dan 0-60 km/jam hanya membutuhkan 3,9 detik dan 0-100 km/jam 7,3 detik.
Di Indonesia juga ada mereka Renault yang dibawahi Prestige Image Motor. Hanya saja selama IIMS 2023, Prestige Renault Indonesia belum serius menawarkan Zoe, apalagi memproduksinya di Tanah Air.
Kendati demikian, Renault Zoe ini sudah dilengkapi baterai berkapasitas 52 kWh yang diklaim jika baterai diisi penuh bisa mencapai 394,2 km.
Dewi Fortuna rupanya tidak memihak pada Toyota untuk kali ini. Sebab, Toyota yang langganan selalu memenuhi syarat yang dibuat dalam kebijakan pemerintah, ternyata tidak pada mobil listriknya, bZ4x. Sebab, meski sudah ikut di acara pemerintahan berupa KTT G20, namun itu belum memenuhi syarat yang diinginkan pemerintah untuk mendapatkan insentif.
Untuk informasi, Toyota bZ4x sendiri merupakan mobil listrik yang menggunakan platform e-TNGA, dan sudah dibenamkan baterai berkapasitas 71,4 kWh, serta motor listrik tunggal yang menghasilkan tenaga 204 PS dengan torsi puncak 266 Nm. Adapun yang tipe AWD sanggup menghasilkan daya maksimum setara 218 PS dengan torsi 337 Nm. Ini lantaran motor elektrik yang digunakan ada pada poros roda depan dan roda belakang.
Urusan akselerasi, yang tipe FWD mampu menuntaskan sprint 0-100 km/jam dalam 7,5 detik. Tapi baterainya bisa bertahan hingga 500 km sebelum akhirnya di cas ulang. Untuk yang AWD akselerasinya lebih cekatan yakni 6,9 detik. Namun daya jelajah baterainya cuma sampai 411 km. Toyota bZ4x sendiri saat ini dijual dengan harga Rp1,19 miliar.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat
2021 Kia SONET DYNAMIC 1.5
12.742 km
2 tahun
Java East
2021 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.465 km
2,5 tahun
Banten
2021 Toyota RAIZE GR SPORT TSS 1.0
14.811 km
2 tahun
Banten