Memahami apa saja kelebihan dan kekurangan Toyota Fortuner rasanya menjadi hal yang patut kalian keuasai sebelum benar-benar memutuskan membeli mobil tersebut.
Pasalnya populasi SUV ladder frame Toyota yang ini begitu mendominasi di Indonesia. Bermodal desain yang maskulin baik tampak depan, samping hingga belakang, sampai postur tubuh yang jangkung dan gagah, memang menjadi daya pikat tersendiri.
Ditambah lagi Fortuner sejak generasi pertamanya sudah dimodalkan mesin diesel bertenaga namun mudah dan cukup terjangkau dalam hal perawatan. Tak awal selain jadi mobil impian bagi sebagian orang, banyak yang mengandalkan Fortuner untuk "mobil tempur" segala kebutuhan aktifitas mobilitas mereka.
Jika di kota-kota besar, kalian tentu akan menemukan Fortuner keluar masuk gedung perkantoran yang menjulang tinggi di pusat kota. Sementara di kawasan pelosok, rival sejati Mitsubishi Pajero Sport ini juga diandalkan buat blusukan di lahan sawit, perkebunan, atau area tambang, oleh para supervisor ataupun kepala proyek.
Buat anak muda, Fortuner juga jadi impian meeka untuk dijadikan kendaraan harian ke kampus, sampai disulap modifikasi SUV kencang yang kerap disebut "cumi-cumi darat".
Baca juga: Cuma Modal Tenaga Besar, Fortuner 2.8 Kalah Menarik dari Toyota Innova Zenix Hybrid
Dari segi harga sebenarnya Fortuner bukan mobil murah, mengingat per September 2024, harga Toyota Fortuner baru di tipe yang paling murah sudah lebih dari setengah miliar rupiah.
Tetapi berbekal desain yang garang dan mesin berotor serta kaki-kaki tangguh itulah, Fortuner juga tetap banyak dilirik semua kalangan.
Baca juga: Bukan Cuma Innova Zenix, Toyota Sediakan Paket Modellista Buat Vios, Fortuner, dan Hilux
Toyota Fortuner memanglah sebuah paket kendaraan yang menarik. Desainnya keren, cocok untuk pecinta karakter tampilan yang maskulin, bukan hanya buat pria, namun juga kaum wanita.
Selain itu tenaga mesinnya juga buas, baik torsi maupun daya puncaknya. Alhasil tidak perlu effort berlebihan saat hendak membawa mobil ini menantang berbagai jenis lintasan jalan.
Profil tubuhnya yang jagkung, ditambah sistem kaki-kaki yang kokoh, juga menunjang bagi pemilik Fortuner untuk menempatkan kendaraan ini di berbagai konsutur permukaan jalan. Seoralh ia siap jika si pemiliknya mengajak kemana saja melaju.
Tapi dibalik kelebihannya itu tetap ada kekurangan. Meski harganya sudah setara mobil premium, namun sebenarnya ada beberapa kekurangan Toyota Fortuner yang harus kalian pertimbangkan saat hendak membelinya.
Mengingat kalau dibanding kompetitornya, dengan harga setara, kalian bisa mendapatkan unit yang tak memiliki kekurangan tersebut.
Berikut ini setidaknya ada 5 kekurangan Toyota Fortuner yang wajib diperhatikan:
Beberapa pengemudi melaporkan bahwa kekurangan Toyota Fortuner yang pertama adalah memiliki respons pengendalian yang kurang baik, terutama dalam situasi manuver yang cepat di jalan menikung atau hedak take over kendaraan lain di depan.
Suspensi yang digunakan pada Fortuner tidak sepenuhnya dioptimalkan untuk memberikan respons yang tajam dan stabil saat bermanuver. Inilah yang membuat mobil bergoyang atau terasa kurang stabil saat berbelok atau saat berakselerasi tiba-tiba.
Sebenarnya untuk mengatasi hal tersebut cukup mudah, yaitu kalian ganti per dan shock absorber standar dengan produk aftermarket yang lebih rigid. Kemudian dibarengi juga pemasangan stabilizer supaya kemampuan manuver mobil jauh lebih baik.
Untuk sebuah mobil yang harganya sampai lebih dari Rp700 juta, kualitas interior Toyota Fortuner tidak sebanding. Jika masuk ke mobil ini, rasanya sama dengan build quality kabin mobil-mobil kelas Rp 500 jutaan.
Beberapa bagian interior menggunakan bahan yang terlihat murah atau kurang tahan lama, seperti plastik keras yang rentan terhadap goresan atau baret. Beberapa penggunanya juga menganggap desain interior Fortuner terlalu sederhana atau kurang menarik dan kurang wah meski harga mobil ini sudah cukup mewah.
Desain dashboard atau panel instrumen dianggap kurang modern dibanding SUV dari merek lainnya. Bahkan kalau kita bandingkan dengan kabin SUV-SUV kelas medium lansiran pabrikan Tiongkok, seperti Chery Tiggo 8, interiornya jauh lebih mengagumkan dibanding Fortuner.
Pabrikan lain lebih berani memberikan aksen jok kulit, termasuk pembrian materail Nappa Leather untuk dasboard, trim pintu, hingga lingkar kemudi dan tuas transmisi. Ditambah lagi keberadaan electric sunroof yang sampai Fortuner 2.8 GR Sport 4x4 sebagai varian tertinggi pun belum disertakan.
Baca juga: Hitung Konsumsi BBM Toyota Fortuner 2.8, Mesin Besar Apakah Irit Solar?
Meskipun Toyota Fortuner adalah SUV dengan konvigurasi tiga baris kursi, namun ruang kaki dan ruang kepala di jok baris ketiga terasa sempit dan tidak nyaman, terutama untuk orang dewasa.
Situasi ini dapat membuat perjalanan jauh menjadi kurang nyaman bagi penumpang di baris ketiga. Rasanya ruang paling belakang ini cuma cocok dimuati anak-anak di bawha usia 16 tahun.
Sehingga tak heran, sebagian besar pemilik Fortuner memilih melipat jok baris ketiga untuk membuat ruang bagasi lebih nyaman, ketimbang mengorbankan penumpang paling belakang.
Sementara bagi pengemudi, ketinggian dan sudut kemiringan kursi juga terkadang ikut mempengaruhi kenyamanan dan responsivitas berkendara.
Harus diakui fitur keselamatan standar pada Fortuner tidak sebanding dengan mobil sekelasnya. Beberapa fitur keselamatan yang sekarang lazim digunakan seperti Blind Spot Warning, Line Departure Warning, Adaptive Cruise Control, atau Pedestrian Detection, tidak ada di mobil ini.
Fitur lainnya seperti headunit dengan layar besar dan sudah terintegrasi Apple CarPlay atau Android Auto dan GPS Navigation, sistem audio premium, hingga wireless charging juga belum ada.
Semoga pada varian New Toyota Fortuner 2024 yang dirilis September 2024 fitur-fitur tersebut ada dalam satu balutan teknologi Toyota Safety Sense (TSS) sebagaimana yang juga telah tersemat di Kijang Innova Zenix.
Baca juga: Review Toyota Fortuner 2.8 4x4 GR Sport: Fitur Keselamatan Tanpa ADAS, Segini Konsumsi BBM-nya
Toyota Fortuner sejatinya dibekali beberapa pilihan mesin. Pertama mesin bensin 2TR-FE 2.7-liter 4 silinder DOHC Dual VVTi dengan tenaga 163 PS dan torsi 242 Nm.
Lalu ada varian mesin diesel 2GD-FTV 2.4-liter 4 silinder DOHC VNT Intercooler yang berdaya 149 PS dengan torsi 400 Nm. Terakhir mesin diesel 2.8-liter berkode 1GD-FTV 4 silinder VNT Intercooler dengan daya puncak 204 PS dan torsi 500 Nm.
Mesi tenaga dan torsinya besar, namun konsumsi BBM Toyota Fortuner yang relatif tinggi terutama yang varian mesin bensin. Sementara Fortuner dengan mesin diesel cenderung memiliki konsumsi bahan bakar yang lebih efisien walau tidak terlalu istimewa.
Mengingat Fortuner 2.8 tipe GR Sport dengan sistem penggerak 4x4 untuk penggunaan dalam kota hanya sebesar 8,32 km/liter. Hal ini perlu jadi perhatian bagi kalian yang memilih Fortuner untuk kendaraan mobilitas harian di perkotaan yang kerap menemui macet.