Kekurangan Toyota Yaris Cross adalah hal yang juga patut Anda ketahui terutama saat hendak membeli mobil ini.
Seperti kita ketahui, Yaris Cross merupakan pendatang baru di segmen SUV crossover yang kini dijejali banyak kompetitor.
Harus melawan Honda HR-V dan Hyundai Creta yang lebih dulu eksis, Yaris Cross juga berhadapan dengan brand Tiongkok seperti Wuling Almaz dan Chery Omoda 5.
Tapi tentu saja Toyota punya senjata ampuh untuk melawan rival-rivalnya itu.
Mulai dari penggunaan platform terbaru, mesin anyar, fitur yang lengkap, sampai adanya opsi mesin hybrid (bukan mild-hybrid ya...)
Tapi tentu saja sebuah produk tidak datang tanpa sisi negatif, termasuk juga kekurangan Toyota Yaris Cross.
Baca juga: Toyota Sumringah Yaris Cross Hybrid Lebih Disukai daripada Varian Bensin
Nah apa saja kekurangan-kekurangan itu? Kami menemukan setidaknya ada lima hal mengganjal saat melakukan test drive Toyota Yaris Cross Hybrid GR Parts Aero Package beberapa waktu lalu di Jawa Timur.
Kesan pertama saat mencoba SUV Crossover hybrid buatan Karawang ini adalah dari sektor sumber tenaga.
Di atas kertas Yaris Cross hybrid menggunakan mesin 1.5-liter berkode 2NR-VEX 4 silinder yang dikombinasikan teknologi Toyota Hybrid System dengan Atkinson Cycle, motor listrik serta baterai Lithium-Ion berkapasitas 0,7 kWh.
Mesin bensinnya mampu menghasilkan tenaga puncak 91 PS di 5.500 rpm dengan torsi 121 Nm di 4.000-4.800 rpm.
Sementara motor elektriknya memiliki daya 80 PS dengan torsi 141 Nm.
Meski menggunakan "dua mesin" namun mobil ini terasa kurang cekatan saat diajak berakselerasi, misalnya ketika harus mendahului kendaraan yang melaju lebih pelan.
Tenaganya terasa mengalir lembut sehingga butuh sedikit delay sampai daya puncaknya baru keluar.
Hal yang kurang menyenangkan juga yang kami temui dari Yaris Cross Hybrid adalah disektor kaki-kaki mobil ini.
Menggunakan sistem penggerak roda depan (FWD), sebenarnya semua varian Yaris Cross menggunakan tipe suspensi yang sama.
Yaitu McPherson Strut di depan dan Torsion Beam di belakang yang kemudian dikawinkan dengan sistem kemudi model Electric Power Steering (EPS).
Walau ada imbuhan GR Parts, nyatanya tipe tertinggi dari Yaris Cross masih menggunakan suspensi yang sama dengan tipe terendah sekalipun.
Kami merasakan sistem peredam kejut ini tidak bekerja terlalu baik, sehingga ketika melewati jalan yang berlubang atau speed trap di jalan tol, maka guncangannya cukup terasa.
Namun disatu sisi, kinerja suspensi yang agak keras ini tidak sejalan dengan kemampuannya bermanuver di kecepatan tinggi.
Yaris Cross masih ada gejala limbung terutama saat bermanuver mendahului kendaraan lain atau berbelok di kecepatan tinggi.
Baca juga: Ini Daftar Harga Toyota Yaris Cross 2023 di Indonesia, Lebih Murah dari Honda HR-V
Kekurangan Toyota Yaris Cross berikutnya juga kami rasakan saat berada di bangku baris kedua.
Jok untuk penumpang belakang ini sebenarnya tidak ada masalah yang perlu di highlight secara signifikan.
Posisi duduknya cukup nyaman, bagian alas jok juga bisa menahan bagian bokong dan paha dengan tepat sehingga tubuh tak mudah letih.
Ditambah armrest di bagian tengah yang terdapat pula cup holder, pasti menjadi nilai plus untuk kenyamanan penumpang belakang.
Tapi sayangnya ukuran jok pengemudi dan penumpang depan cukup tinggi, serta memiliki headrest yang juga cukup besar.
Posisinya pun jadi mengganggu pandangan penumpang belakang ke arah depan, yang mengakibatkan jika hendak ikut melihat kondisi ke arah depan, harus sedikit memiringkan tubuh baik ke kiri atau ke kanan.
Baca juga: Segini Konsumsi BBM Toyota Yaris Cross Hybrid Disiksa 500 Km
Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya, demi memenangi persaingan sengit di kelas SUV berdimensi compact, Yaris Cross dibekali juga dengan sejumlah fitur unggulan.
Satu diantaranya keberadaan panoramic glass roof, yaitu bagian atap mobil ini yang terbuat dari kaca, dan dilengkapi penutup (visor) dengan sistem pembuka dan tutupnya secara elektrik.
Namun perlu diingat, atap panoramic ini cuma ada di tipe hybrid, kemudian atap kaca ini tidak bisa dibuka seperti halnya sunroof.
Keterbatasan inilah yang membuat kami sangat tanggung, mungkin kalau fitur ini ditambah jadi panoramic sunroof, rasanya ambience di kabin mobil terdsebut jadi makin mewah.
Ada satu hal mengganjal lainnya yang kami temukan pada Yaris Cross hybrid.
Tipe tertinggi ini memang sudah dibekali banyak fitur kenyamanan, termasuk adanya wireless charger yang ada di konsol tengah dengan tombol-tombol AC.
Selain itu ada juga beberapa USB slot yang ada di bagian penumpang depan dan penumpang belakang.
Tapi sayangnya, USB slot di mobil ini kurang familiar dengan kebanyakan kabel charger ponsel-ponsel yang beredar di Indonesia.
Mengingat slot yang disediakan berjenis USB Type C sehingga butuh kabel USB Type C to Type C untuk mengisi ulang daya ponsel Anda.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.465 km
2,5 tahun
Banten
2021 Daihatsu ROCKY X 1.2
13.726 km
1,5 tahun
Banten
2021 Toyota RAIZE GR 1.0
16.422 km
2 tahun
Jakarta
2019 Daihatsu TERIOS R 1.5
16.243 km
4,5 tahun
Jawa Barat
2021 Daihatsu TERIOS X 1.5
12.286 km
2,5 tahun
Jakarta