Hyundai terus konsisten menunjukkan komitmennya untuk mengakselerasi era mobilitas hijau masa depan di Indonesia.
Bukan hanya melalui produk mobil listrik berbasis baterai (BEV) seperti Ioniq, Kona EV, Ioniq 5, dan terbaru, Ioniq 6, namun pabrikan asal Korea Selatan (Korsel) ini membangun seluruh ekosistem EV di Tanah Air.
Baca juga: 4 Produsen Mobil China dan Eropa Kepincut Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia
Belum lama ini Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) melihat langsung pabrik sel baterai kendaraan listrik dari PT HLI Green Power (HLI).
Kunjungan yang dilakukan pada Kamis (14/09/2023) itu setelah perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution tersebut menyelesaikan pembangunan pabrik di Karawang, Jawa Barat, pada Mei 2023.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas kunjungannya dan sangat mengapresiasi upaya berkelanjutannya dalam memimpin inisiatif keberlanjutan di berbagai sektor," ucap Young Tack Lee, President Hyundai Motor ASEAN Headquarters melalui keterangan tertulisnya.
Pabrik sel baterai HLI berdiri di lahan seluas 330.000 meter persegi dengan dana investasi mencapai USD1,1 miliar atau kira-kira setara Rp16,9 triliun.
Fasilitas ini bisa menghasilkan sel baterai lithium-ion dengan total kapasitas 10 GWh per tahun untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 150.000 unit Battery Electric Vehicle (BEV).
Lalu, pabrik battery system Hyundai mulai dibangun pada Mei 2023 oleh Hyundai Energi Indonesia, anak perusahaan Hyundai Motor Group hasil kolaborasi antara Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dengan Hyundai Mobis.
Fasilitas ini dibangun di lahan seluas 32.188 meter persegi dengan dana investasi mencapai USD 60 juta, yang ditargetkan dapat memproduksi maksimal 50.000 unit Battery System Assembly (BSA) untuk BEV tiap tahunnya.
Kedua pabrik baterai tersebut akan beroperasi secara berkesinambungan untuk memasok sel baterai dan battery system ke BEV Hyundai yang diproduksi di dalam negeri oleh PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia.
Produksi massal sel baterai dan battery system dimulai pada April 2024 untuk setiap kendaraan listrik Hyundai di Indonesia serta selanjutnya diekspor ke luar negeri.
"PT HLI Green Power nanti mulai awal tahun akan memproduksi 30 juta baterai sel yang akan bisa digunakan untuk memproduksi kurang lebih 180 ribu mobil, itu terbesar di Asia Tenggara. Pertama di Asia Tenggara dan terbesar di Asia Tenggara saat ini," ujar Presiden Jokowi.
Baca juga: MG Siapkan Pabrik Perakitan di Tanah Air, Bikin Harga Mobil Listrik Semakin Terjangkau
Kemudian Young Tack Lee juga menegaskan, Hyundai akan melakukan investasi sebesar USD3 miliar (Rp46 triliun) hingga 2024 demi membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia termasuk melalui pembangunan pabrik sel baterai, pabrik battery system, fasilitas perakitan, dan berbagai bentuk upaya lainnya untuk memproduksi kendaraan listrik.
Adapun investasi tersebut telah diperhitungkan secara terukur, termasuk dalam mengatur lokasi ketiga pabrik agar berdekatan.
Sehingga, fasilitas-fasilitas tersebut dapat memegang peran penting dalam melengkapi value chain kendaraan listrik di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan efisiensi operasional dan rantai pasok dalam proses produksi kendaraan listrik.
Dengan begitu, Hyundai mampu mempercepat transisi Indonesia menuju mobilitas berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan, baik itu lewat peningkatan kapabilitas industri, pengembangan inovasi dan teknologi, serta pembangunan talenta dan menciptakan lapangan kerja.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}