Seluruh pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapatkan mobil listrik Hyundai IONIQ 5 untuk dijadikan kendaraan dinas.
Tentunya ini menjadi yang pertama kementerian di Indonesia menggunakan mobil listrik, dimana beberapa kementerian lainnya masih menggunakan kendaraan bermesin bensin.
Penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan dinas diklaim dapat menghemat sekitar 60 persen dari pada kendaraan konvesional.
Baca juga: Thailand Kurangi Subsidi Mobil Listrik Mulai 2024, Indonesia Masih Tunggu Kabar Pemerintah
Penyerahan mobil listrik berupa Hyundai IONIQ 5 ini dibarengi dengan peresmian infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), di Kantor Kementerian BUMN.
"Eselon 1 dan Eselon 2, senyum dong punya mobil baru. Ini bukan gaya-gayaan, bukan ikut-ikutan, ini bagian kita punya komitmen untuk masa depan Indonesia," ungkap Menteri BUMN Erick Thohir, Rabu (4/1/2024).
Kata Erick, adopsi EV ini tidak hanya di tingkat kementerian, karena komitmen untuk menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional juga digaungkan di direksi BUMN.
Baca juga: 4 Raksasa Otomotif Jepang Pilih Investasi Mobil Listrik di Thailand daripada Indonesia
Selain itu, langkah tersebut dianggap sejalan dengan amanat Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Adapun meski ini sebuah terobosan yang kontroversi di mata masyarakat, seluruh EV yang digunakan statusnya bukan dibeli, melainkan sewa.
Erick Thohir menyebutkan, penggunaan mobil listrik di kalangan pejabat pemerintah seperti eselon 1 dan 2 untuk terus berpartisipasi, karena dengan penggunaan kendaraan listrik ini ada tiga manfaat.
"Pertama Kontribusi udara yang lebih baik," ujar Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Kedua, lanjut Erick, pengadaan mobil listrik mendukung program Presiden Joko Widodo, yang menginstruksi penggunaan kendaraan listrik.
"Yang lebih penting lagi hilirisasi, jangan sampai kita tidak memanfaatkan kesempatan ini supaya kita punya value added ke dunia karena kita adalah salah satu pusat pertumbuhan ekonomi dunia saat ini," ucapnya.
Kata Erick, Indonesia punya banyak potensi energi hijau yang luar biasa, mulai dari Hydro, geothermal, pembangkit listrik tenaga angin, matahari, carbone storage mangrove, seaweed dan lainnya.
"Ketiga efisiensi. Nah, BUMN juga penting menjaga Good Corporate Governance (GCG), core values akhlak adaptif, hal hal seperti ini lebih efektif," tuturnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui apakah selain Hyundai IONIQ 5, beberapa mobil listrik lainnya juga akan menjadi kendaraan dinas atau tidak.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}