Kelebihan dan kekurangan Toyota Corolla Altis gen 1 menarik untuk dibahas mengingat sedan Toyota yang satu ini harganya sudah terjangkau tapi tetap terlihat mewah.
Bagaimana tidak, mobil jenis medium sedan dengan membawa kesan luxury ini untuk pasaran harga bekasnya kini berada di angka Rp60 jutaan, atau setara dengan Toyota Vios Limo gen 3 lansiran 2013.
Sebagai generasi kesembilan produk global Toyota untuk model Corolla, Corolla Altis gen 1 pertama kali masuk Indonesia pada tahun 2001.
Penggunaan nama Altis sendiri dikhususkan untuk Corolla pasar Asia-Pasifik.
Kiprah Corolla Altis gen 1 di Tanah Air bertahan hingga 2006, sebelum digantikan oleh penerusnya yakni Grand New Corolla Altis yang mendapatkan ubahan secara revolusioner.
Harga bekas yang terjangkau, apa saja kelebihan dan kekurangan Toyota Corolla Altis gen 1?
Baca juga: Toyota Corolla Altis 2023 di Indonesia Dapat Penyegaran Tipis-tipis
Hingga 2024 ini desain Toyota Corolla Altis gen 1 masih terlihat begitu menarik untuk dipandang.
Menganut desain membulat pada bagian eksterior, di bagian depan mobil ini dilengkapi lampu multi reflektor dengan bentuk besar.
Pada bagian tengahnya terdapat grill vertikal yang dibagi menjadi beberapa bilah dengan aksen krom yang menampilkan kesan mewah.
Untuk sisi sampingnya mobil ini tidak memiliki banyak lekukan garis, yang membuatnya terlihat lebar.
Sama seperti fascia, buritannya mobil ini juga terlihat mewah berkat penggunaan stoplamp reflektor serta bentuk atau desain yang ditampilkan pada bagasi dan bumpernya.
Pasaran harga bekas mulai dari Rp60 jutaan, untuk interiornya Corolla Altis gen 1 tampil begitu mewah.
Seperti yang bisa dilihat mobil ini mendapatkan aksen wood panel baik itu di center cluster serta arm rest yang terdapat pada door trim.
Sedangkan untuk door trim dan dashboardnya mobil ini dikombinasikan menggunakan dua warna, yakni abu-abu dan krem yang memadukan kemewahan.
Melihat area kokpit, untuk center clusternya mobil ini memperoleh tombol pengaturan AC yang terasa ergonomis dengan tampilan digital.
Untuk pengaturan AC-nya sendiri terbilang sangat lengkap.
Tak luput diatasnya terdapat jam digital serta sistem hiburan 2din yang dapat diupgarde dengan head unit layar sentuh berukuran 7 inci, serta meter cluster bertipekan Optitron dengan menghasilkan cahaya soft.
Melihat joknya, mobil ini dibungkus menggunakan material fabric premium dengan busa tebal yang terasa lembut dan nyaman.
Bahkan di sisi pengemudi untuk tempat duduknya dilengkapi pengaturan tinggi-rendahnya jok, guna memberikan kemudahan saat ingin mendapatkan posisi berkendara yang pas.
Pada baris kedua untuk bagian tengahnya pun terasa ergonomis bagi penumpang, karena adanya arm rest serta headrest adjustable yang dapat diatur menyesuaikan keinginan pengguna.
Pesaing Toyota Corolla Altis gen 1 saat itu adalah Honda Civic VTi-S.
Bila dibandingkan rivalnya, untuk bantingan yang dimiliki Corolla Altis gen 1 terasa lebih lembut ketika melewati jalan berkontur.
Untuk peredam kejut yang digunakan di bagian depannya menggunakan jenis Mac Pherson Strut Coil Spring & Stabilizer serta ETA Beam with Coil Spring & Stabilizer pada roda belakang.
Di zamannya mobil ini sudah dilengkapi spion dengan pengaturan elektrik yang memudahkan penggunanya.
Bahkan tipe G atau varian teratasnya sudah dilengkapi dengan pelipatan otomatis.
Dari segi keselamatan berkendara, mobil ini diaplikasikan dual SRS airbags, ABS, EBD, BA, serta mengusung struktur bodi GOA (Global Outsanding Assesment) yang membuat kabin lebih kokoh.
Khusus tipe G, sistem pengeremannya sudah menggunakan cakram di semua roda serta ketambahan sensor parkir yang memudahkan pengguna ketika parkir mundur.
Untuk pasar Tanah Air Toyota Corolla Altis gen 1 dibekali mesin bensin berkodekan 1ZZ-FE 4-silinder segaris DOHC 16 vlave Electronic Fuel Injection (EFI) berkapasitas 1.794 cc.
Mesin yang digunakan Altis lansiran 2001-2003 ini sanggup meletupkan tenaga sebesar 140 PS di 6.000 rpm dengan torsi sebesar 176 Nm pada 4.400 rpm.
Sedangkan untuk produksi 2003-2006 untuk jantung pacunya sudah mengusung teknologi VVT-i yang mana dapat memuntahkan tenaga 147 PS di 6.000 rpm serta torsi 188 Nm pada 4.200 rpm.
Kedua mesinnya disandingkan menggunakan transmisi manual 5-percepatan dan otomatis ECT 4-percepatan untuk lansiran 2001-2003 dan Super ECT 2003-2006.
Mengenai karakter yang dihasilkan, untuk tarikan bawahnya terasa begitu responsif dan atasnya pun juga terasa cekatan.
Seperti diketahui Transmisi ECT yang digunakan pada Corolla Altis gen 1 memanfaatkan teknologi elektronik untuk mengontrol kerja dari transmisi yang mana didalamnya terdapat komponen elektronik seperti sensor, ECU dan beberapa actuator.
Secara prinsip bentuk dasar transmisi kontrol elektronik sama dengan transmisi otomatis biasa, perbedaannya hanya ada atau tidaknya speed sensor.
Umumnya transmisi otomatis biasa menggunakan governor valve sementara ECT menggunakan speed sensor dengan begitu perpindahan giginya akan lebih cepat dan presisi.
Transmisi jenis ini selain modern juga sangat tangguh.
Selain Corolla Altis, produk Toyota yang menggunakan transmisi ECT yakni Kijang Innova dan Fortuner baik versi bensin maupun diesel.
Baca juga: Mazda 3 2022 Dapat Penyegaran Buat Tantang Toyota Corolla Altis, Semua Tipe Kini Pakai Sunroof
Dituliskan bahwa untuk varian non VVT-i dari segi tarikan terasa lebih responsif namun boros BBM.
Dikeluhkan pemiliknya, rata-rata konsumsi bahan bakar untuk pemakaian dalam kota mobil ini berada di angka 8-9 km/liter dan 11-13 km/liter pengunaan luar kota.
Sedangkan untuk mesin dengan teknologi VVT-i lebih irit hingga 2 km/liter.
Memiliki bantikan yang lembut, Corolla Altis gen 1 memberikan efek sedikit limbung saat mobil menyalip kendaraan lain atau sedikit bermanuver pada kecepatan tinggi.
Tentu ini menjadi kelemahan mobil ini yang perlu diperhatikan ketika memacunya dalam kecepatan tinggi.
Seperti mobil berpenggerak roda depan pada umumnya, untuk kaki-kaki Corolla Altis gen 1 ini lemah di bagian depan.
Masa pakai serta faktor usia menyebabkan kaki-kaki depannya timbul suara aneh ketika melewati jalan yang berkontur.
Kelemahan lain Corolla Altis gen 1 yang dialami penggunanya yakni setir yang terasa ringan ketika berada di kecepatan tinggi.
Setir yang ringan saat di kecepatan tinggi tentunya sangat berbahaya karena bisa saja menyebabkan kecelakaan.
Kekurangan terakhir Corolla Altis gen 1 yakni ada pada part bodi.
Dimana untuk part bodi-nya mobil ini mulai sulit dijumpai di pasaran, dan jika pun ada harganya terbilang cukup mahal.
Namun untuk suku cadang mesin dan kaki-kaki mobil ini masih dengan mudah ditemukan di pasaran, serta harganya yang tergolong terjangkau.
Kelebihan dan kekurangan Toyota Corolla Altis gen 1 berhasil kami sampaikan melalui ulasan di atas.
Pasaran harga bekas Rp60 jutaan, pesaing Honda Civic VTi-S ini memiliki tampilan mewah dan fitur lengkap di zamannya yang sangat cocok digunakan bagi kalian yang kerap tampil elegan.
Tak hanya tampil mewah dengan membawa fitur lengkap, mobil ini juga nyaman dikendarai berkat joknya yang besar serta bantingan yang empuk.
Selain itu kelebihan dari mobil ini yaitu tarikan yang responsif serta memiliki durabilitas tinggi.
Namun untuk kelemahannya Corolla Altis gen 1 boros bahan bakar khususnya varian non VVT-i, kaki-kaki depan berisik, limbung, setir yang ringan, serta part bodi yang mulai jarang di pasaran.
Baca juga: Bukan Cuma Sediakan Dua Varian Mesin, New Toyota Corolla Altis Hadir dengan Improvement Fitur
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}