Kelebihan dan kekurangan Suzuki XL7 Hybrid akan kami ulas secara tuntas melalui ulasan kali ini. Mengingat XL7 bermain segmen Low SUV 7-seater yang persaingannya cukup sengit.
Suzuki XL7 harus berhadapan dengan banyak merek, mulai dari Mitsubishi Xpander Cross, Hyundai Stargazer X, Honda BR-V, Toyota Rush dan Daihatsu Terios, XL7 pertama kali hadir di Indonesia pada 15 Februari 2020.
Berbasiskan Suzuki Ertiga, XL7 hadir dengan beberapa penyesuaian. Seperti halnya untuk tampilan yang dibuat crossover, ground clearance lebih tinggi, serta fitur lebih lengkap guna memberikan kenyamanan serta kemudahan bagi penggunanya.
Sebagai salah satu bentuk inovasi, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menghadirkan XL7 Hybrid pada 15 Juni 2023. XL7 Hybrid memperoleh sejumlah pembaruan secara minor baik disisi eksterior, interior, serta update di sektor teknologi dan fitur.
Perlu diketahui bahwa XL7 dengan teknologi mild-hybrid hanya terdapat di varian Beta dan Alpha. Sedangkan untuk tipe Zeta atau varian paling bawah, mobil ini tidak dilengkapi dengan teknologi tersebut.
Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan Suzuki XL7 Hybrid, simak terus ulasan berikut.
Baca juga: Pilih Suzuki Ertiga Hybrid atau XL7 Hybrid? Teknologi Serupa Harga Beda Rp10 Jutaan
Pada versi hybrid, XL7 memperoleh aksen black krom di tengah grillnya dengan ukuran tebal. Selain itu grillnya juga dikelilingi ornamen yang sama sehingga membuatnya terlihat semakin dinamis.
Mengenai sistem pencahayaan utama, mobil ini dilengkapi fitur Autolight with Guide Me Light yang dapat mengotomatisasi headlamp ketika berkendara dalam kondisi gelap. Selain itu juga memberikan fungsi lain berupa penerangan beberapa saat ketika pengendara akan keluar maupun masuk ke dalam kabin.
Kehebatan lain yang ada pada Autolight with Guide Me Light, dapat membaca kondisi cahaya sekitar dan secara otomatis mengaktifkan headlight jika sudah diperlukan. Selain itu sinar headlight juga dapat mati secara otomatis ketika kondisi sudah terang atau saat mesin dimatikan.
Jika model sebelum improvement menggunakan spion tengah E-Mirror untuk tipe Alpha, pada versi penyegarannya sudah memakai Smart E-Mirror. Menganut teknologi touchcreen, spion tengah Smart E-Mirror memudahkan penggunanya ketika ingin melakukan pengaturan fitur yang ada didalamnya.
Sebagai pengganti spion tengah, Smart E-Mirror berfungsi sebagai kaca spion digital yang dibekali dua kamera baik tengah dan di belakang. Keunggulan lainnya spion dengan Smart E-Mirror pada mobil ini bisa difungsikan sebagai alat perekam atau yang dinamakan dashcam.
Pada XL7 Hybrid tipe Beta MT dan Alpha MT, kedua varian ini dibekali Gear Shift Indicator (GSI) pada panel instrument yang dapat menampilkan angka transmisi saat sedang digunakan.
Versi penyegarannya juga Suzuki telah menyematkan layar MID (Multi Information Display) dengan tampilan baru yang tampak begitu modern sekaligus informatif. Menyoal sistem hiburannya mobil ini dibekali head unit layar sentuh 8 inci dengan konektivitas smartphone.
Meski tidak semua varian, XL7 sudah dilengkapi dengan cruise control yang dapat menjalankan mobil tanpa harus menginjak pedal gas. Mengenai fitur cruise control, fitur ini baru bisa diaktifkan ketika mobil dipacu di atas 45 km/jam.
Ketika ingin menambahkan atau menurunkan kecepatan, pengemudi hanya cukup menekan tombol di sebelah kanan setir dengan cara menekan atas maupun bawah.
Mengenai fitur keselamatan, XL7 Hybrid telah disematkan ABS, EBD, Hill Hold Control (A/T only), dual airbag, Electronic Stability Programe (ESP), sensor mundur serta Tect Body yang dapat meredam dan menyebarkan energi benturan akibat tabrakan. Untuk keamanannya terdapat keyless entry, immobiliser dan security alarm.
XL7 Hybrid Mengusung teknologi mild-hybrid yang dinamai SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki). Dengan teknologi ini XL7 Hybrid bukan cuma diklaim memiliki gas buang lebih rendah sekaligus irit bahan bakar, namun juga mempunyai akselerasi lebih baik.
Sebagai informasi, teknologi SHVS pada mobil ini mengandalkan 2 komponen utama sebagai pendamping mesin pembakaran internal, yaitu ISG (Integrated Starter Generator) dan Lithium-ion battery berdaya 12v dengan kuat arus sebesar 10Ah.
Teknologi ISG difungsikan untuk menciptakan pemakaian bahan bakar yang lebih irit. ISG akan membuat mesin konvensional mati sesaat ketika mobil berhenti di kemacetan atau lampu merah yang juga merupakan dari fitur Idling Stop.
Ketika berhenti dalam kondisi mesin mati, sistem kelistrikan lainnya akan tetap berkerja berkat pasokan daya listrik dari baterai yang diletakkan di bawah jok penumpang depan.
Selanjutnya SHVS akan berkeja melalui fitur acceleration assist membantu akselerasi mesin ketika kembali melanjutkan perjalan, sekaligus menyalakan mesin saat berada di putaran 1.500 RPM.
Selain memberikan Acceleration Assist kepada mesin, SHVS juga berfungsi untuk melakukan Regenerative Braking. Regenerative Braking bertugas menyuplai kebutuhan listrik ke baterai yang akan dipakai untuk menghidupkan beragam komponen elektrikal pada mobil.
Ketika fitur ini aktif, secara otomatis mobil akan memperlambat laju mobil. Untuk regenartifnya sendiri yang kami rasakan terasa cukup smooth.
Mengenai Acceleration Assist, saat kami diberi kesempatan melakukan test drive, kami baru merasakan fitur ini berkerja ketika putaran mesin berada di atas 2.500 rpm. Saat Acceleration Assist aktif, puataran mesin terasa lebih enteng karena ISG membantu memperingan kerja putaran mesin supaya mobil dapat bergerak secara lebih cepat.
Teknologi SHVS yang disematkan pada XL7 Hybrid dipadukan dengan mesin K15B 1.462 cc, 4-silinder segaris DOHC VVT multi-point injection dengan perolehan tenaga sebesar 104,7 PS di 6.000 rpm dan torsi 138 Nm pada putaran 4.400 rpm.
Pada varian manual, mobil ini dikawinkan transmisi manual 5-percepatan, dan 4-percepatan torque converter untuk model maticnya.
Memperingan putaran mesin serta dilengkapi fitur Idling Stop, untuk konsumsi BBM-nya Suzuki mengklaim bahwa XL7 Hybrid dapat memangkas penggunaan bahan bakar mencapai 10%.
Baca juga: Tes Konsumsi BBM Suzuki XL7 Hybrid vs Hyundai Stargazer X, Irit yang Mana?
Menempati segmen Low SUV 7-seater, XL7 menjadi satu-satunya model yang mendukung teknologi elektrifikasi di kelasnya meski hanya mild-hybrid. Pada varian maticnya mobil ini andalkan transmisi otomatis konvensional 4-percepatan torque converter.
Saat kami diberi kesempatan melakukan test drive XL7 Hybrid untuk varian matic, untuk akselerasi awal yang dihasilkan menurut kami terasa berat dibandingkan rivalnya yang telah menggunakan transmisi CVT.
Selain itu saat melakukan perpindahan gigi secara otomatis, kami masih merasakan adanya sedikit hentakan dan jeda.
Smart E-Mirror yang tersemartkan pada XL7 Hybrid mengadopsi teknologi canggih dengan menggantikan spion tengah konvensional. Spion canggih ini dipadukan dengan dua kamera yaitu satu di depan dan satu di bagian belakang.
Kamera yang digunakan memberikan tampilan secara real-time dari lingkungan sekitar kendaraan. Namun objek di luar yang ditampilkan melalui Smart E-Mirror terlihat lebih dekat daripada spion kaca biasa.
Dengan begitu pengemudi perlu lebih dulu beradaptasi. Meskipun memberikan kemudahan dan teknologi canggih, pengguna juga perlu memahami dan mengatasi tantangan yang mungkin timbul akibat perbedaan tampilan objek.
Jika para pesaingnya memiliki tiga buah headrest pada baris tengah, di jok baris kedua XL7 Hybrid hanya dilengkapi dua headrest. Tidak adanya headrest di tengah untuk baris kedua, tentu membuat penumpang merasa mudah pegal ketika berpergian jauh.
Namun ketika baris kedua hanya diisi dua orang, sandaran punggung bagian tengah dapat ditarik ke depan dengan menjadikannya sebagai arm rest.
Rasa nyaman selama berkendara untuk baris kedua dan ketiga pun terjaga berkat adanya AC double blower, serta jok tengah yang dapat distel maju-mundur untuk memberikan kenyamanan penumpang paling belakang.
Baca juga: Kepincut Beli Suzuki XL7 2021? Simak Dulu 5 Keluhan Penggunanya
Sebagai LSUV 7-seater pertama di Indonesia yang mengusung teknologi hybrid jenis mild-hybrid, beberapa poin serta penjabaran mengenai kelebihan dan kekurangan Suzuki XL7 Hybrid di atas bisa menjadi perhatian penting bagi yang sedang kepincut dengan mobil ini.
Tampil lebih modern, XL7 Hybrid juga memiliki fitur lebih canggih seperti Autolight with Guide Me Light serta Smart E-Mirror dengan sistem pengendalian layar sentuh.
Berbekal teknologi SHVS dengan fitur Acceleration Assist, membuat puataran mesin terasa lebih enteng ketika fitur aktif. Dengan begitu mesin tidak memerlukan bahan bakar lebih banyak untuk menggerakan mesin, serta membuat konsumsi BBM irit ditambah adanya Idling Stop.
Sebagai catatan, untuk kekurangan pada XL7 Hybrid terdapat pada tarikan awalnya yang kurang cekatan. Menggunakan transmisi matic konvensional, setiap perpindahan giginya masih terasa adanya hentakan dan jeda.
Untuk Smart E-Mirror yang digunakan mengenai tampilan objek di luar juga terasa lebih dekat dibandingkan kondisi aktual. Selanjutnya pada jok baris kedua, mobil ini hanya dilengkapi dua headrest sehingga kurang nyaman apabila disinggahi tiga orang.
Varian Suzuki XL7 Hybrid yang dipasarkan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) di Indonesia saat ini hanya ada di varian Beta dan Alpha. Sementara untuk tipe Zeta tetap pakai mesin bensin 1.5-liter konvensional.
Berdasarkan hasil pengujian sejumlah pihak, konsumsi bahan bakar Suzuki XL7 Hybrid untuk rute dalam kota mencapai 13-14 km/liter. Sementara konsumsi BBM di rute jalan tol bisa mencapai 20-21 km/liter.
Suzuki XL7 masuk kategori Low Sport Utility Vehicle (LSUV) berkonfigurasi 7 penumpang (7-seater). Di segmen ini ada juga mobil serupa seperti Toyota Rush, Daihatsu Terios, Mitsubishi Xpander Cross, dan Hyundai Stargazer X.