Kelemahan Honda Brio gen 1 banyak diceritakan oleh pemiliknya melalui forum. Brio merupakan city car yang awalnya dihadirkan guna menyaingi Nissan March dan Daihatsu Sirion.
Diluncurkan pertama kali pada Agustus 2012, saat itu status Brio di Indonesia merupakan CBU Thailand. Namun dua tahun setelah peluncurannya, Brio diproduksi di dalam negeri dengan menempati segmen LCGC bersaing melawan Daihatsu Ayla, Toyota Agya, dan Datsun GO.
Pada versi lokal, Brio mengalami penyusutan mesin menjadi 1.200 cc serta pengurangan beberapa fiturnya. Pada model CBU, Brio Brio gen 1 ditawarkan dalam tiga varian, A, S dan E. Selanjutnya pada versi lokal, mobil ini mendapat tambahan varian yakni RS dengan tampilan lebih sporty serta memperoleh beberapa fitur tambahan.
Sebagai mobil perkotaan dengan dimensi yang kompak, untuk kondisi bekasnya Brio sampai dengan saat ini masih ramai peminat. Tak heran jika harga bekas Brio gen 1 yang ada di pasaran saat ini terbilang sangat stabil.
Baca juga: Honda Ingatkan Kembali Mobil yang Terkena Recall, Ini Daftar Modelnya
Beberapa fitur unggulan yang dimiliki Brio gen 1, mobil ini untuk sistem kemudinya dilengkapi dengan tilt steering. Pada model CBU, Brio diaplikasikan defogger pada kaca belakang yang berfungsi untuk menghantarkan panas sehingga bisa menghilangkan embun pada kaca dengan cepat.
Brio CBU dan Brio buatan dalam negeri untuk beberapa variannya sudah menggunakan Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Force Distribution (EBD) pada sistem pengeremannya. Guna memberikan perlindungan saat mengalami benturan, di depan terdapat dual SRS airbags.
Terdapat juga pretensioner with load limiter seatbelt dan pedestrian protection. Untuk fitur keamanan, mobil ini mendapatkan immobilizer serta alarm yang dapat meminimalisir mobil dari tindakan pencurian.
Oh iya, sebelum digantikan oleh generasi kedua yang meluncur pada 2018, PT Honda Prospect Motor (HPM) sempat meluncurkan Brio facaelift pada 2016. Pada model penyegaran ini, Brio mengalami sejumlah ubahan seperti di bagian eksterior, bentuk grill dan bumpernya berubah.
Khusus varian RS, mobil ini tersemat headlamp projector dengan penggunaan velg lebih besar. Selanjutnya ubahan juga terjadi di bagian dalam, yang mana dashboardnya jadi lebih modern dengan tampilan lebih luas.
Selanjutnya untuk transmisi, Brio facelift gen 1 menggunakan CVT yang menggantikan AT konvensional 4-percepatan di model sebelumnya. Cocok dikendarai di dalam kota dengan harga bekas stabil, berikut adalah kelemahan Honda Brio gen 1 yang kerap dialami oleh penggunanya.
Engine mounting merupakan komponen bagian pada mesin, yang berfungsi sebagai dudukan mesin yang menyangga di atas sasis. Bahan dari engine mounting sendiri terbuat dari karet (rubber), yang cara kerjanya menahan getaran dari mesin supaya tidak sampai ke dalam kabin.
Kasus yang sering dijumpai dari Brio gen 1 berdasarkan cerita pemiliknya, engine mounting sebelah kanan mobil ini seringkali jebol. Alhasil engine mounting yang bermasalah ini menimbulkan getaran cukup kuat di dalam kabin.
Mengenai engine mounting Brio, disarankan bagi pemilik mengganti yang original. Seringkali dikatakan bahwa penggunaan engine mounting kw tak bertahan lama, hanya hitungan bulan sanggup bertahan.
PT Honda Prospect Motor (HPM) mengingatkan para pemilik Brio lansiran 2014 hingga 2017 untuk melakukan pengecekan terhadap mobilnya di bengkel resmi terdekat guna memastikan apakah mobilnya masuk dalam daftar recall master cylinder atau tidak.
Kampanye produk update terhadap master cylinder Brio dilakukan dengan cara mengganti komponen yang berpotensi menyebabkan pedal rem terasa keras ketika diinjak akibat adanya kebocoran.
Ciri dari kebocoran master cylinder Brio gen 1 bisa ditemui dengan adanya rembesan minyak rem di bagian master cylinder atas. Rembesan ini tidak hanya menyebabkan karat pada master cylinder, namun juga karat di bagian sasisnya diakibatkan dari minyak rem yang menetes.
Untuk mengetahui Brio terdampak recall atau tidak, sebelum membawa ke bengkel pemilik bisa mengecek status kendaraan melalui website https://pud.honda-indonesia.com. Selanjutnya apabila ditemui status mobil terdampak recall, pemilik dapat menghubungi dealer resmi Honda untuk melakukan Booking Service dan penggantian komponen.
Kelemahan Honda Brio gen 1 yang dialami sejumlah penggunanya yaitu kaca depan kiri yang tidak bisa dinaikan dan diturunkan. Setelah dilakukan pengecekan, kaca depan kiri yang macet disebabkan karena switch atau tombol untuk menaikan dan menurunkan yang rusak.
Dalam kasus ini, pemilik diharuskan mengganti switch sebelah kiri depan yang original. Karena untuk parts yang kw, usianya tidak bertahan lama.
Baca juga: Sering Dianggap Sempurna, Ini Kelemahan yang Ada di Honda Brio 1.3
Selain engine mounting, master cylinder dan kaca depan kiri macet, masalah Honda Brio gen 1 yang seringkali dijumpai ialah putaran extra fan lemah. Kipas pendingin yang berputar pelan ini tidak mampu melepas suhu panas radiator dan kondensor secara maksimal yang mengakibatkan mesin menjadi overheat dan AC tidak dingin.
Dikatakan oleh beberapa pakar otomotif melalui forum, penyebab dari extra fan Brio gen 1 yang lemah awalnya diakibatkan karena kipas seringkali menyala dan mati secara otomatis disebabkan setting suhu AC berada di tengah. Dengan begitu disarankan sebaiknya untuk stelan AC Brio gen 1 berada di posisi maksimal supaya kipas tidak seringkali menyala ataupun mati.
Tak jarang juga ditemui kasus dasboard Brio gen 1 timbul suara berisik ketika melewati jalan keriting. Munculnya suara asing dari bagian dashboard tentunya mengganggu dan mengurangi rasa nyaman berkendara.
Guna mengatasi masalah dashboard yang berisik, sebaiknya melakukan pengecekan apakah adanya celah antara panel, dan mengencangkan baut pada dudukan yang dirasa kurang kencang.
Kekurangan atau kelemahan Brio gen 1 berikutnya terletak pada kekedapan kabin. Dimana untuk kabinnya mobil ini jauh dari kata senyap.
Ketika mobil digunakan, maka suara mesin dan kendaraan lain dari bagian luar, serta gesekan antara permukaan roda dengan aspal terdengar jelas di dalam kabin. Mengatasi hal tersebut, pemilik bisa memasang peredam tambahan pada bagian lantai kabin serta pintu dan atap guna meminimalisir suara yang masuk.
Di atas kertas untuk ground clearance atau jarak antara permukaan kabin dengan tanahnya Brio gen 1 berada di angka 165 mm. Tak sedikit pemilik mobil ini menemui masalah ketika mobil diisi empat orang, pada bagian bawanya terbentur oleh benda keras seperti batu terlebih ketika melewati jalan yang rusak.
Selain bagian bawah yang rawan mentok, saat diisi empat orang juga tak jarang bagian roda mentok dengan fender. Mengatasi masalah tersebut, pemilik bisa melakukan penggantian shockbreaker dengan produk aftermarket yang memiliki karakter lebih stiff.
Selain melakukan penggatian shockbreaker, cara lain bisa menambahkan stoper pada per.
Terakhir kelemahan Honda Brio gen 1 yang dialami pemilik mobil ini yaitu kaki-kaki depan gampang lemah. Kerusakan kaki-kaki depan mobil ini yang seringkali kali ditemui yaitu suspensi lemah, karet support jebol, karet bushing di swing arm yang getas, karet ball joint pecah, serta karet tie rod jebol akibat termakan usia.
Tak hanya itu, masalah kaki-kaki lainnya yang ikut mengalami kerusakan adalah tie rod, long tie rod, serta link stabilizer bahkan juga racksteer. Kaki-kaki yang rusak yang dirasakan pemilik mobil ini yaitu muncul gejala serta suara aneh dari bagian depan ketika melewati jalan rusak.
Baca juga: Jangan Salah Beli, Ini 4 Perbedaan Honda Brio S dan E gen 1