Tingginya populasi di Indonesia mendorong banyak pabrikan mobil merilis model-model dengan kapasitas besar. Untuk segmen kelas atas seharga Rp 500 jutaan, ada Toyota Venturer bermesin diesel sebagai versi mewah dari Kijang Innova dan untuk SUV medium ada Honda CR-V Turbo yang versi facelift-nya akan meluncur tak lama lagi.
Keduanya sama-sama menyuguhkan aksen dan fitur premium di kelas setengah miliar rupiah. Untuk tampilan fisik yang jadi ciri khas mobil 'mahal' ialah adanya Wood Panel atau panel kayu di interiornya sebagai aksen pemanis. Belum lagi soal kenyamanan saat duduk di dalam kabin karena pemilihan material yang berkualitas.
Secara konsep, Toyota Venturer dinilai lebih berpengalaman sebagai mobil keluarga Indonesia. Sebab, MPV ini adalah versi upgrade dari Kijang Innova yang punya sejarah panjang.
Venturer ini bahkan dirancang dengan penampilan ala SUV, seperti Xpander Cross tapi versi mewahnya. Sementara untuk Honda CR-V ini konfigurasinya terksesan agak memaksakan dengan 7-seater untuk di Indonesia.
Namun jangan anggap remeh soal kenyamanan pada Honda CR-V. Sebagai sebuah SUV medium, Honda CR-V tergolong sebagai mobil yang nyaman dengan suspensi cukup empuk. Rancangan rangka monokok juga memberikan efek rigid lebih baik.
Toyota Venturer 2021, Kijang Innova Versi Mahal Bergaya SUV
Style SUV dengan postur tinggi besar dan gagah sekarang ini semakin diminati karena memberi kesan mobil yang tangguh. Venturer menjadi salah satu MPV tahap awal yang memulai style ini.
Model termewah dari Kijang Innova ini mendapat tampilan ala SUV berkat body kit hitam yang menyambung dengan over fender. Desain pelek yang dilabur warna gun metal juga membuat kaki-kakinya terkesan lebih gagah.
Memang, sekarang ini tren SUV atau crossover tengah meningkat. Namun memang terfokus di level harga Rp 200 sampai Rp 300 jutaan. Konsumen kelas atas cenderung realistis karena budget mereka yang jauh lebih mapan.
Mau beli SUV keluarga ya beli SUV 7-seater, bukan beli MPV bergaya SUV. Atau, mereka akan beli MPV sekalian untuk mobil keluarga.
Toyota Venturer kini mengincar kalangan keluarga menengah ke atas. Toyota menghadirkan Venturer untuk memikat segmen konsumen berusia matang, diantaranya mantan pengguna Kijang Innova yang ingin naik kasta.
Memasuki 2021, harga Toyota Venturer juga semakin mahal. PT Toyota Astra Motor (TAM) terpantau melakukan penyesuaian harga mobilnya di awal tahun 2021.
Venturer 2.4 A/T yang merupakan tipe termahalnya dibanderol mulai dari Rp 437,5 juta sampai Rp 497,7 juta OTR DKI Jakarta. Sebenarnya harga termahal Venturer masih lebih murah daripada Honda CR-V Turbo Prestige yang harganya Rp 545,5 juta.
Dengan uang nyaris setengah miliar, apa yang akan kita dapat dari Toyota Venturer?
Mesin Diesel Turbo di Toyota Venturer, Favorit Masyarakat
Memang sih Venturer ini pilihan mesinnya cukup lengkap, ada bensin dan diesel turbo. Tidak bisa dipungkiri kalau masyarakat kita semakin menggemari mobil diesel karena perawatannya lebih mudah dan dari sisi performa di Kijang Innova series ini lebih baik daripada versi bensin.
Mengapa kami sebut sebagai Kijang Innova series? Sebab Venturer ini sejatinya memang versi upgrade dari Kijang Innova. Spesifikasi mesin, dan desain body secara umum masih sama. Positioning Venturer memang ditujukan bagi pengguna Innova yang ingin naik kelas tapi belum mampu menjangkau Fortuner.
Venturer masih mewariskan DNA Kijang dan Fortuner sekaligus yang menjadi mobil tangguh karena mempertahankan rangka ladder frame. Kalau kita membahas soal spesifikasi mesin Venturer, tak ubahnya kita menyinggung Kijang Innova Reborn.
Pasalnya, kedua mobil tersebut memakai jenis mesin yang sama. Venturer tersedia dalam dua pilihan mesin yaitu mesin bensin 2.000 cc dan diesel 2.400 cc. Sementara itu, pilihan transmisinya ada 5-percepatan manual dan 6-percepatan otomatis.
Mesin bensin menggunakan tipe 1TR-FE Dual VVT-I 2,0 liter yang menghasilkan tenaga sebesar 139 Hp pada 5.600 Rpm dan torsi maksimum hingga 176 Nm pada 4.000 rpm. Kemudian mesin dieselnya bertipe 2GD-FTV 2.4 liter memproduksi tenaga 149 Hp pada 3.400 Rpm dan torsi maksimum mencapai 359 Nm pada 2.800 Rpm.
Mesin diesel 2GD racikan Toyota kini menjadi primadona karena menawarkan tenaga yang jempolan dengan karakter sangat responsif. Selain itu, torsinya besar sekaligus irit dalam penggunaan bahan bakar berkat sistem commonrail di mesin 2GD yang juga terkenal badak alias tangguh.
Belajar dari pengalaman yang ada, Toyota menyempurnakan sistem commonrail agar tidak ‘batuk-batuk’ saat diisi solar bersubsidi. Ini membuat Venturer cenderung tidak bermasalah saat harus melintasi wilayah terpencil dan diisi solar eceran sekalipun. Sekalipun konsekuensinya, performa mesin jadi kurang responsif dan tarikan Venturer jadi seperti kurang bertenaga saat tarikan awal.
Interior Premium di MPV Ladder Frame
Kalau boleh kita sebut, Venturer ini seperti kombinasi Kijang Innova dan Voxy. Sebab interiornya mirip dari sisi kemewahan dengan Voxy namun dipasang pada MPV ladder frame. Bahkan sepertinya baru Venturer dan Kijang Innova Q saja sebagai MPV ladder frame yang pakai captain seat.
Desain interior Toyota Venturer memiliki konsep seperti layaknya sebuah ruang keluarga atau living room karena dihiasi ambient light. Pencahayaannya bisa diatur dengan pilihan warna cahaya sesuai selera atau mood.
Semakin isitmewa karena jok kulit dan kursi tengah captain seat membuat kasta Venturer setara Voxy. Material yang digunakan pun tidak sembarangan, karena pada bagian dasbor dan doortrim dipercantik dengan panel kayu seperti mobil premium.
Fiturnya juga jelas 'kelas mahal'. Panel speedometer mengusung teknologi MID TFT yang menunjukkan berbagai informasi penting saat berkendara. Kenyamanan pengemudi dan penumpang didukung fitur Auto AC yang bisa mengatur suhu ideal secara otomatis.
Venturer sudah memiliki rear seat console tray dengan port 12 V yang bisa digunakan sebagai gadget charger. penumpang bisa memakai laptop dengan nyaman karena adanya seatback table. Untuk hiburan, tersedia head unit 8 inci dengan dukungan miracast dan voice command.
Honda CR-V 2021, SUV Senyaman MPV
Nah kalau mobil yang satu ini kebaikannya Toyota Venturer. Sebab, CR-V sejak 2017 kembali menghadirkan konfigurasi 7-seater yang sempat lama menghilang. Artinya, Honda CR-V 2021 yang akan meluncur sebagai facelift minor ini melanjutkan tren SUV bercita rasa MPV.
Soal kenyamanan pun CR-V ini sudah cukup baik, karena secara konsep memang diciptakan sebagai mobil rekreasi untuk aktivitas outdoor. Bahkan, kemewahan dan fiturnya semakin canggih mengikuti kebutuhan konsumen.
Sempat kami ulas pada artikel sebelumnya kalau ubahan desain di facelift Honda CR-V terbilang minimalis, dan berfokus pada penambahan fitur.
Fitur hiburan utama mengandalkan head unit layar sentuh berukuran 7 inci. Peranti ini bertugas sebagai infotaiment dalam memberikan informasi navigasi maupun hiburan dengan dukungan Apple CarPlay dan Android Auto. Untuk koneksi, head unit ini dapat terhubung melalui koneksi Bluetooth.
Fitur selanjutnya yang akan tersedia yaitu active noise control dan Honda LaneWatch Camera. Khusus di tipe 1.5 turbo akan mendapatkan teknologi Honda Sensing yang mencakup fitur sebagai berikut:
- Forward Collision Warning (FCW)
- Collision Mitigation Braking System (CMBS)
- Lane Departure Warning (LDW)
- Lane Keeping Assist System (LKAS)
- Road Departure Mitigation (RDM)
- Adaptive Cruise Control (ACC)
- Low Speed Follow (LSF)
- Auto High Beam (AHB)
Mesin 1.5 Turbo Honda CR-V, Paling Bertenaga Dikelasnya
Untuk segmen SUV medium, Honda CR-V ini paling unggul soal tenaga. Mesin 1.5L VTEC Turbo With Earth Dreams Technology –Direct Injection mampu menghasilkan tenaga 190 PS @5.600 Rpm dan torsi 240 Nm @2.000-5.000 Rpm.
Bandingkan dengan Wuling Almaz dengan mesin 1.5L turbo, cuma menghasilkan daya maksimal 140 HP dan torsi 250 Nm. Artinya, CR-V hanya sedikit kalah torsi dibandingkan Almaz namun menang tenaga.
Kesimpulan
Melihat perbandingan dari Honda CR-V dan Toyota Venturer ini, keduanya berusaha jadi mobil keluarga dengan kesan tangguh dan premium. Masing-masing model memiliki caranya sendiri memanjakan penggunanya.
Toyota Venturer merancang kabin dengan captain seat demi mengakomodasi pengguna dari kalangan pebisnis yang sibuk. Sementara CR-V berusaha untuk jadi SUV keluarga dengan optimalisasi ruang dan fitur keselamatan canggih.
Dari sisi penjualan, CR-V patut berbangga karena untuk varian 1.5 liter mencapai 4.774 unit sepanjang 2020 lalu. Angkanya cukup kontras dibandingkan penjualan Toyota Venturer diesel yang cuma 803 unit.
Jadi, sudah terbayang ingin pilih CR-V atau Venturer?