Awas, Kapasitas Oli Mesin Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Terbaru Punya Perbedaan
Enda · 21 Jun, 2024 10:02
0
0
Kapasitas oli mesin Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia terbaru yang sudah menggunakan siste penggerak FWD (Front Wheel Drive) perlu diketahui bagi kalian yang ingin melakukan penggantian di rumah maupun di bengkel terdekat.
Setiap kali melakukan pergantian, pastikan oli yang dituang ke dalam mesin tidak ataupun kurang.
Sebagai generasi kertiganya, Avanza dan Xenia FWD diluncurkan pada November 2021.
Berbeda dengan generasi sebelumnya, Avanza dan Xenia FWD dibangun menggunakan platform DNGA (Daihatsu New Global Architecture) yang menjanjikan kenyamanan, efisisensi, serta ruang kabin lebih besar.
Untuk urusan jantung pacu, baik Avanza maupun Xenia FWD sama-sama ditawarkan dengan dua pilihan mesin, yakni 1.3L dan 1.5L.
Pada varian 1.3L, mobil ini dipersenjatai mesin 1NR-VE 4-silinder segaris 16 valve DOHC Dual VVT-i berkapasitas 1.329 cc dengan menghasilkan tenaga sebesar 97.9 PS di 6.000 rpm serta torsi 121 Nm pada 4.200 rpm.
Sedangkan varian 1.5L menggunakan mesin 2NR-VE 1.496 cc 4-silinder segaris 16 valve DOHC Dual VVT-i yang dapat melecutkan tenaga sebesar 106 PS di 6.000 rpm serta torsi puncak 137 Nm pada 4.200 rpm.
Kapasitas Oli Mesin Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia FWD
Mengetahui berapa volume oli mesin yang dibutuhkan Avanza dan Xenia FWD berdasarkan buku pedoman pemilik, pada varian 1.3L dengan kode mesin 1NR-VE membutuhkan oli sebanyak 3,1 liter tanpa filter.
Namun ketika mengganti oli mesin berikut penggantian filter olinya, maka kapasitas oli yang dibutuhkan bertambah 200 ml, menjadi 3,3 liter.
Berbeda dengan varian 1.3L, pada mesin 1.5L dengan kode 2NR-VE, kapasitas oli yang dibutuhkan untuk mesin tersebut 3,3 liter tanpa penggantian filter oli.
Jika pergantian oli dibarengi dengan penggantian filter oli, maka oli yang dibutuhkan sebanyak 3,5 liter.
Perlu diketahui sebelumnya oli mesin wajib dilakukan pernggantian secara berkala setiap 5.000 km atau 10.000 km tergantung dengan spesifikasi oli yang digunakan.
Namun perlu diperhatikan setiap melakukan penggantian, ada baiknya pemilik menggunakan oli dengan spesifikasi standar 5W-30 API grade SN, ILSAC GF-5 atau 10W-40 API grade SN untuk keduanya.
Kapasitas Oli Transmisi Avanza - Xenia Terbaru
Selain transmisi manual 5-percepatan, Avanza dan Xenia FWD juga ditawarkan dengan transmisi otomatis.
Hanya saja transmisi otomatis yang digunakan berbeda dengan generasi sebelumnya.
Jika generasi sebelumnya varian matic menggunakan transmisi matic 4-percepatan torque converter, pada generasi ketiganya ini memakai CVT.
Keunggulan transmisi CVT yang digunakan terbukti memiliki performa lebih baik, responsif, akselerasi yang halus, dan penggunaan BBM lebih efisien.
Untuk transmisi CVT yang digunakan sendiri sudah dilengkapi dengan split gear baru.
Dengan begitu rasio gigi lebih lebar sehingga menciptakan akselerasi yang bertenaga dan mulus dalam setiap perpindahan gigi secara otomatis.
Khusus transmisi CVT-nya, pemilik bisa menggunakan oli berjeniskan CVTF dengan membutuhkan 6 liter setiap kali melakukan penggantian.
Meskipun Avanza dan Xenia FWD sudah berpenggerak roda depan serta menggunakan tipe transmisi yang berbeda dari model sebelumnya, untuk penggunaan oli transmisi manualnya tidak jauh berbeda.
Pada transmisi manualnya tersebut pemilik hanya memerlukan sebanyak 1,9 liter setiap kali melakukan penggantian pelumas.
Spesifikasi untuk oli transmisi manualnya menggunakan SAE 80W dengan API GL-4.
Sekedar informasi, oli transmisi manualnya wajib dilakukan setiap penggunaan 20.000 km hingga 40.000 km.
Fakta Penting Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Gen 3
Fakta penting dari Avanza dan Xenia generasi ketiga yang wajib diketahui yakni mobil ini irit dari segi penggunaan bahan bakar.
Selain penggunaan transmisi CVT, faktor lainnya karena untuk menggerakan roda depan, mobil tidak memiliki kerugian mekanis yang besar dan hanya memerlukan putaran atau traksi lebih sedikit untuk menggerakan mobil.
Selain itu, mobil dengan penggerak roda depan memiliki konstruksi lebih ringkas, sehingga bobot keseluruhan pun bisa dipangkas dan lebih ringan saat dikendarai.
Mengenai konsumsi BBM untuk kedua mobil ini dengan menggunakan metode full to full, untuk pemakaian dalam kotanya tembus hingga 18 km/liter.
Sedangkan penggunaan dalam kotanya untuk jarak yang dihasilkan rata-rata berada di angka 14 km/liter.
Oh iya, pemilik Avanza dan Xenia FWD juga tidak perlu mengganti oli differential yang mana pada generasi sebelumnya wajib diganti setiap pemakaian 40.000 km.
Bicara mengenai keselamatan, kediua mobil ini sudah dilengkapi dengan dual airbag (6 airbag Avanza TSS), Vehicle Stability Control (VSA) dan Hill Start Assist (HSA).
Tidak hanya itu, faktor keselamatan keduanya juga diperkuat dengan adanya Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Fitur Brake Distribution (EBD) Emergency Stop Signal (ESS), ISOFIX dan Brake Assist (BA).
Bahkan pada varian teratasnya masing-masing pabrikan melengkapinya dengan ADAS (Advanced Driver Assistance System), yang mana untuk Avanza dinamakan TSS (Toyota Safety Sense) dan ASA (Advanced Safety Assist) untuk Xenia.
Dibalik keunggulannya tersebut, Avanza dan Xenia FWD memiliki beberapa kekurangan yang tida bisa dielakkan.
Seperti yang dirasakan beberapa pemiliknya, kedua mobil ini lebih boros penggunaan ban depan.
Ban depan cepat gundul mengingat tenaga disalurkan langsung pada bagian ini, ditambah lagi kaki-kaki mobil juga tidak bisa bertahan lama.
Mobil dengan penggerak FWD umumnya lemah di sektor kaki-kaki bagian depan, hal tersebut diakibatkan banyaknya peranti pada roda depannya yang juga sekaligus membuat bobot kendaraan lebih besar di depan.
Biasanya bagian yang rusak untuk kaki-kaki depan mobil penggerak FWD ini meliputi bushing arm, ball joint dan tie rod.
Tak jarang mobil penggerak roda depan juga mengalami kerusakan pada CV joint akibat seringnya melepas pedal kopling secara spontan.
Disebut-sebut lemah pada kaki-kaki bagian depan, tak sedikit pemilik Avanza dan Xenia FWD mulai merasakan adanya suara asing ketika melewati jalan yang berkontur.
Selain suara asing dari bagian kaki-kaki depan, kekurangan dari kedua mobil ini yaitu muncul suara berisik dari dashboard.
Untuk dashboard yang digunakan, keduanya memakai material plastik keras dan tipis, dengan tidak adanya bahan soft touch.
Pada varian bawah keduanya, dari segi kenyamanan posisi duduk pengemudi hanya bisa diatur maju-mundur serta tingkat kerebahannya.
Untuk fitur height adjuster baru ada di beberapa tipe di varian atas.
Sebagaimana diketahui, fitur height adjuster berfungsi untuk mengatur tinggi rendahnya posisi kursi pengemudi menyesuaikan postur tubuh.
Selain itu tipe terbawah juga hanya tersematkan fitur tilt steering guna yang cuma bisa digunakan untuk mengatur tinggi rendahnya setir menyesuaikan keinginan pengemudi.
Hal yang cukup disayangkan untuk varian terendah keduanya yakni belum dilengkapi dengan keyless entry.
Dengan begitu untuk mematikan dan menyalakan mesin, tipe terbawah masih mengandalkan anak kunci yang dilengkapi remote dan alarm dengan pengoperasian model putar.
Seperti yang diketahui fitur keyless entry memudahkan penggunanya ketika ingin masuk mobil tanpa harus menekan tombol kunci pada remote alarm.
Selain memudahkan serta lebih aman dari tindak pencurian, dengan penggunaan fitur ini pengguna hanya cukup menekan tombol start/stop engine ketika ingin menyalakan atau mematikan mesin.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.