Kehadiran WR-V pun sempat mendapat sandungan, lantaran viralnya di media sosial tentang kemampuan akselerasi SUV terkecil Honda itu yang tidak sesuai data di atas kertas.
Penyebabnya Honda mengklaim kalau mesin 1.5-liter DOHC i-VTEC yang digunakan pada WR-V sanggup menghasilkan tenaga 121 PS dengan torsi puncak 145 Nm.
Sementara Raize yang tipe mesin 1.0L Turbo saja tenaganya hanya 98 PS dengan torsi 140 Nm, jadi lebih rendah 23 PS dan 5 Nm.
Namun ternyata ketika dicoba akselerasi, WR-V kalah gesit dari Raize, yang membuat mobil Honda tersebut jadi bulan-bulanan hujatan warganet.
Anjing menggonggong, kafilah berlalu mengkin itulah ungkapan yang paling pas untuk menggambarkan semangat Honda di Indonesia.
Pasalnya meski banyak dapat hujatan, WR-V bisa lebih banyak permintaannya ketimbang Raize sang penguasa pasar small SUV.
Setidaknya ini terlihat dari data wholesales (pengiriman dari pabrik ke dealer) yang dilaporkan Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) belum lama ini.
Untuk periode Mei 2023, Honda WR-V mampu terdistribusikan sebanyak 2.481 unit, sebaliknya Toyota Raize cuma 1.233 unit, atau 1.248 unit lebih rendah dibanding WR-V.
Sedangkan kembarannya, Daihatsu Rocky lebih parah lagi, karena di bulan lalu cuma terkirim 260 unit.
Penjualan WR-V juga unggul di bulan April 2023 dengan total 1.765 unit, sementara Raize hanya 594 unit dan Rocky 487 unit.
Tapi Honda harus mengakui kalau Raize sempat mendominasi penjualan saat periode Maret 2023 dengan 2.345 unit ketika WR-V cuma terkirim 1.970 unit.
Jadi, apakah Honda WR-V akan lebih laris dari Toyota Raize?
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.