Remaja atau kalangan muda masa kini mungkin kurang familiar dengan sosok Toyota Corolla Liftback, karena populasinya juga relatif sedikit. Wajar saja kalau Corolla Liftback jadi barang langka, karena di penghujung 80an memang sedikit peminatnya. Kini, Toyota Corolla Liftback dengan segala keunikannya malah diburu menjadi barang koleksi.
Bagi kamu yang masih bingung, Corolla Liftback ini masih punya hubungan keluarga kandung dari Corolla twincam AE92. Basisnya sama, hanya berbeda di bagian buntut, dimana liftback ini punya pintu bagasi yang menyatu dengan kaca belakang.
Dengan kata lain, liftback adalah istilah marketing yang serupa hatchback, dengan desain pintu belakang lebih landai dibanding hatchback pada umumnya. Desain Corolla Liftback yang sporty turut didukung mesin yang cukup bertenaga. Kini harga pasaran Corolla Liftback juga relatif terjangkau, di kisaran Rp35-40 jutaan.
Dahulu model liftback seperti Toyota Corolla Twincam ini kurang diminati sehingga populasinya termasuk jarang. Pada saat awal kemunculannya, masyarakat Indonesia belum terlalu suka desain liftback, sehingga model sedan yang lebih difavoritkan.
Desain buntut yang setengah sedan dan setengah hacthback ini dianggap aneh oleh konsumen Tanah Air pada waktu itu. Lantas, apa menariknya Toyota Corolla Liftback dibandingkan Corolla Twincam biasa? Mari kita bandingkan keduanya.
Keunikan Toyota Corolla Liftback, Bukan Cuma Beda Buntut
Corolla Liftback pertama kali diluncurkan pada tahun 1987 hingga tahun 1990. Beda antara Toyota Corolla Twincam versi sedan dengan Toyota Corolla Liftback ada pada desain bodi secara keseluruhan.
Secara sekilas, kita bisa melihat bagian buntut, atau bagasi belakang Corolla Liftback ini agak pendek bila dibandingkan Corolla twincam. Ini karena kaca dan pintu bagasi yang menyatu membuatnya semakin terlihat seksi.
Kemudian, desain cover lampu belakangnya di versi liftback bergaya cembung jelas berbeda dengan versi sedannya yang berbentuk rata begitu saja. Bagian depan Corolla Liftback juga berbeda dengan Twincam sedan.
Desain headlamp Corolla Liftback lebih tegak dan desain lampu sein bentuknya yang lancip ada di atas. Untuk Corolla Twincam sedan headlamp lebih landai dengan lampu sein yang ujung lancipnya ke bawah. Selain itu bentuk fender juga berbeda antara Corolla sedan dengan liftback.
Mobil ini sempat mengalami facelift yang diperkenalkan pada tahun 1990. Toyota Corolla Liftback facelift ini agak langka populasinya. Perbedaan dengan pre facelift ada di bumper depan, headlamp, dan warna interior.
Spesifikasi Toyota Corolla Liftback Serupa dengan Corolla Twincam
Walaupun desain body keduanya hampir berbeda, untuk mesin dan kaki kaki keduanya hampir kembar identik. Ini karena Corolla Liftback memang mengambil basis dari Corolla Twincam.
Untuk dapur pacu, mesin yang digunakan pada Toyota Corolla Liftback ini adalah 4AF DOHC 16 valve dengan karburator berkapasitas 1600cc, yang dapat menghasilkan tenaga sebesar 94Hp pada 6000rpm dan torsi 126,5Nm pada 4000rpm. Tenaga yang dihasilkan versi liftback ini lebih kecil dibanding versi sedan karena masih memakai karburator.
Selain itu, konsumsi BBM Corolla Liftback sedikit lebih boros dengan kisaran standar antara 1:10 sampai 1:12. Pilihan transmisi untuk Corolla Liftback hanya tersedia manual 5 percepatan dengan penggerak roda depan, yang sama seperti Corolla Twincam sedan.
Kelemahan Toyota Corolla Liftback, Sulit Mencari Body Part
Hal yang menjadi tantangan bagi kamu yang ingin memiliki Corolla Liftback ialah bila mengalami masalah pada body part. Untuk part bodi pintu belakang ini biasanya sudah langka dan mahal saat kita mendapatkannya.
Bagian yang bisa rusak karena usia seperti karet pintu belakang atau shock hidrolik pintu belakang kadang harus cari copotan di negeri tetangga seperti Malaysia atau Singapura.
Kesimpulan
Corolla Liftback kini statusnya menjadi barang buruan untuk koleksi. Mungkin dari sisi performa bukan yang luar biasa tapi desainnya ikonik dan jarang ada yang punya sehingga kita pun bisa tampil beda.
Soal sparepart juga tak ada bedanya dengan Corolla Twincam biasa. Selama kita bisa menjaga body part, maka kita tidak perlu bingung soal perawatan mesin atau kaki-kaki yang tergolong mudah.